- Persaingan antara Ethereum dan Solana semakin ketat dalam teknologi blockchain.
- Solana menawarkan kecepatan dan efisiensi tinggi, menjadikannya pilihan pembayaran yang lebih baik.
- Keputusan PayPal untuk menggunakan Solana menunjukkan potensi platform ini dalam sistem pembayaran digital.
pibitek.biz -Dalam perkembangan teknologi blockchain yang kian pesat, persaingan antar platform blockchain semakin ketat, terutama dalam hal efisiensi dan kecepatan transaksi. Salah satu perlombaan yang menarik untuk disimak adalah persaingan antara Ethereum dan Solana. Kedua platform ini telah membuktikan diri sebagai pemimpin di pasar blockchain, namun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, yang menjadikan mereka cocok untuk aplikasi yang berbeda pula. Ethereum, yang dikenal sebagai platform smart contract terbesar di dunia, telah mendominasi pasar selama beberapa tahun terakhir.
2 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 2 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
3 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman 3 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman
Namun, pertumbuhan Ethereum yang pesat telah mengakibatkan masalah skalabilitas, dengan biaya transaksi yang tinggi dan kecepatan transaksi yang lambat. Masalah ini menjadi sorotan bagi platform yang ingin digunakan untuk pembayaran yang cepat dan efisien. Di sisi lain, Solana telah muncul sebagai platform blockchain yang menjanjikan kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi. Platform ini dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas yang dihadapi Ethereum, menawarkan kemampuan untuk memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya transaksi yang rendah.
Hal ini menjadikan Solana sebagai alternatif yang menarik untuk pembayaran dan aplikasi yang memerlukan transaksi yang cepat dan hemat biaya. PayPal, perusahaan pembayaran digital terkemuka, telah menyadari potensi Solana sebagai platform pembayaran. Dalam konferensi Solana Breakpoin 2024, Jose Fernandez da Ponte, Wakil Presiden Blockchain, Crypto, dan Mata Uang Digital PayPal, mengumumkan alasan mengapa Ethereum mungkin tidak menjadi pilihan terbaik untuk sistem pembayaran. PayPal, yang telah merambah pasar cryptocurrency, telah merilis stablecoin yang didukung dolar AS, PYUSD.
Awalnya, PYUSD dirilis di Ethereum pada Agustus 2023. Namun, pada Mei 2024, PayPal secara strategis merilis PYUSD di Solana. Keputusan ini menunjukkan keyakinan PayPal bahwa Solana lebih sesuai untuk mendukung sistem pembayaran yang efisien. Fernandez da Ponte menjelaskan bahwa jaringan pembayaran membutuhkan kemampuan untuk memproses jumlah transaksi yang besar dengan kecepatan tinggi dan biaya yang sangat rendah. Sayangnya, Ethereum saat ini menghadapi kesulitan dalam memenuhi kriteria ini secara konsisten.
Salah satu masalah utama yang dihadapi Ethereum adalah kemampuan pemrosesan transaksi. Menurut Fernandez da Ponte, jaringan pembayaran yang berfungsi harus mampu memproses setidaknya 1.000 transaksi per detik (tps). Jaringan seperti Visa dan Mastercard biasanya dapat menangani 2.000-10.000 TPS, sementara Ethereum saat ini hanya mampu menangani 15-20 TPS. Kemampuan ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan jaringan pembayaran, yang mengakibatkan kemacetan dan biaya gas yang tinggi dalam skenario pembayaran dengan volume tinggi.
Walaupun solusi Layer 2, seperti rollup (Optimism, Arbitrum), dapat meningkatkan skala Ethereum hingga ribuan TPS, namun solusi ini menangani transaksi di luar rantai dan menyelesaikannya secara berkala di jaringan utama Ethereum. Skenario ini kurang ideal untuk transaksi ritel dalam kebanyakan kasus. Dalam perkembangannya, pasokan beredar PYUSD di blockchain Solana mengalami peningkatan sebesar 50,07%. Hal ini menunjukkan peran Solana yang semakin penting dalam mendukung likuiditas stablecoin. Meskipun sebagian besar pasokan PYUSD (49,93%) masih berada di jaringan Ethereum, migrasi sebagian pasokan PYUSD ke Solana menjadi sinyal kuat tentang potensi Solana untuk pembayaran.
