- ManageEngine merilis platform kecerdasan keputusan terbaru untuk meningkatkan operasi TI dengan Analytics Plus versi 6.0.
- Platform ini dilengkapi dengan Spotlight, sebuah mesin rekomendasi kontekstual yang didukung oleh AI, untuk mengidentifikasi ineferisiensi utama dalam operasi TI dan memberikan rekomendasi strategis.
- Analytics Plus versi 6.0 juga menghadirkan fitur Analisis Penyebab Utama, Perpustakaan Metrik TI Terpadu, dan kemampuan membuat model machine learning tanpa kode untuk membantu perusahaan mengoptimalkan kinerja TI.
pibitek.biz -ManageEngine, perusahaan terkemuka dalam penyediaan solusi TI terpadu, telah mengumumkan peluncuran platform kecerdasan keputusan terbaru untuk meningkatkan operasi TI. Platform ini merupakan pengembangan signifikan dari solusi analitik TI unggulan perusahaan, Analytics Plus, yang dikenal sebagai solusi yang komprehensif untuk mengoptimalkan kinerja TI. Versi 6.0 dari Analytics Plus menghadirkan Spotlight, sebuah mesin rekomendasi kontekstual yang didukung oleh AI. Spotlight dirancang untuk mengidentifikasi secara akurat ineferisiensi utama dalam operasi TI dan memberikan rekomendasi strategis yang efektif untuk mengatasi permasalahan yang ada.
2 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware 2 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware
3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
Peningkatan kemampuan yang dimiliki Analytics Plus ini menjawab tantangan utama yang dihadapi para pemimpin IT dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan laporan "State of Analytics Engineering" tahun 2023, ditemukan bahwa hampir 50% dari para direktur yang disurvei mengalami kesulitan dalam mendapatkan wawasan bisnis yang tepat waktu. Spotlight berperan penting dalam mengatasi kendala ini dengan secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan para manajer TI dan CIO untuk menganalisis berbagai metrik TI dan merumuskan solusi untuk memperbaiki kegagalan struktural dalam operasi.
Dengan menghadirkan kecerdasan keputusan, Analytics Plus melangkah lebih jauh dari software analitik tradisional dengan memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang lebih kontekstual. Sebagai contoh, Analytics Plus dapat menganalisis korelasi antara usia aset TI, frekuensi kegagalan, dan waktu rata-rata perbaikan. Berdasarkan parameter ini, Analytics Plus menyarankan jangka waktu yang optimal untuk mengganti aset. Pendekatan ini memastikan bahwa perusahaan tidak membuang aset secara prematur, sehingga kehilangan nilai yang masih bisa digunakan, atau menyimpan aset terlalu lama, yang berdampak negatif pada produktivitas karyawan.
Dengan diperkenalkannya Spotlight, ManageEngine menegaskan komitmennya untuk meningkatkan operasi TI melalui solusi yang cerdas dan berbasis data. Mesin AI yang terintegrasi dalam Analytics Plus diprogram untuk mempelajari proses TI umum dan mengidentifikasi solusi yang lebih cepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Spotlight berperan sebagai asisten yang terus-menerus memantau adanya hambatan atau ineferisiensi operasional dan memberikan saran untuk tindakan korektif. Dengan menggabungkan konteks TI dan memanfaatkan kemampuan AI, Analytics Plus memastikan bahwa perusahaan dapat mengatasi masalah secara lebih efektif dan efisien.
Rakesh Jayaprakash, Product Manager dan Chief Analytics Evangelist ManageEngine, menjelaskan pentingnya solusi ini. "Perusahaan saat ini tidak ingin menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggali data demi mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Mereka menginginkan strategi siap pakai yang dapat segera diimplementasikan untuk melihat hasil yang cepat", ujarnya. "Terdapat banyak alat di pasaran yang menjanjikan otomatisasi dan perbaikan untuk kegagalan jaringan dan aplikasi sehari-hari, tetapi kurangnya fokus pada pengambilan keputusan strategis.
