- Agensi digital harus menguasai teknik SEO teknis tingkat lanjut untuk meningkatkan kinerja klien di SERPs, termasuk mengoptimalkan proses crawling dan indexing oleh mesin pencari.
- Teknik SEO teknis tingkat lanjut lainnya yang penting adalah mengatur file robots.txt, menggunakan tag x-robots-tag, membuat sitemap yang efektif, dan mengoptimalkan struktur website yang intuitif.
- Agensi digital juga harus memperhatikan penggunaan JavaScript, mengoptimalkan critical rendering path, dan menggunakan structured data untuk meningkatkan visibilitas website di SERPs.
pibitek.biz -Dalam dunia digital yang serba cepat, strategi SEO yang tepat sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan. Bagi agensi digital yang menangani proyek berskala besar atau website dengan jumlah halaman yang masif, menguasai teknik SEO teknis tingkat lanjut merupakan keharusan. Website yang besar memiliki tantangan tersendiri, seperti arsitektur website yang rumit, konten dinamis, dan persaingan yang lebih ketat dalam mempertahankan peringkat di halaman hasil pencarian (SERPs). Melalui penguasaan teknik SEO teknis tingkat lanjut, agensi digital dapat membangun proposisi nilai yang kuat, memberikan keunggulan awal bagi klien, dan membangun hubungan jangka panjang.
2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware 3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware
Kali ini, kita akan membahas beberapa aspek penting dalam SEO teknis tingkat lanjut yang dapat membantu agensi digital meningkatkan kinerja klien di SERPs. Salah satu aspek penting dalam SEO teknis adalah mengoptimalkan proses crawling dan indexing oleh mesin pencari. Analisis log file menjadi teknik penting yang memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana mesin pencari berinteraksi dengan website klien. Analisis log file dapat membantu agensi digital dalam mengidentifikasi masalah crawling, mengukur kinerja crawling, dan memahami perilaku crawling mesin pencari.
Selain itu, integrasi data dari alat analisis log file dengan data crawling GSC (Google Search Console) memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang fungsionalitas website dan interaksi mesin pencari. Dengan pemahaman yang lebih komprehensif, agensi dapat mengarahkan perilaku crawling mesin pencari agar lebih efisien dan efektif. File robots.txt merupakan file yang digunakan untuk mengarahkan mesin pencari agar tidak mengakses halaman-halaman tertentu di website. Pengaturan file robots.txt yang tepat sangat penting untuk memastikan mesin pencari hanya mengakses konten yang relevan dan bermanfaat.
Agensi digital perlu meninjau file robots.txt secara berkala dan memastikan bahwa file tersebut telah mengarahkan mesin pencari ke konten yang diinginkan. Selain robots.txt, agensi digital juga perlu memanfaatkan tag x-robots-tag. Tag ini merupakan header HTTP yang berfungsi untuk mengendalikan indexing pada tingkat yang lebih granular dibandingkan dengan robots.txt. Tag ini sangat berguna untuk mengendalikan indexing file non-HTML, seperti gambar atau PDF, di mana meta tag robot tidak dapat digunakan.
Strategi penggunaan sitemap untuk website besar berbeda dengan website kecil. Untuk website besar, membuat sitemap yang berisi jutaan URL dan berharap Googlebot dapat crawling semua URL tersebut tidaklah efektif. Sebaliknya, agensi digital dapat membuat sitemap untuk konten baru, kategori baru, dan halaman baru secara harian. Pendekatan ini membantu Googlebot menemukan konten baru dengan lebih cepat dan membuat sitemap lebih efisien. Misalnya, DOM. RIA, sebuah situs jual beli properti di Ukraina, menerapkan strategi membuat mini-sitemap untuk setiap direktori kota untuk meningkatkan indexing.
Strategi ini berhasil meningkatkan kunjungan Googlebot (lebih dari 200% untuk halaman penting), meningkatkan visibilitas konten, dan meningkatkan rasio klik-tayang (CTR) dari SERPs. Struktur website yang intuitif tidak hanya memudahkan pengguna untuk navigasi, tetapi juga memudahkan mesin pencari untuk crawling dan indexing konten secara efisien, meningkatkan performa SEO secara keseluruhan. Arsitektur website yang datar (flat) meminimalkan jumlah klik yang dibutuhkan untuk mengakses setiap halaman di website.
