Android: Kisah Sedih iA Writer dan Google



Android: Kisah Sedih iA Writer dan Google - image owner: ia - pibitek.biz - UI

image owner: ia


336-280
TL;DR
  • Google bikin iA Writer susah dapat akses Google Drive di aplikasi Android mereka.
  • iA Writer memutuskan "membekukan" aplikasi Android mereka, karena penuh masalah dengan Google.

pibitek.biz -Sebuah kisah sedih datang dari iA Writer, aplikasi menulis populer yang terpaksa berjibaku dengan raksasa teknologi Google. Perjuangan selama tujuh tahun akhirnya kandas, membuat iA Writer memilih untuk "membekukan" aplikasi Android mereka. Ini adalah keputusan yang berat, yang diambil setelah bertahun-tahun berjuang untuk tetap bertahan di dalam ekosistem Android yang penuh dengan rintangan dan kesulitan. Kisah ini bermula ketika Google mengubah kebijakan API mereka dan mencabut akses iA Writer ke Google Drive di Android.

Tiba-tiba aplikasi ini terjebak dalam situasi sulit, terpaku tak bisa bergerak maju. Mereka seperti terjebak dalam sebuah mimpi buruk yang tidak berujung. Akses ke Google Drive, yang merupakan fitur penting bagi banyak pengguna, tiba-tiba hilang, membuat aplikasi mereka menjadi lumpuh. Untuk mendapatkan kembali akses ke Google Drive, iA Writer harus berjuang keras. Mereka harus merombak pernyataan privasi, memperbarui dokumen, dan melewati serangkaian pemeriksaan keamanan yang ketat. Semua ini diiringi dengan persyaratan baru yang terus berubah dan rumit, membuat mereka merasa seperti berada dalam sebuah labirin yang tidak berujung.

Mereka seperti diharuskan untuk menari mengikuti irama Google yang berubah-ubah. Mereka mengira sudah memenuhi semua syarat, tetapi Google kembali mengubah aturan main. Akses baca-saja ke Google Drive ditawarkan kepada iA Writer, sebuah tawaran yang jelas tidak masuk akal bagi aplikasi menulis. Mereka ingin akses baca dan tulis, seperti yang selalu mereka miliki. Ini adalah sebuah penghinaan bagi mereka, sebuah bukti bahwa Google tidak peduli dengan kebutuhan dan keinginan pengembang indie seperti mereka.

Ketika mereka mencoba memprotes, Google kembali berputar-putar. Untuk mendapatkan akses penuh ke Google Drive, iA Writer harus menjalani audit CASA (Cloud Application Security Assessment) tahunan. Audit ini membutuhkan biaya besar yang harus ditanggung oleh iA Writer, yaitu biaya audit dan biaya internal. Ini seperti Google memaksa pengembang indie untuk membayar sejumlah besar uang kepada "teman-teman" mereka di perusahaan besar, sebuah tindakan yang tidak adil dan merugikan. Saat mereka menggali lebih dalam, iA Writer menyadari bahwa mereka tidak sendirian.

Banyak pengembang lain yang mengalami masalah serupa. Mereka dipaksa berurusan dengan birokrasi Google yang rumit dan tidak adil, semua demi keuntungan mitra Google. Ini adalah sebuah sistem yang dirancang untuk menguntungkan perusahaan besar dan menyingkirkan perusahaan kecil yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Keadaan ini membuat iA Writer seperti terjebak dalam sebuah permainan yang tidak adil. Setelah bertahun-tahun berjuang dan berinvestasi, mereka terpaksa menyerah. Menyerah pada sistem yang seolah ingin menghancurkan mereka perlahan-lahan.

Ini adalah sebuah keputusan yang menyedihkan, tetapi mereka terpaksa melakukannya demi kelangsungan hidup mereka. Perjuangan untuk mendapatkan akses ke Google Drive hanyalah puncak gunung es. Berkembang di ekosistem Android adalah sebuah mimpi buruk, dipenuhi dengan peraturan yang membingungkan, kinerja perangkat yang tidak konsisten, manipulasi pencarian di toko aplikasi, dan pembajakan yang merajalela. Ini adalah sebuah ekosistem yang penuh dengan rintangan dan tantangan, membuat pengembang seperti mereka merasa terkekang dan terkekang.

Keadaan ini benar-benar melelahkan. Setiap kali mereka berhasil melewati satu rintangan, dua rintangan baru muncul. Sumber daya mereka terkuras, pembaruan tertunda, dan reputasi mereka tercoreng. Sementara itu, ulasan negatif terus mengalir deras, untuk masalah yang berada di luar kendali mereka. Mereka seperti berjuang melawan arus yang semakin kuat, sebuah perjuangan yang terasa sia-sia. Ini bukan satu-satunya masalah yang dihadapi iA Writer. Ada perangkat tertentu yang terus menimbulkan masalah.

