- Dell sarankan percepat adopsi AI.
- Kekuatan komputasi harus dekat data.
- Infrastruktur terbuka dan modular diperlukan.
pibitek.biz -Dell Technologies menyarankan kepada para pemimpin TI Australia untuk mempercepat adopsi AI dengan membawa kekuatan komputasi lebih dekat ke data perusahaan dan mengadopsi infrastruktur yang terbuka dan modular untuk mendukung perubahan yang cepat. Saran ini diberikan oleh Chief Technology Officer Dell Technologies, John Roese, pada Dell Technologies Forum di Sydney, Australia. Roese menyatakan bahwa data adalah kunci untuk membuat AI berbeda. "Kenyataannya, setiap chatbot di dunia, setiap LLM di dunia, adalah hasil dari pelatihan jaringan saraf dengan data", katanya. "Dan data itu yang membentuk kemampuan, fungsi, dan diferensiasi yang unik". Roese juga menekankan bahwa perusahaan harus mengintegrasikan data dengan kekuatan komputasi untuk mencapai hasil AI. Namun, dia juga berpendapat bahwa lebih baik untuk menyerahkan kepada "gravitasi data" dan membawa kekuatan komputasi ke data daripada memindahkan data perusahaan ke sumber daya komputasi yang tersedia. "Data sangat sulit dipindahkan", kata Roese. "Data ada di tempat yang berguna. Kekuatan komputasi dapat ditempatkan di mana saja, jadi jangan hanya membawa data ke tempat komputasi yang tersedia secara default.
2 – AI Ini Bantu Manusia Temukan Jati Diri 2 – AI Ini Bantu Manusia Temukan Jati Diri
3 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 3 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
Tanyakan pada diri sendiri, 'apakah bisa membawa kekuatan komputasi ke tempat data?' Ini adalah alasan mengapa komputer AI ada, mengapa edge ada. Ini menciptakan sebuah pilihan bagi kamu". Penggunaan komputer AI dapat mengurangi beban komputasi di pusat data, kata Roese. "Jika 80% dari komputasi terjadi pada komputer kamu, maka 80% dari komputasi tidak terjadi di pusat data kamu", katanya. "Kamu tidak memerlukan pusat data yang besar. Kamu memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil. Kamu memiliki lingkungan yang lebih tangguh".
Sebagian besar infrastruktur TI perusahaan akan memerlukan kekuatan komputasi untuk menjalankan pekerjaan AI, kata Roese. Dia juga menyarankan agar para pemimpin TI mempersiapkan diri untuk perubahan ini. "Titik akhir bagi kita semua adalah pada suatu saat sebagian besar infrastruktur TI kita akan melayani hasil AI", kata Roese. "Yang berarti kamu harus mempertimbangkan seberapa besar infrastruktur AI kamu di masa depan, dan mempersiapkannya". Dalam beberapa waktu ke depan, perusahaan akan memerlukan kekuatan komputasi yang lebih besar untuk menjalankan pekerjaan AI, kata Roese.
Dia juga menyarankan agar perusahaan mengadopsi sistem yang terbuka dan modular untuk mendukung perubahan yang cepat. "Sistem yang tertutup dan proprietary tidak fleksibel", kata Roese. "Sistem seperti itu tidak dapat disesuaikan dengan perubahan yang cepat. Oleh karena itu, perusahaan harus mengadopsi sistem yang terbuka dan modular untuk bisa bertahan dalam persaingan". Pada beberapa waktu lalu, para CEO dari perusahaan besar telah mengumumkan kerja sama dengan Dell untuk mengembangkan teknologi AI, kata Roese. "Dell telah membangun ekosistem yang sangat besar dan terbuka", katanya. "Oleh karena itu, pelanggan Dell tidak perlu mencari model AI, komputasi, dan infrastruktur yang terbaik sendiri". Hasil survei yang dilakukan oleh Dell Technology Innovation Catalyst Research menunjukkan bahwa 81% dari eksekutif di wilayah Asia Pasifik percaya bahwa AI akan mengubah industri mereka secara signifikan, kata Angela Fox, senior vice president dan managing director Dell Technologies di Australia dan Selandia Baru.
Namun, 53% dari mereka juga menyatakan bahwa mereka kesulitan untuk mengikuti perubahan yang cepat. "Ada optimisme yang besar, tetapi juga ada rasa khawatir bahwa mereka memiliki banyak hal untuk ditangani", kata Fox. Untuk menangani perubahan ini, Fox menyarankan agar para pemimpin TI untuk bekerja sama dengan stakeholders bisnis, mengelola dan memanfaatkan data, serta mengambil pendekatan yang berorientasi pada manusia. "AI perlu disambungkan dengan strategi bisnis", kata Fox. "Oleh karena itu, para pemimpin TI perlu bekerja sama dengan stakeholders bisnis untuk memprioritaskan inisiatif AI".
Dalam mengelola dan memanfaatkan data, para pemimpin TI perlu mengatasi tantangan-tantangan seperti melindungi data sensitif, memastikan keakuratan data, meningkatkan keandalan data, serta mengintegrasikan data dari berbagai sumber, aplikasi, dan format, kata Fox. "Para pemimpin TI perlu mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi AI untuk mengelola dan memanfaatkan data", katanya. "Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis". Dalam mengambil pendekatan yang berorientasi pada manusia, para pemimpin TI perlu fokus pada membangun kemampuan belajar, meningkatkan produktivitas manusia, serta menciptakan budaya belajar dan eksperimental, kata Fox. "85% dari responden survei percaya bahwa produktivitas manusia akan meningkat dengan adopsi AI", katanya. "Oleh karena itu, para pemimpin TI perlu fokus pada membangun kemampuan belajar dan meningkatkan produktivitas manusia". Pada akhirnya, Roese menyarankan agar para pemimpin TI untuk tidak ketinggalan dalam adopsi AI. "Tidak akan ada titik stabil dalam siklus AI di mana semuanya dinormalisasi dan distandarisasi", kata Roese. "Oleh karena itu, para pemimpin TI perlu mencari cara untuk mempercepat kegiatan mereka dalam ruang AI, belajar bagaimana menggunakan AI lebih cepat dan lebih baik, serta membuat dampak yang lebih besar".
Dalam beberapa tahun terakhir, industri teknologi telah mengalami perubahan yang sangat besar. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan-tantangan yang besar. Salah satu tantangan terbesar adalah ketidakpastian tentang masa depan teknologi. Oleh karena itu, para pemimpin TI perlu berhati-hati dan tidak terlalu optimis tentang masa depan teknologi. Selain itu, perubahan ini juga membawa dampak yang besar pada kehidupan manusia. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan mereka karena adopsi teknologi automatik.
Oleh karena itu, para pemimpin TI perlu mempertimbangkan dampak sosial dari adopsi teknologi. Dalam beberapa waktu ke depan, perusahaan akan semakin bergantung pada teknologi AI. Namun, ini juga membawa risiko yang besar. Oleh karena itu, para pemimpin TI perlu mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Kita telah membahas tentang perubahan yang besar dalam industri teknologi dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pemimpin TI sertapentingnya adopsi teknologi AI dan bagaimana para pemimpin TI dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini. Dengan memahami perubahan yang sedang terjadi dan mempersiapkan diri, para pemimpin TI dapat meningkatkan kesempatan sukses mereka dan membantu perusahaan mereka untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin kompleks.