AI: Penggerak Revolusi Industri Otomotif Global



AI: Penggerak Revolusi Industri Otomotif Global - the photo via: yicaiglobal - pibitek.biz - Pemerintah

the photo via: yicaiglobal


336-280
TL;DR
  • Industri otomotif global sedang mengalami transformasi besar dengan AI sebagai pendorong utama inovasi, mengubah lanskap industri dengan elektrifikasi dan teknologi cerdas.
  • Penggunaan AI dalam industri otomotif dapat meningkatkan efisiensi produksi, keselamatan berkendara, dan membuka peluang baru bagi pengemudi dan penumpang, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Namun, penggunaan AI juga memiliki risiko dan tantangan, seperti kesalahan dan bias, sehingga perlu diimbangi dengan mitigasi risiko dan peningkatan keamanan serta standar dan regulasi yang ketat.

pibitek.biz -Industri otomotif dunia sedang mengalami transformasi besar, dengan AI sebagai pendorong utama inovasi. Pergeseran menuju elektrifikasi telah mengubah lanskap industri otomotif, dan munculnya teknologi cerdas semakin merevolusi sektor ini. Zhang Yongwei, Wakil Ketua lembaga think tank independen China EV100, menyatakan bahwa AI menjadi kunci dalam mencapai keunggulan teknologi dan persaingan strategis di industri otomotif. Keunggulan kompetitif tradisional mungkin tidak lagi cukup untuk mendukung perusahaan di era baru ini.

Teknologi AI telah mengubah cara kerja kendaraan, menggantikan mesin dan transmisi sebagai fitur inti dengan kokpit cerdas dan sistem penggerak cerdas. Pengaruh AI pada kendaraan semakin meningkat. Namun, muncul tantangan penting yang dihadapi industri otomotif. Zhang Yongwei mengemukakan bahwa di era AI, kapasitas produksi tidak lagi menjadi faktor penting dalam menentukan daya saing produsen mobil. Sebaliknya, infrastruktur kekuatan komputasi menjadi faktor yang lebih penting. Perusahaan yang gagal memprioritaskan AI atau tertinggal dalam mengembangkan kompetensi inti dalam kekuatan komputasi, chip, dan algoritma berisiko kehilangan masa depan.

Perkembangan dan pelatihan sistem autonomous driving end-to-end membutuhkan kekuatan komputasi yang besar, dimulai dari 1 EFLOPS. Ini membutuhkan investasi yang signifikan dan berkelanjutan dalam kekuatan komputasi serta membangun tim besar yang fokus pada data, kekuatan komputasi, dan algoritma. Tanpa cluster komputasi yang terdiri dari ribuan atau puluhan ribu kartu dan tim algoritma yang sama besarnya, perusahaan akan kesulitan untuk tetap kompetitif di lingkungan pasar yang baru. Untuk mengatasi tantangan ini, produsen mobil harus membangun mekanisme kolaboratif untuk berbagi data dan kekuatan komputasi.

Ini termasuk membangun platform data bersama dan berbagi sumber daya komputasi. Data dari satu produsen mobil saja tidak cukup untuk melatih software dan sistem. Masalah skala pengumpulan dan pemanfaatan data yang besar harus diatasi karena semua daya saing di era AI bergantung pada pelatihan berbasis data. Mekanisme berbagi data dapat dibuat di mana perusahaan berkontribusi dan menggunakan data berdasarkan prinsip pasar. Tujuannya adalah untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh skala data yang terbatas dalam pengembangan teknologi.

Mengadopsi AI dan mendorong kolaborasi menjadi strategi kunci bagi industri otomotif China yang sedang berkembang untuk mempertahankan daya saing global. China EV100, didirikan pada tahun 2014, merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mendorong pengembangan industri mobil listrik. Stafnya terdiri dari pejabat pemerintah tingkat tinggi, cendekiawan, dan profesional industri. Penggunaan AI dalam industri otomotif merupakan langkah yang inovatif, namun implementasinya tidak luput dari kritik.

Sistem AI, khususnya yang digunakan dalam sistem autonomous driving, masih rentan terhadap kesalahan dan bias. Hal ini dikarenakan AI dilatih dengan data yang berasal dari dunia nyata, yang terkadang mengandung bias dan ketidakakuratan. Selain itu, sistem AI yang digunakan dalam autonomous driving sangat bergantung pada jaringan internet yang stabil. Gangguan jaringan dapat menyebabkan kesalahan dan bahkan kecelakaan, yang dapat membahayakan keselamatan manusia. Terlepas dari kritik tersebut, AI memiliki potensi besar untuk mengubah industri otomotif.

Teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan keselamatan berkendara, dan membuka peluang baru bagi pengemudi dan penumpang. AI dapat memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan meningkatkan efisiensi kendaraan. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Perkembangan AI dalam industri otomotif harus diimbangi dengan mitigasi risiko dan peningkatan keamanan. Standar dan regulasi yang ketat perlu diterapkan untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam industri otomotif dilakukan secara bertanggung jawab dan etis.

Dengan demikian, penggunaan AI di masa depan harus diiringi dengan pengembangan sistem keamanan yang kuat, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan potensi risiko dan manfaatnya. AI memiliki potensi besar untuk mengubah industri otomotif dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun, penting untuk memastikan bahwa pengembangan dan implementasi AI dilakukan dengan bertanggung jawab dan etis. Dalam konteks yang lebih luas, AI dapat menjadi faktor kunci dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan. Dengan memanfaatkan potensi AI secara bertanggung jawab, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil untuk semua.