San Jose Gempar: Diskusi Infrastruktur, AI Generatif dan Lingkungan



San Jose Gempar: Diskusi Infrastruktur, AI Generatif dan Lingkungan - picture origin: arstechnica - pibitek.biz - Bumi

picture origin: arstechnica


336-280
TL;DR
  • Acara teknologi di San Jose membahas AI Generatif, para ahli diskusi dampak lingkungan dan keamanan.
  • Perencanaan infrastruktur yang matang sangat penting.

pibitek.biz -San Jose, kota yang terkenal dengan sinar matahari yang terik dan Silicon Valley yang gemerlap, menjadi tuan rumah sebuah acara yang menarik perhatian para pecinta teknologi: "Beyond the Buzz: An Infrastructure Future with AI Generatif and What Comes Next", sebuah kolaborasi antara Ars Technica dan IBM. Acara ini diadakan di Computer History Museum, sebuah tempat yang sangat tepat untuk membahas masa depan teknologi dan sejarahnya. Museum ini menyimpan berbagai artefak teknologi, mulai dari komputer pertama hingga perangkat terbaru.

Ken Fisher, Editor-in-Chief Ars Technica, membuka acara dengan semangat yang membara. Dia menyoroti berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi dunia teknologi. Fisher menekankan bahwa diskusi tidak hanya akan fokus pada janji-janji AI Generatif, tetapi juga pada dampak infrastruktur, keamanan, dan lingkungan. Acara ini menghadirkan para pakar dan profesional dari berbagai bidang, menciptakan platform yang ideal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Panel pertama membahas tentang dampak lingkungan dari pusat data yang terus berkembang.

Jeff Ball, seorang pakar energi dari Stanford University, mengumumkan fakta menarik bahwa tidak semua sumber daya energi diciptakan sama. Lokasi pusat data sangat memengaruhi jejak karbon. Misalnya, penggunaan pusat data di Islandia yang memanfaatkan energi panas bumi memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih ramah dibandingkan dengan pusat data di China yang mengandalkan tenaga batubara. Joanna Wong, arsitek solusi AI dan penyimpanan di IBM, menambahkan bahwa infrastruktur seringkali dibayangi oleh titik-titik kegagalan yang tidak terlihat.

Masalah-masalah yang tidak terlalu kritis untuk menyebabkan kegagalan total, tetapi tetap saja menguras energi dan komputasi. Wong menyoroti perlunya perhatian terhadap titik-titik kegagalan ini untuk mengoptimalkan kinerja dan mengurangi konsumsi energi. Penghematan energi tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Perbincangan kemudian beralih ke isu keamanan dan kode yang dihasilkan atau diaudit oleh AI. Panel ini menghadirkan Stephen Goldschmidt, arsitek keamanan platform global di Box; Patrick Gould, direktur portofolio Cyber & Telecom untuk Defense Innovation Unit di Departemen Pertahanan Amerika Serikat; dan Ram Parasuraman, direktur eksekutif Data & Resiliensi di IBM.

Para ahli sepakat bahwa AI Generatif, meskipun memiliki potensi besar, masih memiliki kelemahan. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kecenderungan AI Generatif dalam mengarang informasi yang tidak akurat. Hal ini bisa sangat berbahaya, terutama dalam konteks pengembangan software. Untuk itu, peran AI dalam dunia pemrograman lebih cocok sebagai asisten coder daripada pengganti. AI dapat membantu menemukan kesalahan dan kelemahan dalam kode yang dikembangkan oleh manusia, meningkatkan kualitas kode secara keseluruhan.

Ram Parasuraman dengan bijak menyatakan bahwa pertanyaan tentang bagaimana mempercayai hasil output AI tidak akan pernah hilang. Yang akan berubah adalah cara-cara untuk memverifikasi dan memantau output tersebut. Pengembangan metode verifikasi yang andal menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kode yang dihasilkan oleh AI aman dan dapat diandalkan. Panel terakhir, "Playing the Infrastructure Long Game", fokus pada perencanaan infrastruktur untuk menghadapi masalah-masalah yang tidak terduga.

Ashwin Ballal, kepala informasi di Freshworks; Karun Channa, direktur Produk AI di Roblox; dan Pete Bray, eksekutif produk global di IBM, berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan ini. Para panelis sepakat bahwa perencanaan infrastruktur yang matang adalah kunci. Langkah pertama adalah memahami dengan baik kebutuhan dan persyaratan. Dari situ, membangun infrastruktur yang tangguh akan lebih mudah. Penting untuk memiliki cadangan dana untuk menangani lonjakan permintaan yang tidak terduga.

Fleksibilitas dan skalabilitas menjadi semakin penting dalam era teknologi yang terus berkembang. Acara di San Jose ini tidak hanya membahas isu-isu teknis, tetapi juga memberikan ruang untuk bersosialisasi dan menikmati suasana santai. Para peserta dapat menikmati minuman dan camilan sambil berdiskusi dengan pakar teknologi dan rekan-rekan mereka. Suasana yang ramah dan informal memungkinkan para peserta untuk bertukar ide dan membangun jaringan. Terlepas dari kesenangan dan keseruan yang ditawarkan, ada satu hal yang membuat banyak orang resah: banyaknya sampah plastik yang dihasilkan dari acara ini.

Penggunaan gelas plastik dan peralatan makan sekali pakai menunjukkan kurangnya kesadaran tentang dampak lingkungan. Hal ini sangat disayangkan karena acara ini sendiri membahas tentang dampak lingkungan dari teknologi. Acara "Beyond the Buzz" di San Jose sukses menarik perhatian para pecinta teknologi. Diskusi-diskusi yang menarik dan suasana yang menyenangkan membuat acara ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Namun, kurangnya perhatian terhadap aspek lingkungan menjadi catatan penting bagi penyelenggara untuk memperhatikan isu keberlanjutan di masa depan.