Pendekatan ini membuat mesin pencari lebih mudah untuk crawling dan indexing konten, meningkatkan visibilitas lebih banyak halaman di indeks mesin pencari. Agensi digital perlu mengatur atau merestrukturisasi konten dengan hierarki yang dangkal untuk mempercepat akses dan distribusi link equity secara merata di seluruh website. Bagi klien e-commerce enterprise, penanganan parameter dinamis dalam URL sangat penting. Agensi digital perlu menggunakan elemen link rel="canonical" untuk mengarahkan mesin pencari ke halaman asli, menghindari duplikasi URL yang diakibatkan oleh parameter.
Begitu pula dengan variasi produk, seperti warna dan ukuran, yang dapat menghasilkan banyak URL dengan konten yang serupa. Agensi digital perlu menerapkan tag canonical ke URL versi yang diinginkan dari halaman produk untuk memastikan semua variasi mengarah kembali ke URL utama agar dapat diindex. Jika terdapat banyak halaman serupa yang diindex oleh Google meskipun tidak menggunakan tag canonical, maka agensi digital perlu meninjau kembali strategi canonicalization di website. JavaScript (JS) menjadi komponen penting dalam pengembangan website modern, meningkatkan interaktivitas dan fungsionalitas website.
Namun, penggunaan JavaScript juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam SEO. Agensi digital perlu memastikan bahwa SEO JavaScript dijalankan secara efektif, terlepas dari peran mereka dalam proses pengembangan. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah optimasi critical rendering path (CRP). CRP adalah urutan langkah yang dilakukan browser untuk mengubah HTML, CSS, dan JavaScript menjadi halaman web yang dirender. Mengoptimalkan CRP sangat penting untuk meningkatkan kecepatan rendering halaman, sehingga pengguna dapat melihat halaman dengan lebih cepat. Agensi digital dapat mengoptimalkan CRP dengan beberapa cara, yaitu:
– Mengurangi jumlah file JavaScript, CSS, dan HTML yang diunduh oleh browser.
– Mengoptimalkan ukuran file JavaScript, CSS, dan HTML.
– Mengatur urutan pemuatan file JavaScript, CSS, dan HTML.
– Menggunakan teknik lazy loading untuk menunda pemuatan elemen yang tidak terlihat di layar.
Untuk website Single Page Application (SPA), yang menggunakan JavaScript untuk memuat konten dinamis, agensi digital perlu memperhatikan beberapa hal:
– Pastikan bahwa halaman SPA dapat dirender di server.
– Pastikan bahwa konten dinamis di-crawl dan diindex oleh mesin pencari.
– Gunakan teknik pre-rendering untuk meningkatkan kecepatan rendering halaman.
Dynamic rendering merupakan teknik lain yang bermanfaat untuk website yang menggunakan JavaScript secara intensif. Teknik ini menyajikan versi HTML statis ke mesin pencari, sedangkan versi interaktif disajikan kepada pengguna. Agensi digital perlu memastikan bahwa tidak ada error yang muncul di browser console, memastikan bahwa halaman dirender sepenuhnya dengan semua konten yang dibutuhkan, dan memastikan bahwa halaman dimuat dengan cepat, idealnya dalam waktu kurang dari dua detik.
Kecepatan loading yang lambat dapat menyebabkan pengguna merasa frustrasi, meningkatkan rasio bounce, dan menurunkan performa website. Agensi digital dapat menggunakan alat seperti GSC dan Lighthouse untuk menguji dan memantau kinerja rendering dan web vitals website. Mereka juga perlu memastikan bahwa konten yang dirender sesuai dengan apa yang dilihat oleh pengguna untuk memastikan konsistensi dalam indexing oleh mesin pencari. Di bidang retail e-commerce, tren musiman memengaruhi perilaku konsumen dan, akibatnya, pencarian.
Agensi digital harus secara rutin menyesuaikan strategi SEO untuk mengikuti pembaruan produk. Variasi produk musiman, seperti barang khusus liburan atau edisi musim panas/musim dingin, memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa produk tersebut terlihat pada waktu yang tepat. Agensi digital dapat menerapkan strategi berikut untuk mengoptimalkan SEO untuk tren musiman:
– Membuat konten baru yang relevan dengan tren musiman.
