- Meta membantu pengiklan dengan fitur AI video.
- Pengiklan dapat berkolaborasi dengan kreator konten.
- Meta fokus pada pengalaman pengguna dan kreator.
pibitek.biz -Meta, perusahaan teknologi yang menaungi Facebook dan Instagram, merilis sejumlah pembaruan pada platform periklanannya. Fokus utama dari pembaruan ini adalah konten video, iklan yang dibuat menggunakan AI, dan kemitraan dengan kreator konten. Perubahan ini muncul seiring dengan laporan perusahaan yang menyatakan bahwa 60% waktu yang dihabiskan pengguna di Facebook dan Instagram kini didedikasikan untuk menonton video. Meta menyadari tren ini dan mengambil langkah untuk menyesuaikan strategi periklanannya dengan perilaku pengguna yang semakin beralih ke konten video.
2 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman 2 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman
3 – Kebocoran Data Asuransi Globe Life dan Upaya Pemerasan 3 – Kebocoran Data Asuransi Globe Life dan Upaya Pemerasan
Salah satu langkah konkret yang diambil oleh Meta adalah dengan memperkenalkan tab video khusus di Facebook. Tab ini menggabungkan konten Reels, video berdurasi lebih panjang, dan konten live dalam satu tempat. Penggabungan ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menemukan dan mengakses berbagai jenis konten video di Facebook. Meta juga melaporkan bahwa lebih dari 1 juta pengiklan menggunakan alat pembuatan iklan bertenaga AI setiap bulannya, dengan 15 juta iklan yang dibuat dalam bulan terakhir.
Perusahaan mengklaim bahwa kampanye yang menggunakan fitur AI ini mencatatkan tingkat klik dan konversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kampanye tradisional. Berdasarkan keberhasilan tersebut, Meta memperkenalkan dua alat AI baru yang berfokus pada video:
– AI Video Creator: Alat ini memungkinkan pengiklan untuk dengan mudah membuat video pendek yang menarik dengan menggabungkan teks, gambar, dan musik yang sesuai dengan target audiens.
– AI Video Optimizer: Alat ini menggunakan AI untuk menganalisis performa video dan memberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan keterlibatan pengguna, durasi menonton, dan konversi.
Kedua fitur ini dijadwalkan untuk tersedia secara luas pada awal tahun 2025. Meta juga merilis alat baru untuk iklan kemitraan, yang memungkinkan pengiklan untuk berkolaborasi dengan kreator konten untuk membuat iklan yang lebih efektif. Alat ini memungkinkan pengiklan untuk memilih kreator yang sesuai dengan target pasar mereka dan bekerja sama dengan mereka untuk membuat konten yang menarik dan relevan. Meta menyatakan bahwa penambahan iklan kemitraan pada kampanye yang sudah ada sebelumnya menghasilkan pengurangan biaya per tindakan rata-rata sebesar 19% dalam pengujian.
Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi dengan kreator konten dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan performa iklan. Dengan meningkatnya konsumsi video di media sosial, pembaruan terbaru dari Meta menunjukkan strategi perusahaan untuk membantu pengiklan beradaptasi dengan perubahan ini. Meskipun sebagian besar fitur ini akan diterapkan secara bertahap, langkah-langkah ini menunjukkan arah masa depan periklanan media sosial. Meta berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur-fitur AI yang dapat membantu pengiklan dalam menjangkau target audiens yang tepat dengan cara yang lebih efektif.
Perusahaan percaya bahwa AI memiliki potensi untuk merevolusi cara pengiklan berinteraksi dengan audiens mereka dan meningkatkan hasil kampanye. Namun, Meta juga menghadapi tantangan dalam mengelola perubahan besar ini. Salah satunya adalah memastikan bahwa fitur AI yang diperkenalkan tidak hanya efektif tetapi juga mudah digunakan oleh semua pengiklan, tidak hanya oleh pengiklan besar. Meta juga harus menghadapi kritik terhadap penggunaan AI, terutama terkait dengan privasi data dan potensi bias dalam algoritma AI.
Perusahaan perlu meyakinkan pengguna bahwa data mereka aman dan algoritma AI yang digunakan tidak diskriminatif. Perubahan yang dilakukan Meta menandakan bahwa persaingan di dunia periklanan digital semakin ketat. Perusahaan teknologi seperti Meta, Google, dan Amazon terus berinovasi dan mengembangkan fitur-fitur baru untuk menarik perhatian pengiklan dan pengguna. Dalam konteks ini, Meta perlu terus berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi pengiklan agar tetap kompetitif. Perusahaan juga perlu memperhatikan isu-isu etika dan privasi data terkait dengan penggunaan AI dalam periklanan.
Dengan kemampuannya untuk menjangkau jutaan pengguna di seluruh dunia, Meta memiliki potensi besar untuk memanfaatkan AI dan video untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan meningkatkan hasil kampanye iklan. Namun, perusahaan perlu berhati-hati dalam mengelola perubahan ini agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan bagi pengguna dan pengiklan.