Inilah celah yang ingin dijembatani oleh Spotlight", lanjut Rakesh Jayaprakash. Selain kecerdasan keputusan, Analytics Plus juga menghadirkan fitur Analisis Penyebab Utama. Fitur ini secara otomatis mengidentifikasi faktor utama yang berkontribusi pada tren tertentu. Kemampuan ini memungkinkan para manajer TI dan CIO untuk memverifikasi apakah perubahan atau keputusan mereka berdampak positif. Sebagai contoh, jika alat diterapkan untuk perbaikan otomatis masalah jaringan tingkat 1, Analisis Penyebab Utama dapat melihat peningkatan waktu aktif dan menyoroti pengurangan masalah jaringan tingkat 1 sebagai kontributor utama untuk waktu aktif jaringan yang lebih baik.
Analytics Plus versi terbaru juga memberdayakan tim TI untuk membuat model machine learning (ML) khusus tanpa perlu menulis satu baris kode pun. Sebelumnya, pengembangan dan penerapan model ML hanya bisa dilakukan oleh para ahli. Akan tetapi, platform ML tanpa kode di Analytics Plus mendemokratisasikan proses ini, memungkinkan para manajer TI untuk mengembangkan model ML langsung pada data yang mereka kenal. Dengan kemampuan ini, para manajer TI dapat membangun model ML untuk prediksi dan klasifikasi.
Misalnya, model prediktif untuk menentukan probabilitas eskalasi tiket berdasarkan berbagai faktor atau kejadian terkait. Pendekatan ini memastikan pengembangan model yang sangat spesifik dan akurat karena dibangun berdasarkan data unik perusahaan dan divalidasi oleh orang-orang yang menggunakannya setiap hari. Analytics Plus berfungsi sebagai pusat komando dan pusat keputusan untuk TI dengan menganalisis semua data TI secara kontekstual. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengkorelasikan metrik secara silang dan mengidentifikasi ketergantungan.
Analytics Plus versi 6.0 menghadirkan Perpustakaan Metrik TI Terpadu yang mencantumkan semua KPI dari lingkungan TI dalam satu tampilan. Perpustakaan ini berfungsi sebagai direktori metrik yang komprehensif. Perpustakaan Metrik TI Terpadu memudahkan pencarian dan penggunaan kembali data, sehingga memecah silo yang diciptakan oleh berbagai alat TI dan berfungsi sebagai sumber kebenaran tunggal untuk setiap metrik yang perlu dilacak oleh tim TI. Analisis data TI tradisional sering kali dibatasi dalam alat individual.
Misalnya, waktu penyelesaian insiden terbatas pada ITSM, sedangkan waktu rata-rata perbaikan perangkat dibatasi pada manajemen operasi TI. Hal ini menghambat korelasi silang dan mencegah perusahaan mendapatkan gambaran lengkap tentang infrastruktur TI mereka. Dengan menganalisis semua metrik ini bersama-sama dalam satu platform terpusat, perusahaan dapat membuka nilai yang signifikan. Perpustakaan Metrik TI Terpadu mendemokratisasikan data dengan membuat katalog KPI tersedia bagi para teknisi untuk melakukan analisis mereka.
Katalog ini juga dapat digunakan oleh aplikasi TI lainnya untuk integrasi kontekstual. Pendekatan komprehensif ini meningkatkan tata kelola dan memastikan bahwa semua metrik yang relevan mudah diakses dan dikelola secara efektif, sehingga mendorong pengambilan keputusan yang cepat. Selain fitur utama tersebut, Analytics Plus versi 6.0 mencakup berbagai peningkatan produktifitas seperti peramalan multivariat, diagram alur kerja, dukungan untuk pemrosesan terdistribusi (di tempat), dan lebih dari 10 integrasi baru dengan alat TI populer.
ManageEngine telah menghadirkan solusi yang menjanjikan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan operasi TI mereka. Analytics Plus versi 6.0, dengan fitur terbarunya, memiliki potensi besar untuk membantu perusahaan mengoptimalkan kinerja TI, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong pengambilan keputusan yang lebih cerdas.