- Tesla harus mempertimbangkan kembali peluncuran RoboTaxi dan fokus pada pengembangan sistem yang aman dan andal sebelum merilisnya ke publik.
- Sistem Full Self Driving (FSD) Tesla masih memiliki kekurangan yang signifikan dan memerlukan intervensi pengemudi setiap 13 mil, sehingga tidak dapat diandalkan untuk akurasi dan kemampuan penalarannya.
- Tesla seharusnya memprioritaskan keselamatan dan bertanggung jawab atas teknologi yang mereka kembangkan, serta tidak terburu-buru merilisnya ke publik sebelum terbukti aman.
pibitek.biz -Beberapa minggu lagi, Tesla berencana untuk menampilkan robot taksi (RoboTaxi) mereka, yang merupakan kendaraan otonom yang digadang-gadang sebagai puncak teknologi self-driving mereka. Namun, sebelum tanggal peluncuran tiba, sebuah perusahaan penelitian independen, AMCI Testing, merilis hasil uji coba yang mengkhawatirkan mengenai sistem Full Self Driving (FSD) milik Tesla, teknologi yang akan menjadi tulang punggung operasional RoboTaxi. Hasil uji coba AMCI yang dilakukan di dunia nyata menunjukkan bahwa sistem FSD Tesla jauh dari sempurna.
2 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware 2 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware
3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI 3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI
Tes tersebut mencakup lebih dari 1.000 mil dan menunjukkan bahwa FSD Tesla, meski mengesankan dalam beberapa aspek, masih memiliki kekurangan yang signifikan. Ini bukanlah kali pertama sistem FSD Tesla mendapat kritik. Sepanjang sejarah, sistem ini menjadi bahan perdebatan dan kontroversi bagi Tesla, mulai dari peringatan dari California DMV terkait iklan yang menyesatkan hingga investigasi dari NHTSA. Tesla telah menghadapi banyak insiden yang melibatkan sistem Autopilot dan FSD. Saking banyaknya, dibutuhkan megathread khusus untuk mencatat semua kejadian tersebut.
Meskipun Tesla menekankan bahwa FSD masih dalam tahap "beta" dan belum sempurna, perusahaan tetap menjual fitur tersebut sebagai pilihan yang mahal, sekitar lima digit dolar, untuk pemilik mobil listrik mereka. Dengan membeli fitur ini, pemilik Tesla secara tidak langsung menjadi "boneka uji" bagi sistem FSD dalam dunia nyata. Mereka harus mengakui bahwa sistem ini masih membutuhkan pengawasan pengemudi dan tidak sepenuhnya otonom seperti namanya. Dengan menjual fitur FSD, Tesla seakan mengalihkan tanggung jawab pengujian yang biasanya dilakukan oleh para insinyur dan ahli di lingkungan yang terkontrol, kepada para penggunanya di dunia nyata.
Hasil penelitian AMCI tentang keandalan FSD, atau lebih tepatnya ketidakandalannya, menjadi rintangan terbaru bagi Tesla dan sistem FSD mereka. AMCI melakukan pengujian menggunakan Tesla Model 3 dengan versi FSD 12.5.1 dan 12.5.3, di empat lingkungan berbeda: jalan kota, jalan pedesaan dua jalur, jalan pegunungan, dan jalan raya. Meskipun AMCI mengakui kemampuan FSD untuk mengandalkan kamera saja, sistem ini masih membutuhkan intervensi manusia secara berkala untuk menjaga keamanan operasi. Tesla adalah satu-satunya produsen mobil yang mengandalkan kamera dan sensor parkir jarak pendek untuk sistem bantuan pengemudi mereka, seperti FSD.
Perusahaan lain menggunakan kombinasi teknologi yang lebih kompleks dan mahal, seperti kamera, sensor, radar, dan lidar, yang mampu menghasilkan data lebih lengkap dan redundan dibandingkan dengan rangkaian kamera Tesla. AMCI menemukan bahwa dalam rata-rata setiap 13 mil, pengemudi harus mengambil alih kendali atau menginjak rem untuk memastikan keselamatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kepercayaan publik terhadap teknologi mengemudi otonom. CEO AMCI Global, David Stokols, menegaskan bahwa setiap sistem mengemudi yang diklaim bebas tangan, apalagi kendaraan otonom tanpa pengemudi, harus membangun kepercayaan dengan publik.
