- Korea Utara menyusupkan pekerja IT ke industri kripto dengan strategi canggih.
- Pekerja IT Korea Utara berhasil menipu perusahaan kripto dengan identitas palsu.
- Industri kripto harus meningkatkan keamanan untuk mencegah ancaman Korea Utara.
pibitek.biz -Korea Utara, negara yang dikenal dengan isolasi dan program nuklirnya, diam-diam telah melancarkan kampanye untuk menanamkan pekerja IT-nya ke dalam industri kripto. Dalam sebuah investigasi mendalam, jurnalis Sam Kessler dari CoinDesk mengungkap bagaimana pekerja Korea Utara menyamar dan menyelinap ke dalam perusahaan kripto, bahkan berhasil melewati tahap wawancara dan pengecekan latar belakang. Strategi Korea Utara untuk menyusupkan tenaga kerjanya yang ahli di bidang teknologi informasi ini sangat canggih dan efektif.
2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
3 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston 3 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston
Para pekerja ini dengan mudah meniru identitas dan menciptakan riwayat pekerjaan palsu yang meyakinkan. Bahkan, mereka berhasil menampilkan portofolio keahlian coding di platform GitHub, sebuah platform open-source yang digunakan oleh programmer di seluruh dunia. Keberhasilan mereka dalam menipu perusahaan-perusahaan kripto ini terungkap setelah adanya kecurigaan dan penyelidikan yang cermat. Beberapa perusahaan menemukan ketidaksesuaian dalam perilaku dan komunikasi para pekerja yang mereka pekerjakan.
Salah satu contohnya adalah ketika seorang pekerja mengklaim bahwa dia terganggu oleh gempa bumi di Jepang, padahal tidak ada catatan gempa bumi di Jepang pada waktu yang sama. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana para pekerja Korea Utara dengan cerdik memanfaatkan kurangnya pengetahuan dan kewaspadaan di industri kripto. Para perusahaan, yang terlalu fokus pada kecepatan dan efisiensi, sering kali mengabaikan tanda-tanda bahaya yang mungkin tersembunyi di balik profil online dan pengalaman para pelamar kerja.
Zaki Manian, seorang pengembang blockchain yang berpengalaman, mengakui bahwa dia pernah secara tidak sengaja mempekerjakan dua pekerja IT dari Korea Utara untuk proyek Cosmos Hub blockchain pada tahun 2021. "Persentase resume yang masuk, orang-orang yang melamar pekerjaan, atau orang-orang yang ingin berkontribusi, semua itu mungkin dari Korea Utara, lebih dari 50% di seluruh industri kripto", kata Manian. "Semua orang berjuang untuk menyaring orang-orang ini". Perusahaan-perusahaan yang menjadi korban dari taktik Korea Utara ini termasuk beberapa proyek blockchain ternama seperti Cosmos Hub, Injective, ZeroLend, Fantom, Sushi, dan Yearn Finance.
Mereka baru mengumumkan kejadian ini setelah investigasi CoinDesk, sebelumnya mereka enggan mengumumkannya secara terbuka. Strategi Korea Utara ini tidak hanya memanfaatkan celah dalam sistem perekrutan, tetapi juga mengambil keuntungan dari pertumbuhan pesat industri kripto. Permintaan tinggi untuk pekerja IT yang ahli di bidang blockchain dan cryptocurrency membuka peluang bagi Korea Utara untuk secara diam-diam memasukan pekerja mereka ke dalam industri ini. Sementara itu, di tengah gejolak dan kehancuran di industri kripto pada tahun 2022, perusahaan-perusahaan startup crypto berhasil bertahan.
Sebuah laporan dari Lattice VC menyatakan bahwa lebih dari 80% startup crypto yang mengumumkan putaran pendanaan awal pada tahun 2022 terus beroperasi hingga saat ini. Meskipun investasi modal ventura mencapai angka yang tinggi pada tahun 2022, perusahaan-perusahaan ini mampu bertahan dari krisis yang melanda industri. Meskipun angka ini menjanjikan, namun di balik ketahanan perusahaan-perusahaan startup ini, tersembunyi sebuah ancaman yang belum diketahui. Kemungkinan besar, sebagian dari pekerja yang membantu membangun startup-startup ini berasal dari Korea Utara.
