ByteDance dan Huawei: Kolaborasi AI di Tengah Tekanan Geopolitik



ByteDance dan Huawei: Kolaborasi AI di Tengah Tekanan Geopolitik - the image via: androidheadlines - pibitek.biz - Software

the image via: androidheadlines


336-280
TL;DR
  • ByteDance dan Huawei bekerja sama dalam pengembangan AI.
  • Kemitraan ini meningkatkan kemampuan AI ByteDance dan mengurangi ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat.
  • Kolaborasi ini menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi pengguna.

pibitek.biz -ByteDance, perusahaan induk dari aplikasi berbagi video populer TikTok, tengah membangun kapabilitas AI yang kuat dengan mengandalkan chip yang dikembangkan oleh Huawei Technologies. Langkah ini diyakini sebagai upaya untuk membangun ekosistem AI regional dan melepaskan ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. AI generatif (AI Generatiferatif) telah menjadi kebutuhan vital bagi setiap perusahaan teknologi. Google, Microsoft, Meta, Apple, X (sebelumnya Twitter), dan perusahaan teknologi lainnya telah mengembangkan platform AI Generatif mereka sendiri.

ByteDance, yang tak ingin tertinggal dalam persaingan, juga telah mengembangkan dan menerapkan beberapa platform AI. Model AI memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenali pola dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau prediksi berdasarkan kumpulan data yang besar. Karena itu, platform AI telah menjadi bagian integral dari berbagai sektor seperti game, e-commerce, media sosial, dan banyak lagi. Meskipun sebagian besar platform AI memiliki model AI yang dirancang khusus, mereka semua memerlukan chip yang dioptimalkan untuk AI yang mampu memproses data dalam jumlah besar.

Menurut laporan Reuters, ByteDance tengah menjalin kemitraan dengan Huawei Technologies untuk mengembangkan dan meningkatkan model AI khusus. ByteDance, perusahaan asal China yang menjadi pemilik TikTok, mengandalkan chip yang dipasok oleh Huawei Technologies. Sebelum menjalin kemitraan dengan Huawei, proyek AI ByteDance menggunakan chip H20 AI dari NVIDIA. Namun, akibat tekanan geopolitik, ByteDance dan perusahaan China lainnya menghadapi pembatasan dalam mengakses software dan hardware Amerika Serikat.

Untuk sepenuhnya menghindari pembatasan perdagangan, ByteDance memilih untuk menggunakan chip AI dari Huawei. Selain itu, dengan bekerja sama dengan perusahaan China, ByteDance dapat memperoleh chip yang lebih baru dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik dan cepat. ByteDance dikabarkan telah memesan 100.000 chip Ascend 910B dari Huawei tahun ini. Meskipun belum ada pengumuman resmi dari perusahaan, ByteDance telah menerima 30.000 chip dari Huawei. Berbagai laporan menunjukkan bahwa chip Ascend 910B milik Huawei lebih unggul daripada chip A100 milik NVIDIA.

Laporan-laporan ini menekankan bahwa chip Huawei mengungguli chip NVIDIA dalam hal kinerja GPU dan efisiensi daya komputasi. ByteDance telah mengembangkan berbagai produk AI, termasuk Doubao, chatbot AI, Jimeng, alat teks-ke-video AI, dan FaceU, aplikasi pengeditan foto dan video AI. Chip terbaru dari Huawei dapat membantu meningkatkan kinerja produk-produk tersebut. Dengan lebih dari 10 juta pengguna aktif bulanan, Doubao telah menjadi salah satu aplikasi paling populer di China dalam beberapa minggu sejak peluncurannya.

Kolaborasi ByteDance dan Huawei dalam pengembangan AI dapat memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar global dan menantang dominasi perusahaan teknologi Amerika Serikat. Kemitraan ini juga mencerminkan upaya China untuk menciptakan ekosistem teknologi yang independen dan mengurangi ketergantungan pada negara lain. Namun, langkah ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi pengguna. Terdapat potensi bahwa data pengguna yang dikumpulkan oleh ByteDance dapat diakses oleh pemerintah China melalui chip Huawei.

Peningkatan kemampuan AI ByteDance melalui penggunaan chip Huawei dapat berpotensi memperburuk persaingan teknologi antara Amerika Serikat dan China. Hal ini dapat memicu perlombaan senjata AI yang tidak hanya akan berdampak pada inovasi teknologi tetapi juga pada keamanan global. Perkembangan ini menunjukkan betapa pentingnya AI bagi perusahaan teknologi global dan bagaimana geopolitik dapat memengaruhi perkembangan AI. Kolaborasi ByteDance dan Huawei mungkin merupakan langkah penting dalam membangun kemampuan AI regional, tetapi juga dapat memicu perdebatan yang lebih luas tentang privasi data, keamanan nasional, dan dominasi teknologi global.

Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, kolaborasi ByteDance dan Huawei kemungkinan akan terus berlanjut. Kedua perusahaan diyakini akan terus mengembangkan kemampuan AI mereka dengan tujuan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini. Kemitraan ByteDance dan Huawei adalah contoh nyata dari ambisi China untuk mendominasi dunia teknologi. Dengan mengandalkan chip Huawei, ByteDance dapat mengakses teknologi yang canggih, tetapi juga berisiko menyerahkan data pengguna mereka kepada pemerintah China.

Langkah ini tidak hanya mengancam privasi pengguna tetapi juga dapat memberikan China keuntungan strategis dalam bidang AI. Kemitraan ini adalah bukti nyata dari upaya China untuk mengontrol internet dan informasi global. Keberhasilan ByteDance dengan dukungan Huawei hanya akan memperkuat posisi China dalam persaingan teknologi global dan mengancam dominasi Amerika Serikat. Peningkatan kemampuan AI ByteDance dengan bantuan chip Huawei dapat menyebabkan perlombaan senjata AI yang tidak terkendali.

Penggunaan chip Huawei dapat memicu peningkatan kecurigaan dan ketidakpercayaan antara Amerika Serikat dan China. Peningkatan kemampuan AI ByteDance juga dapat mengakibatkan peningkatan penindasan dan kontrol informasi di China. ByteDance, dengan dukungan Huawei, dapat menggunakan AI untuk menyebarkan propaganda, memanipulasi informasi, dan mengontrol opini publik. Kolaborasi ini hanya akan memperburuk persaingan teknologi global dan menimbulkan ancaman serius bagi demokrasi dan kebebasan informasi.

Kolaborasi ByteDance dan Huawei dalam pengembangan AI adalah langkah penting dalam membangun kapabilitas teknologi regional di China. Langkah ini dipicu oleh meningkatnya tekanan geopolitik dan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat. Namun, kemitraan ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data, privasi pengguna, dan persaingan teknologi global. ByteDance dan Huawei diyakini akan terus meningkatkan kemampuan AI mereka, dan kolaborasi ini kemungkinan akan terus berlanjut, memicu perdebatan dan perlombaan teknologi global yang lebih luas.