Umumnya, publik tidak mengetahui persyaratan khusus untuk menggunakan teknologi tersebut, seperti pengawasan atau pemantauan. Ketika teknologi yang dianggap "tahan peluru" ternyata masih memiliki kekurangan, hal ini memicu ketidaksadaran yang berbahaya dan menyebabkan kelemahan operator, seperti yang terlihat dalam hasil uji coba. Meskipun menunjukkan kinerja positif dalam beberapa situasi, FSD masih belum dapat diandalkan untuk akurasi dan kemampuan penalarannya. Hasil lengkap uji coba AMCI dapat diakses secara publik.
Simpulan utama AMCI adalah bahwa sistem FSD memerlukan intervensi pengemudi setiap 13 mil, yang merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan. Namun, bukan hanya frekuensi intervensi yang menjadi masalah, tetapi juga cara terjadinya intervensi. AMCI mengemukakan sebuah pernyataan yang mengkhawatirkan, yaitu kesalahan FSD terkadang terjadi secara tiba-tiba, dramatis, dan berbahaya. Dalam situasi tersebut, pengemudi yang tidak memegang kemudi kemungkinan tidak akan dapat melakukan intervensi tepat waktu untuk mencegah kecelakaan, bahkan mungkin kematian.
Untuk mendukung laporannya, AMCI merilis tiga video yang menunjukkan beberapa contoh FSD yang beroperasi tidak aman. Tesla belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini. Tesla dapat beralasan bahwa software FSD masih dalam tahap pengembangan. Namun, masuk akal untuk mempertanyakan keputusan Tesla untuk merilis fitur yang memiliki nama "FSD" dan dipromosikan sebagai teknologi self-driving masa depan, ke tangan publik. Padahal, keputusan sistem ini bisa salah dan berdampak serius.
Penelitian AMCI menunjukkan bahwa kekurangan FSD muncul secara berkala. Andrew Beckford, seorang penggemar mobil, jurnalis, dan pakar game, telah menulis tentang teknologi dan budaya mobil untuk berbagai media, termasuk Turbo Magazine, Import Tuner, Super Street, dan MotorTrend. Pengalamannya yang luas membuatnya sangat menyadari bahwa FSD bukanlah teknologi yang sudah matang. Beckford telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di industri otomotif, termasuk sebagai konsultan untuk game balap "triple-A", dan telah menulis tentang mobil, game, dan teknologi untuk berbagai publikasi terkemuka.
Pengalamannya dengan teknologi mobil dan kecenderungannya untuk mengikuti perkembangan teknologi secara ketat membuatnya peka terhadap potensi bahaya FSD, terutama dengan pengujian yang dilakukan di dunia nyata. Beckford menyadari bahwa Tesla secara aktif menggunakan basis penggunanya untuk membantu mengembangkan FSD, tetapi menilai tindakan ini tidak bertanggung jawab. Tesla menjual sebuah fitur yang belum sempurna dan berpotensi berbahaya dengan harga tinggi. Meskipun Tesla menyebutnya sebagai "beta", fitur ini telah menjadi bagian integral dari kendaraan mereka dan dijual sebagai kemampuan yang canggih.
Beckford, dengan pengalamannya yang luas dalam industri otomotif dan game, memahami bahwa banyak aspek dari FSD masih dalam tahap awal pengembangan. Namun, sistem ini dipromosikan sebagai teknologi yang revolusioner, padahal kenyataannya masih belum siap digunakan secara luas. Beckford khawatir bahwa Tesla terlalu cepat merilis FSD dan menempatkan para penggunanya dalam bahaya. Sistem ini masih belum matang dan membutuhkan banyak perbaikan sebelum aman untuk digunakan di jalan umum. Beckford berpendapat bahwa Tesla seharusnya fokus pada pengujian sistem ini di lingkungan yang terkontrol dan tidak terburu-buru menjualnya kepada publik.
Beckford, sebagai seorang penggemar mobil dan pengamat industri otomotif, merasakan kekhawatiran yang mendalam terhadap tindakan Tesla. Ia merasa bahwa menjual sistem FSD kepada publik adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi membahayakan. Beckford, dengan pengetahuan dan pengalamannya yang mendalam, menyadari bahwa FSD masih jauh dari sempurna. Ia melihat bahwa sistem ini memiliki potensi untuk melakukan kesalahan yang fatal dan percaya bahwa Tesla harus lebih bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapannya.
Beckford menyoroti bahwa Tesla seharusnya lebih berhati-hati dalam menjual fitur FSD kepada publik. Sistem ini masih dalam tahap pengembangan dan tidak aman untuk digunakan secara luas. Beckford khawatir bahwa Tesla lebih mengedepankan keuntungan dibandingkan dengan keselamatan dan keselamatan para penggunanya. Meskipun Tesla mungkin beralasan bahwa FSD masih dalam tahap "beta" dan bahwa konsumen menyadari bahwa sistem tersebut masih dalam pengembangan, Beckford menganggap pernyataan ini sebagai pembenaran yang tidak masuk akal.