Membayangkan betapa besarnya pengaruh Korea Utara di dalam industri kripto tentu menjadi sebuah hal yang mengkhawatirkan. Mereka dengan mudah dapat mengakses informasi sensitif, kode sumber, dan rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan yang mereka masuki. Risiko ini menjadi semakin nyata karena perusahaan-perusahaan kripto semakin mengandalkan teknologi dan jaringan global untuk operasional mereka. Selain itu, Korea Utara dapat memanfaatkan pekerja IT-nya untuk melakukan pencurian data, sabotase, dan tindakan jahat lainnya di dalam industri kripto.
Melalui akses yang mereka dapatkan, mereka dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi ekosistem kripto, bahkan bisa memicu krisis yang lebih besar. Keberhasilan Korea Utara dalam menyusupkan pekerja mereka ke dalam industri kripto menunjukkan bahwa negara ini memiliki kemampuan dan kemauan untuk memanfaatkan teknologi terkini untuk mencapai tujuannya. Mereka tampaknya telah menemukan cara untuk memanfaatkan kelemahan sistem keamanan dan perekrutan di industri kripto, sehingga dapat mencuri dan memanfaatkan aset digital yang sangat berharga.
Investigasi CoinDesk ini telah membuka mata dunia terhadap ancaman tersembunyi di balik kecanggihan teknologi yang ada di industri kripto. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan sistem keamanan dan ketahanan di industri kripto agar dapat mengantisipasi dan mengatasi ancaman dari negara-negara seperti Korea Utara. Sangat ironis bahwa negara yang secara aktif terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan pengembangan senjata nuklir, malah menggunakan keahlian teknologi untuk meraih keuntungan di pasar global.
Keberhasilan mereka dalam menyusupkan pekerja mereka ke dalam industri kripto, dengan mudah dapat diartikan sebagai bentuk kejahatan dunia maya dan kejahatan transnasional yang terorganisir. Korea Utara tampaknya telah menemukan cara untuk mengeksploitasi sistem global dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan meningkatkan kekuatannya. Keberhasilan mereka dalam memasuki industri kripto menunjukkan bahwa mereka dapat menggunakan keahlian teknologi untuk menghancurkan ekonomi global dan merusak tatanan dunia yang sudah ada.
Jika tidak segera diatasi, ancaman Korea Utara ini bisa menjadi ancaman yang sangat nyata dan mengerikan bagi masa depan industri kripto. Perusahaan-perusahaan kripto harus waspada dan memperketat keamanan mereka, agar tidak menjadi korban dari taktik Korea Utara yang semakin licin dan berbahaya. Penting untuk diingat bahwa ancaman Korea Utara ini tidak hanya mengenai kerugian finansial, tetapi juga mengenai risiko keamanan nasional dan global. Keberhasilan Korea Utara dalam mengendalikan aset kripto dan sistem blockchain dapat berdampak buruk bagi stabilitas ekonomi dan politik di dunia.
Industri kripto harus segera merespons ancaman ini dengan serius dan mengambil tindakan yang diperlukan. Mengabaikan ancaman ini akan berakibat fatal bagi ekosistem kripto dan dapat menyebabkan kehancuran bagi industri ini. Sangat memprihatinkan bahwa negara seperti Korea Utara dapat dengan mudah menyusup ke dalam industri kripto dan mencuri informasi rahasia. Ini adalah bukti betapa rapuhnya sistem keamanan di industri ini. Tidak ada jaminan bahwa perusahaan-perusahaan kripto dapat melindungi diri mereka dari serangan yang disengaja.
Hal ini menunjukkan bahwa industri kripto bukanlah tempat yang aman untuk aset digital yang berharga. Keberhasilan Korea Utara dalam menanamkan pekerja IT mereka ke dalam industri kripto adalah contoh nyata bagaimana negara ini memanfaatkan teknologi untuk meraih keuntungan dan mencapai tujuannya. Industri kripto harus waspada dan segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah ancaman ini. Peningkatan keamanan dan ketahanan sistem, serta peningkatan kesadaran di kalangan perusahaan-perusahaan kripto, merupakan langkah penting untuk melindungi ekosistem kripto dari ancaman negara seperti Korea Utara.