Perang Mobil Listrik: China Ancam Amerika



Perang Mobil Listrik: China Ancam Amerika - the image via: insideevs - pibitek.biz - Takut

the image via: insideevs


336-280
TL;DR
  • Amerika berusaha ngehalangin mobil listrik China masuk dengan alasan keamanan nasional.
  • Pemerintah Amerika ngebantu produsen mobil lokal bersaing dengan China, tapi banyak yang masih ragu.
  • Amerika butuh ngejar ketertinggalan dalam hal baterai dan software mobil listrik.

pibitek.biz -Kalian mungkin ngeliat kekacauan industri otomotif di Eropa, terus mikir, "Ah, ga bakal terjadi di Amerika". Toh, negara ini lagi sibuk banget ngelindungin pasar mobilnya dengan tarif 100% untuk mobil listrik buatan China atau larangan software yang bikin mobil-mobil itu ga bisa dijual di sini. Kayaknya semua masalah udah kelar, kan? Amerika bisa selamanya ngehalangin pemain baru dari China? Eits, tunggu dulu. Ternyata tindakan proteksionis ini cuma solusi sementara, paling-paling buat nunda bencana.

Industri otomotif sendiri kayaknya udah ngeh. Yang cerdas sih udah ngeh. Akhir-akhir ini, pemerintah Amerika ngeluarin peraturan baru yang super ketat buat ngehalangin mobil China masuk ke Amerika. Katanya sih, ini demi keamanan nasional, buat ngejaga mobil-mobil canggih, konektifitas tinggi, dan kamera-kamera super canggih biar ga ngintip atau ngumpulin data rahasia warga. Tapi, meskipun para petinggi Departemen Perdagangan Amerika ngaku peraturan ini ga ada hubungannya sama kebijakan anti-China sebelumnya, kayak tarif, gampang banget ngeliat apa yang sebenarnya terjadi.

Pemerintah Amerika berusaha ngebantu produsen mobil lokal, dan yang udah beroperasi di Amerika, kayak Toyota dan lain-lain, buat dapet waktu buat bikin mobil yang bisa bersaing dengan China. Itulah yang dibicarakan di sebuah panel di Automotive News Congress di Detroit: "Ini tentang waktu. Amerika butuh waktu buat ngejar ketertinggalan". "Kita semua tahu, China udah jauh ke depan dalam hal baterai dan software. Mereka udah menguasai seluruh rantai pasokan baterai, sementara kita sibuk outsourcing selama puluhan tahun.

Ini salah satu alasan kenapa mobil listrik di Amerika buntung banget, karena ga punya kendali atas harga baterai". "China juga juara dalam hal software di mobil, karena produsen mobil listrik di sana udah komitmen banget dengan strategi 'software-defined vehicle' yang digagas Tesla. Kalo ditambah dengan biaya tenaga kerja yang murah banget di China, dan praktik kerja yang. Hmm. Agak gimana gitu, bisa dibayangin kan, mobil mereka bisa ngalahin kita secara kualitas dan harga". Kalo produsen mobil China diusir dari Amerika beberapa tahun, secara teori, produsen mobil di sini, dan negara ini secara keseluruhan, punya waktu buat membangun rantai pasokan lokal, jadi lebih jago bikin mobil listrik, dan ningkatin kemampuan software.

Pertanyaannya, bisa ga? Banyak orang penasaran sama rencana Hyundai yang super keren, jualan mobil (dengan bantuan dealer lokal, pastinya) di Amazon. Rencana ini diumumkan di Los Angeles Auto Show tahun lalu, tapi selain program pilot kecil buat karyawan Amazon, belum ada yang lebih lanjut. Sekarang kita mulai ngeh juga, berkat panel di Automotive News Congress: "Dealer di Amerika Serikat sama sekali ga suka program Amazon. Mereka takut bisnis mereka bakal digilas". "Hyundai ga pernah ngaku sih, tapi kayaknya mereka frustasi karena udah bikin mobil listrik canggih banget, tapi jaringan dealer di Amerika malah.

Hmm. Ga karuan. Sering banget kita denger calon pembeli Ioniq 5 dan Ioniq 6 cerita pengalaman buruk pas beli mobil". Kayaknya, kedua belah pihak harus nemuin titik temu kalo program ini mau maju dari tahap pilot. Jangan kira industri otomotif China itu bagaikan monster yang tak terhentikan. Setelah puluhan tahun pertumbuhan eksplosif, ekonomi China mulai melambat dan banyak merek mobil yang mulai tergusur. Bloomberg menulis tentang dealer mobil China yang mulai merasakan dampaknya: "Mereka lagi bergantung banget sama diskon buat ngejual mobil, tapi stok masih menumpuk.

Kok familiar ya?" Kalo lo jadi pemimpin Amerika yang bertugas ngebantu industri otomotif, yang menyumbang $600 miliar ke PDB dan mempekerjakan jutaan orang, ngelawan China, lo bakal ngapain? Ga ada jawaban yang salah, yuk kita brainstorming. Ini sebenarnya bukan soal melindungi industri dalam negeri. Ini soal mempertahankan dominasi Amerika di bidang teknologi otomotif. Membuat Amerika tetap menjadi pemimpin dalam revolusi mobil listrik. Masalahnya, strategi proteksionis ini hanya solusi sementara.

Amerika perlu bergerak cepat dalam membangun ekosistem mobil listrik yang kuat, dengan baterai lokal, software yang canggih, dan tenaga kerja terampil. Ini bukanlah tugas mudah, tetapi Amerika harus berani mengambil risiko, jika ingin mempertahankan posisinya sebagai pusat otomotif dunia. Kalo ga, Amerika bakal ketinggalan jauh di belakang. Mobil listrik China bakal ngebanjirin pasar, sementara produsen mobil Amerika terjebak dalam perang harga yang ga ada ujungnya. Ini bukan ancaman yang bisa dianggap remeh.