Faktanya, FSD dijual sebagai fitur premium dan dipromosikan sebagai kemampuan revolusioner yang akan mengubah cara kita berkendara. Beckford tidak yakin bahwa FSD akan pernah mencapai tingkat keamanan dan keandalan yang diperlukan untuk beroperasi secara otonom. Ia merasa bahwa sistem ini terlalu kompleks dan memiliki terlalu banyak kekurangan untuk dapat diandalkan sepenuhnya. Beckford, sebagai seorang pengamat yang berpengalaman, menyadari bahwa sistem FSD Tesla memiliki kekurangan yang serius, dan ia merasa bahwa perusahaan harus menghentikan penjualan fitur tersebut sebelum menyebabkan kecelakaan yang serius.
Beckford percaya bahwa Tesla harus memprioritaskan keselamatan dan bertanggung jawab atas teknologi yang mereka kembangkan. FSD, yang seharusnya menjadi teknologi revolusioner, justru menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang. Beckford, sebagai seorang yang berpengetahuan luas dalam industri otomotif, melihat dengan jelas bahwa FSD bukanlah teknologi yang siap untuk digunakan di jalan umum. Beckford merasa bahwa Tesla telah melakukan kesalahan dengan merilis FSD ke publik tanpa melakukan pengujian yang memadai.
Ia khawatir bahwa sistem ini akan menyebabkan kecelakaan serius dan bahkan kematian. Beckford mendesak Tesla untuk menunda peluncuran FSD hingga sistem tersebut telah diuji dengan cermat dan terbukti aman. Beckford, dengan pengalamannya yang luas, melihat bahwa FSD bukan hanya sekadar teknologi yang tidak sempurna, tetapi juga teknologi yang berpotensi berbahaya. Ia merasa bahwa Tesla telah mengabaikan kewajiban mereka untuk memastikan keamanan teknologi mereka dan malah mengedepankan keuntungan.
Beckford berpendapat bahwa Tesla seharusnya tidak menjual FSD sebagai fitur premium, tetapi harus memperlakukannya sebagai teknologi yang sedang dalam pengembangan dan membutuhkan pengujian lebih lanjut. Beckford, dengan pengetahuan dan pengalamannya yang luas, mengkritik tindakan Tesla yang tidak bertanggung jawab dalam menjual FSD kepada publik. Ia melihat bahwa sistem ini belum matang dan masih memiliki banyak kekurangan. Beckford prihatin bahwa Tesla tidak memprioritaskan keselamatan dan malah mengedepankan keuntungan dengan merilis FSD yang belum sempurna.
Ia mendesak Tesla untuk bertanggung jawab atas teknologi yang mereka kembangkan dan memprioritaskan keselamatan di atas segalanya. Meskipun Tesla mungkin beralasan bahwa FSD masih dalam tahap pengembangan dan bahwa konsumen menyadari hal tersebut, Beckford merasa bahwa pernyataan ini tidak cukup. Ia yakin bahwa Tesla harus lebih transparan dan jujur tentang kekurangan FSD dan potensi bahaya yang terkait dengannya. Beckford merasa bahwa Tesla harus fokus pada pengembangan teknologi yang aman dan tidak terburu-buru merilisnya ke publik sebelum terbukti aman.
Ia khawatir bahwa Tesla tidak memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan keamanan FSD dan malah mengutamakan keuntungan mereka. Beckford, dengan pengalamannya yang luas, menyoroti bahwa FSD merupakan contoh bagaimana teknologi dapat berkembang terlalu cepat tanpa memperhatikan aspek keamanan dan etika. Ia prihatin bahwa Tesla, sebagai pemimpin dalam teknologi otomotif, tidak memberikan contoh yang baik dalam hal memprioritaskan keselamatan. FSD, yang seharusnya menjadi teknologi yang revolusioner, justru menjadi sumber kekhawatiran.
Beckford, dengan pengetahuan dan pengalamannya yang luas, melihat bahwa FSD bukanlah teknologi yang siap untuk digunakan secara luas. Beckford mendesak Tesla untuk memprioritaskan keselamatan dan bertanggung jawab atas teknologi yang mereka kembangkan. Ia percaya bahwa perusahaan harus transparan dan jujur tentang kekurangan FSD dan tidak terburu-buru merilisnya ke publik sebelum terbukti aman. Hasil uji coba AMCI menunjukkan bahwa FSD Tesla masih memiliki banyak kekurangan dan belum siap untuk digunakan secara luas.