- Proyek ECL TerraSite-TX1 berupa pembangunan pusat data AI bertenaga hidrogen di Texas dengan kapasitas 1 GW.
- Proyek ini menjanjikan solusi pusat data yang berkelanjutan dengan jejak karbon dan air negatif.
- Keberhasilan proyek bergantung pada kemampuan ECL dalam mengatasi tantangan teknologi, finansial, dan regulasi.
pibitek.biz -Perusahaan ECL (Energy Cloud Labs) mengumumkan rencana ambisius untuk membangun salah satu pusat data AI (Artificial Intelligence) bertenaga hidrogen pertama di dunia dengan kapasitas 1 gigawatt (GW) di Texas. Proyek ini diberi nama ECL TerraSite-TX1 dan terletak di lahan seluas 600 hektar di sebelah timur Houston. ECL TerraSite-TX1 dirancang untuk menjadi pusat data yang sepenuhnya berkelanjutan, beroperasi tanpa emisi dan dengan jejak air negatif. Fasilitas ini akan menawarkan ruang dan energi yang cukup bagi para pemimpin AI untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi AI di masa depan.
2 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir 2 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir
3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
ECL TerraSite-TX1 akan dibangun dalam beberapa tahap. Fase awal proyek akan selesai pada musim panas 2025 dengan kapasitas sekitar 50 megawatt (MW). Investasi untuk fase awal ini diperkirakan mencapai US$450 juta. Pembangunan keseluruhan proyek dengan kapasitas penuh 1 GW diproyeksikan menelan biaya sekitar US$8 miliar. ECL TerraSite-TX1 akan menggunakan teknologi pusat data inovatif yang memanfaatkan energi hidrogen. Perusahaan telah mengembangkan ECL-MV1, pusat data modular bertenaga hidrogen yang beroperasi tanpa emisi dan jejak air negatif.
ECL-MV1 menunjukkan bahwa ECL mampu mengatasi tantangan utama dalam industri pusat data, seperti emisi dan konsumsi air. Pusat data ini memiliki efisiensi energi yang tinggi, dengan Power Usage Effectiveness (PUE) 1.05, dan kepadatan data yang tinggi per rak, menjadikan ECL-MV1 sebagai solusi ideal untuk kebutuhan AI yang padat. Gartner memperkirakan bahwa AI akan mengonsumsi hingga 3,5% dari konsumsi listrik dunia pada tahun 2030. Dengan kebutuhan energi dan air yang besar, AI menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Para pemimpin bisnis perlu menyadari dampak lingkungan yang semakin meningkat akibat penggunaan AI dan mengambil langkah mitigasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memprioritaskan penggunaan pusat data bertenaga energi terbarukan. ECL TerraSite-TX1 tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga dirancang untuk mendukung kolaborasi dan inovasi dalam bidang AI. Lokasi pusat data akan menyediakan ruang bagi para ahli, peneliti, ilmuwan data, dan insinyur AI untuk bekerja sama dalam mengembangkan solusi AI yang canggih.
Hidrogen yang digunakan untuk mengoperasikan pusat data akan disalurkan melalui tiga pipa terpisah yang bertemu di lokasi, sehingga menghilangkan kebutuhan transportasi bahan bakar tambahan. Dengan desain modular, kapasitas pusat data dapat ditingkatkan hingga 2 GW di masa depan, tergantung pada permintaan pasar. ECL menawarkan solusi pusat data dengan total biaya kepemilikan (TCO) yang rendah dan waktu peluncuran yang cepat. Mereka juga memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam hal lokasi, ukuran, dan kepadatan.
Pusat data ECL bersifat modular, memungkinkan ekspansi yang mudah dalam kelipatan 1 MW, dan dapat dibangun dan dikirim dalam waktu kurang dari 12 bulan, jauh lebih cepat daripada standar industri yang membutuhkan 36 hingga 48 bulan. Dengan menghilangkan dampak lingkungan yang terkait dengan pembangunan dan pengoperasian pusat data tradisional, ECL memberikan kepastian bagi konsumen AI, baik perusahaan maupun individu, bahwa penggunaan AI mereka tidak meningkatkan jejak karbon mereka. ECL TerraSite-TX1 juga dilengkapi dengan sistem manajemen pusat data AI canggih bernama ECL Lightning.
Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time dan pengaturan mikro untuk semua aspek operasi pusat data, mulai dari pembangkitan listrik hingga pendinginan rak. Antarmuka yang ramah pengguna memberikan visibilitas dan kemampuan konfigurasi yang komprehensif untuk memastikan kinerja optimal untuk AI dan beban kerja lainnya. ECL juga telah mengembangkan inovasi pendinginan yang inovatif, termasuk penggunaan air dari pembangkitan energi berbasis hidrogen, serta teknologi pendinginan loop quadruple dan langsung ke chip yang dipatenkan untuk rak dengan kepadatan sangat tinggi.
ECL TerraSite-TX1 hadir di saat yang krusial bagi Texas. Dewan Keandalan Kelistrikan Texas (ERCOT) melaporkan pada tanggal 12 Juni 2024 bahwa kebutuhan jaringan listrik di Texas akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030, sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan pusat data dan AI. ECL TerraSite-TX1 dirancang khusus untuk mengurangi tekanan pada jaringan listrik Texas, sekaligus memfasilitasi pertumbuhan industri AI. Meskipun banyak perusahaan berbicara tentang pengembangan pusat data bertenaga hidrogen tanpa jaringan dalam 5, 10, atau 20 tahun mendatang, hanya ECL yang memberikan ruang, energi, dan ketenangan pikiran yang dibutuhkan oleh industri AI dan pelanggannya saat ini.
ECL telah memperkenalkan tingkat inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke pasar, yang tidak hanya akan bermanfaat bagi ECL dan pelanggannya, tetapi juga bagi seluruh industri pusat data selama beberapa dekade mendatang. Proyek ini menarik perhatian banyak pihak, namun beberapa kalangan meragukan keefektifan dan kelayakan proyek ini. Mereka berpendapat bahwa penggunaan hidrogen sebagai sumber energi untuk pusat data masih belum matang dan memiliki banyak kekurangan. Mereka khawatir tentang biaya tinggi produksi dan penyimpanan hidrogen, serta efisiensi yang rendah dibandingkan dengan sumber energi lainnya.
Mereka juga mengemukakan bahwa infrastruktur untuk distribusi hidrogen belum cukup berkembang dan pengembangannya memerlukan investasi yang besar. Selain itu, para kritikus mempertanyakan kesiapan teknologi pendinginan pusat data berbasis hidrogen. Mereka berpendapat bahwa teknologi pendinginan yang digunakan oleh ECL masih dalam tahap pengembangan dan belum terbukti secara praktis. Mereka juga meragukan kapasitas ECL untuk memenuhi target pembangunan dan operasional pusat data dengan skala yang besar.
Mereka mempertanyakan kemampuan ECL dalam mengelola proyek berskala besar dan kompleks seperti ini. Mereka juga mempertanyakan kemampuan ECL dalam menarik investasi yang dibutuhkan untuk membiayai proyek ini. Mereka berpendapat bahwa proyek ini membutuhkan investasi yang sangat besar dan ECL mungkin kesulitan dalam mendapatkan pendanaan yang diperlukan. Keberhasilan proyek ECL TerraSite-TX1 akan bergantung pada beberapa faktor penting, termasuk kemampuan ECL dalam mengatasi tantangan teknologi, finansial, dan regulasi.
Proyek ini membutuhkan pengembangan dan implementasi teknologi yang inovatif dan andal. ECL harus memastikan bahwa teknologi yang digunakan dalam pusat data dapat beroperasi dengan efisien dan efektif, serta dapat diandalkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, ECL harus mampu menarik investasi yang cukup besar untuk membiayai pembangunan dan pengoperasian pusat data. Mereka perlu meyakinkan investor potensial tentang kelayakan dan profitabilitas proyek ini. ECL juga harus bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk mendapatkan izin dan dukungan yang diperlukan.
Mereka perlu memastikan bahwa proyek ini sesuai dengan peraturan dan standar lingkungan yang berlaku. Proyek ECL TerraSite-TX1 merupakan langkah besar dalam pengembangan pusat data yang berkelanjutan. Jika berhasil, proyek ini dapat menjadi contoh bagi industri pusat data di seluruh dunia. Proyek ini berpotensi untuk memicu inovasi dan pertumbuhan di bidang AI, serta membantu dalam mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pusat data. Namun, proyek ini juga menghadapi tantangan yang tidak sedikit.