- Amerika Serikat mau blokir mobil-mobil dari China, takut data warga ketangkep China.
- Mobil-mobil China yang punya koneksi ke China bakal susah masuk Amerika Serikat, mulai tahun 2027.
- Amerika Serikat takut kalah bersaing sama China dalam teknologi dan otomotif.
pibitek.biz -Perang dagang Amerika Serikat dengan China makin panas. Setelah ngasih tarif gede-gedean buat mobil listrik bikinan China, Amerika Serikat siap ngeluarin jurus pamungkas. Kabarnya, pemerintah Amerika Serikat bakal ngelarang penjualan dan impor mobil-mobil yang punya koneksi ke China. Yang dimaksud koneksi ini bukan cuma soal pabriknya di China ya, tapi juga software dan hardware yang bisa nyambung ke China. Ini artinya, kalau nanti aturan ini jalan, mobil-mobil dari China bakal susah masuk ke Amerika Serikat.
2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
Alasannya sih sederhana, Amerika Serikat takut kalau data sensitif mereka, termasuk data pribadi warga negaranya, ketangkep sama China. Soalnya, mobil-mobil modern kan punya kamera, GPS, mic, dan berbagai sensor yang nyambung ke internet. Bayangkan kalau semua data ini diakses sama China, bisa bahaya banget kan? "Sistem yang diakses secara jahat bisa memungkinkan musuh untuk mengakses dan mengumpulkan data paling rahasia kita, serta mengendalikan mobil secara jarak jauh di jalanan Amerika", kata petinggi Departemen Perdagangan Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.
Aturan baru ini bakal berlaku mulai tahun 2027 untuk software dan 2030 untuk hardware. Mobil yang punya koneksi software dan hardware ke China bakal ditolak mentah-mentah. Ini berarti, China bakal sulit bersaing di pasar mobil Amerika Serikat. Tentu saja, produsen mobil China nggak tinggal diam. Mereka sudah mulai membangun pabrik di Meksiko dan bahkan di Amerika Serikat. Tapi, dengan aturan baru ini, mobil-mobil yang diproduksi di Amerika Serikat sekalipun bakal tetap diblokir, asalkan software dan hardware-nya punya koneksi ke China.
Misalnya, kalau BYD, Nio, XPeng, atau Geely Group mau jual mobil di Amerika Serikat, mereka harus bener-bener nge-reset semua software dan hardware yang berhubungan dengan China. Atau, mereka bisa nge-swap semua komponennya dengan yang buatan Amerika Serikat. Tapi, ini bakal jadi tantangan besar bagi mereka. Yang jelas, aturan baru ini bisa jadi pukulan telak buat produsen mobil China yang lagi gencar-gencarnya ngerebut pasar global. Amerika Serikat secara terang-terangan menunjukkan bahwa mereka nggak mau kalah bersaing dalam persaingan teknologi dan otomotif.
Kabarnya, Amerika Serikat juga nggak cuma ngincar mobil-mobil dari China. Mereka juga menargetkan mobil-mobil dari Rusia. Alasannya sama, mereka takut data negara ketangkep sama Rusia. Tapi, Rusia kan nggak sekuat China dalam teknologi dan otomotif. Jadi, aturan ini lebih fokus ke China. Sebenarnya, pemerintah Amerika Serikat sudah curiga sama teknologi mobil China sejak Februari 2023. Mereka ngelihat kalau mobil-mobil China bisa jadi senjata buat ngerebut data dan mengacaukan keamanan negara. "Mobil zaman sekarang punya kamera, mikrofon, GPS tracking, dan teknologi lain yang nyambung ke internet", kata Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo. "Nggak susah untuk membayangkan gimana bahaya yang ditimbulkan oleh musuh asing yang bisa mengakses semua informasi ini. Ini bisa mengancam keamanan nasional dan privasi warga negara Amerika. Buat ngatasin ancaman keamanan nasional ini, Departemen Perdagangan ngambil langkah preventif dan tertarget untuk nge-blok teknologi buatan China dan Rusia dari jalanan Amerika". Amerika Serikat memang sedang agresif dalam menghadapi China di berbagai bidang, termasuk otomotif. Sebelumnya, mereka sudah ngasih tarif 100% buat mobil listrik yang diproduksi di China.
