Volvo Ragu dengan Proyeksi EV Tahun 2030



Volvo Ragu dengan Proyeksi EV Tahun 2030 - image owner: electrek - pibitek.biz - Pangsa Pasar

image owner: electrek


336-280
TL;DR
  • Volvo ragu untuk sepenuhnya beralih ke mobil listrik di tahun 2030 karena permintaan di beberapa pasar belum siap.
  • Mereka berencana menggunakan mobil hybrid sebagai jembatan, meskipun mereka sudah menjual banyak model listrik.
  • Penjualan mobil listrik Volvo menurun di Amerika Serikat, tetapi meningkat di negara lain.

pibitek.biz -Volvo, salah satu pabrikan mobil yang paling getol menggaungkan mobil listrik, mulai meragukan janji mereka untuk menjadi sepenuhnya elektrik di tahun 2030. CEO Volvo, Jim Rowan, mengatakan bahwa mungkin butuh waktu lama untuk membuat semua pasar di seluruh dunia beralih ke mobil listrik sepenuhnya. Sebagai gantinya, Volvo berencana untuk menggunakan mobil hybrid sebagai jembatan, mengambil keuntungan dari popularitasnya di pasar.

Sebenarnya, Volvo sudah memiliki banyak mobil listrik di pasar, mulai dari model murah EX30 dengan harga sekitar $35. 000 hingga EX90 yang lebih besar. Volvo juga baru saja merilis minivan listrik premium pertama mereka, EM90, di China.

Namun, penjualan mobil listrik Volvo di Amerika Serikat mengalami penurunan drastis hingga 74% di paruh pertama tahun 2024. Penurunan ini membuat Volvo berpikir ulang, apakah memang semua negara siap beralih ke mobil listrik sepenuhnya di tahun 2030. Meskipun penjualan mobil listrik Volvo menurun di Amerika Serikat, penjualan di Eropa dan pasar lainnya tetap kuat.

Bahkan, penjualan mobil listrik Volvo secara global meningkat 53% di paruh pertama tahun 2024. Namun, melihat perlambatan penjualan di Amerika Serikat, Volvo mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk memperpanjang masa pakai mobil hybrid, setidaknya untuk beberapa pasar. Mereka juga menekankan bahwa transisi ke mobil listrik tidak akan terjadi secara linear, dan Volvo akan terus berinvestasi di seluruh lini produk mereka.

Beberapa dealer Volvo di Amerika Serikat bahkan memperkirakan akan menjual mobil hybrid bertenaga bensin jauh setelah tahun 2030. Namun, meskipun penjualan mobil listrik di Amerika Serikat sempat mengalami penurunan, pasar mobil listrik secara keseluruhan masih terus berkembang. Sebuah penelitian dari IEA menunjukkan bahwa lebih dari satu dari lima mobil yang dijual tahun ini adalah mobil listrik.

Permintaan mobil listrik memang meningkat pesat, naik dari sekitar 4% di tahun 2020 menjadi 18% di tahun 2023. Keberhasilan Volvo dalam transisi ke mobil listrik sepenuhnya tentu saja tergantung pada banyak faktor, termasuk kesiapan pasar, infrastruktur pengisian daya, dan harga mobil listrik. Volvo harus memastikan bahwa mereka menawarkan mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mampu bersaing dengan para pemain besar lainnya di pasar.