Drone Warfare di Ukraine: Langkah Lebih Dekat kepada Robot Penembak?



Drone Warfare di Ukraine: Langkah Lebih Dekat kepada Robot Penembak? - image owner: techspot - pibitek.biz - Global

image owner: techspot


336-280
TL;DR
  • Drone Ukraine menggunakan AI untuk mencari dan menyerang target tanpa input manusia.
  • Penggunaan AI dalam perang Ukraine memperkecil kekurangan tenaga dan peralatan, serta memperluas jangkauan operasi.
  • Negara-negara lain seperti AS, China, Israel, dan Inggris juga meningkatkan kapabilitas militer menggunakan AI.

pibitek.biz -Penggunaan dron murah dan tidak terpilot telah menjadi fokus dalam perang di Ukraine. Sejauh ini, dron-dron tersebut dikendalikan secara remote oleh manusia, tetapi perkembangan AI baru membuat dron-dron menjadi lebih autonomi dengan hilangnya elemen manusia. Beberapa pihak, seperti major governments dan kelompok hak asasi manusia global, mempersoal kemungkinan penggunaan senjata yang lebih autonomi.

Dron-dron serangan yang digunakan oleh Ukraine dan Rusia sebagian besar dikendalikan secara remote oleh manusia. Namun, beberapa perusahaan Ukraina telah membuat sistem yang dapat memandu dron, mendeteksi target, dan mengikuti target menggunakan hanya AI. Sistem deteksi target ini menggunakan prinsip yang sama dengan sistem pengenalan wajah yang sering kali menjadi kontroversi dalam pengawasan hukum.

Ada beberapa dron yang diprogram untuk mencari dan menyerang tank Rusia tanpa input langsung dari manusia. Senjata lain yang digunakan di Ukraine, seperti senjata mesin yang ditempatkan di permukaan, dapat mengenali target, mengarahkan senjata ke target, dan berpindah antara arah yang ditetapkan secara otomatis. Namun, hingga saat ini, manusia masih harus membuat keputusan terhadap target atau menggerakkan senjata.

Perkembangan AI ini masih tertunda karena etis kontroversinya, yaitu bahaya atas kerusakan terhadap warga sipil dan resiko tembakan tembakan saudara. Namun, tentara Ukraine saat ini lebih memperhatikan penggunaan AI untuk memperkecil kekurangan tenaga dan peralatan dari tentara Rusia, yang juga sedang memanfaatkan teknologi AI. Senjata otomatis ini dapat memperluas jangkauan operasi dan mengambil alih jika musuh menjatuhkan koneksi remote pilot.

Selain itu, AI dapat digunakan untuk mengontrol banyak dron sekaligus dan memperpanjang jangkauan operasi. Negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, China, Israel, dan Inggris juga sedang meningkatkan kapabilitas militer mereka menggunakan AI. Amerika Serikat telah berhasil menguji kendali senjata udara, darat, dan laut yang dapat bertindak sendiri.

Di Timur Tengah, Amerika Serikat dan Israel telah menggunakan AI untuk mencari dan mem prioritaskan target. Teknologi ini dapat dikembangkan cepat dan murah. Beberapa perusahaan telah membuat AI dron menggunakan komponen dan kode yang dapat dibeli di toko.