AI di Dunia Finansial: Peluang dan Ancaman bagi Pengguna



AI di Dunia Finansial: Peluang dan Ancaman bagi Pengguna - credit for: pymnts - pibitek.biz - Takut

credit for: pymnts


336-280
TL;DR
  • FCA waspada AI di dunia finansial kayak pisau bermata dua.
  • MYbank ngeluarin sistem AI canggih kayak "Cuckoo System" buat bantu UKM.
  • Harmonic ngembangin AI kayak "Aristotle" buat ngasah kecerdasan matematis.

pibitek.biz -AI lagi nge-trend banget di dunia finansial. Regulator kayak Financial Conduct Authority (FCA) di Inggris nih, mulai ngerasa deg-degan karena AI bisa bikin orang jadi "nggak bisa diasuransiin". AI emang bisa bikin pelayanan finansial makin canggih dan personal, tapi FCA tetep waspada sama efek sampingnya. Mereka takut AI bisa bikin diskriminasi dan susah diakses sama semua orang. "AI itu kayak pisau bermata dua", kata bos FCA, Nikhil Rathi. "Kita mau AI itu bermanfaat, tapi kita juga harus ngobrol terbuka soal risikonya".

FCA lagi ngawasin ketat penggunaan AI di sektor finansial. Walaupun aturannya belum spesifik, mereka tetap pantau perkembangannya. Rathi sih berharap industri keuangan berani cobain teknologi baru. Menurut dia, keuntungan buat konsumen dan perekonomian jangka panjang lebih gede dibanding resikonya. Nah, di sisi lain, ada MYbank dari China yang pake AI buat bantu usaha kecil dan menengah (UKM) mengatur keuangannya. MYbank ngeluarin sistem canggih bernama "Cuckoo System". Sistem ini pake AI Ant Group buat prediksi arus kas UKM dengan akurasi lebih dari 95%.

Jadi, bank bisa ngatur dana dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. "Cuckoo System" bisa nentuin kapan UKM mau beli atau jual produk investasi. Dengan sistem ini, MYbank berharap bisa bantu UKM di China buat ngatur keuangan dengan lebih baik. MYbank dikenal sebagai bank digital yang fokus ke layanan finansial buat UKM. Mereka pake model "310" yang ngasih pinjaman cepat dengan penilaian AI. Model ini bikin proses pinjam-meminjam uang makin mudah dan cepat. Pake AI, MYbank bisa kasih solusi yang cocok buat UKM yang biasanya kesulitan akses layanan finansial.

Di Amerika, ada startup bernama Harmonic. Mereka berhasil kumpulin dana $75 juta buat mengembangkan "superinteligensi matematis". Harmonic ngeluarin model AI bernama Aristotle yang bisa jawab soal matematika dengan akurasi 90%. Para investor kayak Sequoia Capital dan Index Ventures percaya kalau Harmonic bisa ngembangin AI yang melebihi kecerdasan manusia dalam matematika. Mereka berharap "superinteligensi matematis" bisa ngatasin masalah AI kayak halusinasi data dan keterbatasan data. Harmonic ngebayangin, AI mereka bisa dipake di berbagai bidang kayak ngembangin software, desain industri dan teknologi medis.

Bos Harmonic, Tudor Achim, yakin AI mereka bisa jadi solusi buat masalah di AI lainnya. "Kita mau AI bisa belajar sendiri dan menghasilkan data sendiri". Achim yakin "superinteligensi matematis" bisa ngebantu ngembangin AI yang lebih canggih dan bermanfaat buat manusia. Harmonic, yang didiriin tahun 2023, berhasil menarik perhatian investor karena idenya yang inovatif. Perusahaan ini ngasih angin segar buat perkembangan AI di masa depan. Terus, gimana sih pandangan dunia tentang AI? Banyak yang ngerasa khawatir kalau AI bakal ngebantu orang kaya dan ngejauhin orang miskin.

AI di dunia finansial bisa mempermudah hidup orang kaya, tapi malah ngebuat orang miskin semakin susah. Ada lagi, AI bisa gampang dimanipulasi sama oknum-oknum yang punya kepentingan pribadi. AI di dunia finansial juga berpotensi melanggar privasi orang. Informasi pribadi kita bisa diakses dan digunakan tanpa izin. Terus, AI bisa ngebuat orang jadi malas berpikir. AI bisa ngebuat manusia jadi tergantung sama mesin dan lupa cara berpikir kritis. AI juga berpotensi ngebuat orang kehilangan pekerjaan.

Banyak pekerjaan yang bisa digantikan sama AI, yang artinya manusia bakal susah cari kerja. AI di dunia finansial punya potensi besar untuk ngebantu manusia. Tapi, kita juga harus waspada sama risikonya. AI itu teknologi yang canggih, tapi juga bisa jadi senjata yang berbahaya kalau salah pakenya.