Hal ini ngebuat Volvo menunda peluncuran mobil listrik EX30 di Amerika Serikat dan akhirnya diproduksi di Eropa. BYD, Nio, XPeng, dan Geely Group juga terdampak dengan aturan ini. Mereka yang tadinya sudah siap ngerangsek ke pasar Amerika Serikat, terpaksa harus nunggu dan nyari jalan lain buat masuk ke pasar Amerika Serikat. China memang lagi memimpin dalam pengembangan teknologi mobil listrik dan software. Mereka punya mobil-mobil canggih yang bisa ngebaca kondisi jalan, nyetir sendiri, dan ngasih informasi real-time.
Ini yang bikin produsen mobil Amerika Serikat takut. Mereka khawatir, kalau mobil-mobil China masuk ke Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan besar seperti General Motors bakal kalah saing. Apalagi, mobil-mobil China harganya lebih murah dan fiturnya lebih lengkap. Ini bukan pertama kalinya Amerika Serikat ngelarang produk dan teknologi dari China dengan alasan keamanan nasional. Contohnya, TikTok yang diblokir karena dianggap mengancam keamanan nasional Amerika Serikat. Tapi, aturan baru ini masih dalam tahap usulan dan butuh persetujuan dari berbagai pihak.
Kita belum tahu pasti gimana aturan akhirnya dan gimana dampaknya terhadap mobil-mobil China di Amerika Serikat. Para ahli juga ngasih pendapat beragam. Ada yang setuju dengan aturan ini, karena khawatir data negara bakal ketangkep sama China. Tapi, ada juga yang nge-kritik, karena dianggap nge-hambat persaingan dan inovasi di industri otomotif. Yang pasti, aturan ini bakal nge-pengaruhi persaingan di industri otomotif global. China bakal ngelawan? Atau, mereka bakal nge-cari jalan lain buat nge-masukin mobil-mobil mereka ke Amerika Serikat? Kita tunggu saja kelanjutannya.
Yang jelas, persaingan antara Amerika Serikat dan China di industri otomotif makin seru. Di tengah persaingan ketat ini, Amerika Serikat terlihat panik. Mereka takut kalah sama China dalam teknologi dan otomotif. Mereka juga takut kehilangan pasar dan kontrol atas data negara. Mungkin, Amerika Serikat ngelihat kalau mobil-mobil China bisa jadi ancaman serius buat mereka. Amerika Serikat harus ngertiin, kalau China udah jadi pemain besar di industri otomotif global. Mereka punya teknologi canggih, tenaga kerja yang murah, dan pasar domestik yang besar.
Mungkin, Amerika Serikat harus ngeluarin kebijakan yang lebih bijaksana, bukan hanya ngelarang-larang aja. Mereka harus nge-promosikan inovasi dan bersaing secara sehat dengan China. Mereka juga harus ngertiin, kalau nge-larang produk China nggak akan nge-stop kemajuan China. Justru, hal ini bisa nge-buat China makin bersemangat buat berkembang dan nge-buktiin kemampuan mereka. Amerika Serikat harus sadar, kalau mereka nggak bisa terus-terusan mengandalkan keunggulan teknologi dan ekonomi mereka.
Mereka harus nge-buka diri dan berkolaborasi dengan China. Tapi, apakah Amerika Serikat mau melakukan itu? Kita tunggu saja jawabannya. Nah, gimana pendapat kamu tentang aturan baru ini? Apakah kamu setuju dengan keputusan Amerika Serikat? Atau, kamu berpendapat bahwa ini hanya strategi proteksionisme? Bagikan pendapat kamu di kolom komentar.