- Google bentuk kelompok industri untuk pengembangan AI yang aman.
- Kelompok ini bernama CoSAI dan fokus pada keamanan AI.
- CoSAI berjanji untuk mematuhi aturan keamanan AI bersama.
pibitek.biz -Google baru-baru ini membentuk sebuah kelompok industri baru yang fokus pada pengembangan AI yang aman. Kelompok ini disebut Coalition for Secure AI (CoSAI) dan bertujuan untuk meningkatkan keamanan dalam pengembangan AI. Ini bukanlah inisiatif baru, melainkan perluasan dari kerja sama sebelumnya yang bernama Secure AI Framework (SAIF).
2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
3 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman 3 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman
CoSAI dibentuk karena Google menyadari bahwa AI memerlukan kerangka keamanan yang komprehensif untuk mengatasi risiko unik yang datang dengan pengembangan AI. Google juga mengakui bahwa kerja sama dengan perusahaan lain sangat penting untuk membuat kerangka keamanan ini efektif. Oleh karena itu, CoSAI dibentuk sebagai forum untuk memfasilitasi kerja sama antara perusahaan-perusahaan besar dalam industri teknologi.
Beberapa perusahaan besar telah bergabung dengan CoSAI, termasuk Amazon, IBM, Microsoft, NVIDIA, dan OpenAI. Tujuan dari CoSAI adalah untuk menciptakan solusi keamanan yang kolaboratif dan open-source untuk meningkatkan keamanan dalam pengembangan AI. Ini adalah salah satu contoh dari beberapa kelompok industri yang fokus pada pengembangan AI yang aman dan berkelanjutan.
Namun, beberapa orang skeptis tentang efektivitas kelompok-kelompok industri seperti CoSAI. Mereka berpendapat bahwa kelompok-kelompok ini hanya dibentuk untuk menghindari regulasi yang lebih ketat dari pemerintah. Regulasi pemerintah dapat meningkatkan transparansi dan mengenakan aturan yang lebih ketat pada pengembangan AI.
Sementara itu, kelompok-kelompok industri seperti CoSAI hanya berupa perjanjian antara perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kekuatan hukum. Uni Eropa sudah mulai mempertimbangkan potensi bahaya dari pengembangan AI dan apa yang dapat diatur di bawah GDPR. Wilayah lain juga sedang mempertimbangkan hal yang sama, dengan ancaman penalti finansial jika perusahaan tidak mematuhi aturan yang ditetapkan.
Namun, regulasi pemerintah memerlukan waktu, dan kemungkinan besar kita tidak akan melihat sistem dan struktur penegakan yang efektif sampai setelah kerusakan telah terjadi. Sampai saat itu, kita hanya memiliki kelompok-kelompok industri seperti CoSAI yang berjanji untuk mematuhi aturan yang ditetapkan melalui perjanjian bersama. Namun, tidak jelas apakah ini akan cukup untuk mengatasi risiko yang terkait dengan pengembangan AI.