Untuk memperbaiki bug pada perangkat ini, mereka harus membeli perangkat tersebut. Ini adalah permintaan yang tidak masuk akal dari para pengguna, sebuah bukti bahwa para pengguna tidak peduli dengan kesulitan yang dihadapi oleh pengembang. Dan seringkali mereka melakukannya. Bayangkan, mereka harus membeli 12.000 perangkat yang berbeda untuk memastikan aplikasi mereka berjalan dengan baik, sebuah pengorbanan yang besar dan tidak masuk akal. Mengembangkan aplikasi untuk Android seperti berlayar di medan asteroid.

Bug muncul di berbagai jenis perangkat, versi Android, dan antarmuka. One UI, MIUI, OxygenOS, Pixel Experience, semuanya berbeda dan membuat pengembangan aplikasi menjadi mimpi buruk. Ini seperti mereka harus bernavigasi di sebuah labirin yang penuh dengan rintangan, sebuah labirin yang tidak berujung dan penuh dengan bahaya. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa ini adalah harga yang harus dibayar untuk sistem operasi "terbuka". Namun, iA Writer tidak mengalami masalah serupa di Windows. Ini adalah sebuah bukti bahwa sistem operasi Android, yang seharusnya menjadi platform yang terbuka dan bebas, malah menjadi sebuah platform yang tidak adil dan penuh dengan rintangan.

Mereka bisa saja memilih untuk tunduk pada aturan main Google, membayar biaya audit CASA, dan terus merugi. Mereka juga bisa mencoba membuat kerangka kerja pembayaran sendiri untuk menghindari pembajakan. Tetapi semua ini terasa sia-sia. Ini adalah jalan yang panjang dan berliku, sebuah jalan yang tidak pasti dan penuh dengan jebakan. Seolah-olah Google terus menjerat mereka dengan tali kekangan yang semakin ketat. Kontrol atas fungsi, kualitas, dan finansial aplikasi mereka perlahan-lahan direbut oleh Google.

Jika mereka terus maju, mereka akan merusak hubungan dengan pengguna, mencoreng reputasi, kehilangan uang, waktu, dan ketenangan. Ini adalah jalan yang penuh dengan risiko dan bahaya, sebuah jalan yang dapat menghancurkan mereka. Akhirnya, iA Writer memutuskan untuk "membekukan" aplikasi Android mereka. Mereka memilih untuk tidak lagi berjuang melawan sistem yang tidak adil ini. Mereka memilih untuk fokus pada proyek-proyek lain yang dapat membawa mereka maju, seperti pengembangan aplikasi untuk Windows, Mac, iOS, dan iPadOS.

Ini adalah sebuah keputusan yang berat, sebuah keputusan yang diambil setelah bertahun-tahun berjuang dan berinvestasi. Mereka tahu keputusan ini akan membuat para pengguna Android kecewa, dan mereka juga merasakan kekecewaan yang sama. Namun, setelah tujuh tahun berjuang, mereka memutuskan untuk menyerah. Mereka tidak mau terus berjuang dalam permainan yang tidak adil ini. Ini adalah sebuah keputusan yang menyakitkan, tetapi mereka harus melakukannya demi kebaikan mereka sendiri. Aplikasi Android iA Writer mungkin akan kembali di masa depan, tetapi untuk saat ini, mereka memilih untuk "membekukan"nya.

Mereka berharap dapat menemukan lingkungan yang lebih kondusif untuk berkembang, di mana mereka dapat memiliki kontrol penuh atas aplikasi mereka. Ini adalah sebuah mimpi yang mereka harapkan dapat terwujud di masa depan. Mereka sedang bekerja untuk membuat sistem di mana organisasi dapat membayar mereka langsung untuk semua software mereka. Dengan model B2B, ekosistem hardware Android mungkin menjadi lebih ekonomis dan mudah diatur. Ini adalah sebuah harapan yang baru mereka miliki, sebuah harapan yang mungkin dapat membawa mereka keluar dari kesulitan yang mereka hadapi.

Sampai hari itu tiba, iA Writer untuk Android akan tetap "beku" di dalam "karbonit", menunggu saat yang tepat untuk bangkit kembali. Ini adalah sebuah masa penantian yang panjang dan penuh dengan ketidakpastian, tetapi mereka berharap bahwa saat itu akan segera tiba. Ini adalah kisah sedih tentang perjuangan seorang pengembang kecil melawan raksasa teknologi. Ini adalah kisah tentang ketidakadilan, keserakahan, dan kurangnya empati.

Inilah kisah tentang bagaimana sebuah sistem yang seharusnya dirancang untuk membantu malah menjadi sebuah sistem yang menindas. Tetapi ini juga merupakan kisah tentang ketahanan. Ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah perusahaan kecil dapat bertahan di tengah kesulitan. Ini adalah kisah tentang harapan, bahwa suatu hari nanti, dunia teknologi akan menjadi tempat yang lebih adil dan merata.