– Memperbarui konten lama dengan informasi terkini tentang tren musiman.
– Menggunakan tag musiman dalam meta description dan judul halaman.
– Membuat kampanye pemasaran konten yang berfokus pada tren musiman.
Pada sisi lain, mengelola produk yang dihentikan atau halaman yang sudah usang sama pentingnya untuk menjaga kualitas website dan mempertahankan nilai SEO. Agensi digital perlu menerapkan strategi berikut untuk mengelola konten yang sudah usang:
– Mengarahkan ulang halaman yang sudah usang ke halaman yang relevan.
– Menghapus halaman yang sudah usang dari website.
– Memperbarui konten yang sudah usang dengan informasi terkini.
Mengoptimalkan SEO untuk tren musiman berarti mempersiapkan diri untuk periode dengan traffic tinggi dan secara efektif mengelola periode transisi. Hal ini mendukung performa SEO yang berkelanjutan dan pengalaman website yang efisien untuk klien. Structured data, melalui markup schema.org, merupakan alat yang ampuh untuk meningkatkan visibilitas website di SERPs dan meningkatkan CTR melalui rich snippets. Penggunaan schema markup yang lebih canggih memungkinkan agensi digital untuk menampilkan informasi yang lebih detail dan spesifik di SERPs. Agensi digital dapat mempertimbangkan markup schema berikut dalam kampanye klien berikutnya:
– Schema markup untuk produk: Schema markup ini dapat digunakan untuk menampilkan informasi tentang produk, seperti harga, ketersediaan, dan ulasan, di SERPs.
– Schema markup untuk bisnis lokal: Schema markup ini dapat digunakan untuk menampilkan informasi tentang bisnis lokal, seperti alamat, nomor telepon, dan jam operasional, di SERPs.
– Schema markup untuk artikel: Schema markup ini dapat digunakan untuk menampilkan informasi tentang artikel, seperti penulis, tanggal publikasi, dan waktu baca, di SERPs.
Agensi digital dapat menggunakan alat Google Structured Data Testing Tool untuk menguji structured data di halaman mereka dan mengidentifikasi kesalahan atau peringatan dalam implementasi schema. Mereka juga dapat menggunakan alat Google Rich Results Test untuk mendapatkan umpan balik tentang bagaimana halaman mereka mungkin muncul di SERPs dengan structured data yang diterapkan. Website enterprise, dengan sejarah SEO dan warisan yang panjang, memerlukan analisis yang lebih mendalam dari berbagai perspektif.
Agensi digital perlu melakukan audit SEO yang komprehensif, menganalisis data historis, dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Perlu diakui, SEO teknis tingkat lanjut tidak selalu efektif dalam meningkatkan peringkat website di SERPs. Banyak faktor lain yang memengaruhi peringkat, termasuk kualitas konten, sinyal social media, dan reputasi website. Agensi digital harus realistis dalam menetapkan harapan dan tidak menjanjikan hasil yang tidak realistis. Klien sering kali merasa frustrasi ketika tidak melihat hasil yang signifikan, bahkan setelah menerapkan teknik SEO teknis tingkat lanjut.
Hal ini disebabkan oleh kompleksitas algoritma mesin pencari yang terus berkembang dan sulit untuk diprediksi. Pendekatan yang terlalu fokus pada SEO teknis dapat mengabaikan aspek penting lainnya, seperti kualitas konten dan pengalaman pengguna. Selain itu, implementasi teknik SEO teknis tingkat lanjut membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Agensi digital harus mampu memberikan layanan berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau. Lebih jauh, teknik SEO teknis tingkat lanjut dapat menjadi sangat kompleks dan membingungkan bagi klien.
Agensi digital perlu memiliki kemampuan komunikasi yang kuat untuk menjelaskan teknik yang digunakan dan hasil yang dicapai kepada klien dengan mudah dipahami. Ketidakmampuan agensi digital untuk memahami dan menerapkan teknik SEO teknis tingkat lanjut dengan tepat dapat mengakibatkan kesalahan fatal yang merugikan klien.