Keputusan untuk merilis PYUSD di Solana merupakan langkah strategis yang telah dipikirkan matang. Fernandez da Ponte menekankan bahwa kemampuan Solana untuk memproses transaksi dengan cepat dan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan Ethereum menjadikannya alternatif yang menarik. Efisiensi ini sangat penting bagi sistem pembayaran yang ingin bersaing dengan jaringan keuangan tradisional. Solana menawarkan fitur unik yang disebut Token Extension, yang memungkinkan penambahan fungsionalitas seperti pembatasan transfer dan persetujuan multi-tanda tangan.
Bagi PYUSD, fitur ini memungkinkan opsi kustomisasi yang lebih luas untuk mengelola pembayaran dengan kondisi atau persyaratan tertentu, menjadi aset berharga dalam dunia keuangan digital yang kompleks. Pengaruh keputusan PayPal telah terasa di ekosistem crypto. PYUSD dengan cepat meraih popularitas, mengumpulkan kapitalisasi pasar lebih dari $703 juta berdasarkan data terbaru dari DefiLliama. Pertumbuhan yang cepat ini mengindikasikan bahwa stablecoin PayPal dapat segera menantang dominasi pemain yang sudah mapan seperti USDT dan USDC.
Meskipun Ethereum masih menjadi platform smart contract terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, masalah skalabilitasnya telah menjadi perhatian yang berkelanjutan. Meskipun pembaruan Dencun bertujuan untuk mengatasi beberapa masalah, terutama mengenai biaya gas, komentar Fernandez da Ponte menunjukkan bahwa peningkatan ini mungkin tidak cukup untuk aplikasi pembayaran skala besar. Ekosistem Ethereum telah merespons tantangan ini dengan mengembangkan solusi skala Layer 2. Saat ini, terdapat 74 proyek Layer 2 Ethereum dalam berbagai tahap pengembangan dan penyebaran.
Solusi ini, termasuk jaringan populer seperti Optimism dan Arbitrum, bertujuan untuk meningkatkan throughput transaksi dan mengurangi biaya sambil mempertahankan jaminan keamanan dari jaringan utama Ethereum. Namun, proliferasi solusi Layer 2 menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Laporan terbaru menyoroti potensi risiko sentralisasi yang terkait dengan beberapa solusi skala ini, memperingatkan bahwa operator jaringan berpotensi mengendalikan dana pengguna dalam skenario tertentu. Pada 21 September 2024, Ethereum diperdagangkan pada level $2.604, menunjukkan kenaikan 7,84% selama 7 hari terakhir, menurut Indeks Likuiditas Ethereum Brave New Coin.
Meskipun Ethereum tetap memegang posisi dominan di pasar, keputusan PayPal untuk memprioritaskan Solana untuk operasi stablecoinnya menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan jangka panjang Ethereum sebagai solusi pembayaran untuk institusi keuangan besar. Peluncuran TrueX, bursa crypto baru yang didirikan oleh mantan eksekutif Coinbase, semakin menggarisbawahi pentingnya solusi pembayaran yang efisien di ruang cryptocurrency. TrueX telah mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan PYUSD sebagai "token pilihan untuk transaksi", keputusan yang selaras dengan visi PayPal untuk stablecoin tersebut.
Meskipun Ethereum tetap menjadi kekuatan pendorong untuk aplikasi desentralisasi dan kontrak pintar, jaringan seperti Solana memposisikan diri sebagai platform pilihan untuk transaksi berkecepatan tinggi dan berbiaya rendah. Seperti yang dikatakan Fernandez da Ponte, "Ethereum bukanlah solusi terbaik untuk pembayaran". Dalam upaya untuk meningkatkan transaksi dan memecahkan masalah skalabilitas, Ethereum telah memperkenalkan protokol Proof of Stake (PoS) melalui pembaruan Dencun. Peralihan ke PoS bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi, namun hal ini belum sepenuhnya menyelesaikan masalah skalabilitas yang dihadapi Ethereum.
Peralihan ke PoS telah memberikan beberapa manfaat bagi Ethereum, seperti pengurangan konsumsi energi. Namun, peningkatan throughput transaksi yang dijanjikan belum sepenuhnya terwujud. Ethereum masih mengalami masalah dalam menangani volume transaksi yang tinggi, yang mengakibatkan biaya gas yang tinggi dan kemacetan jaringan. Meskipun Ethereum telah berupaya meningkatkan skalabilitasnya dengan pengembangan solusi Layer 2, solusi ini masih dalam tahap awal pengembangan dan belum sepenuhnya matang.
Selain itu, solusi Layer 2 menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi dan keamanan jaringan. Solana, di sisi lain, telah menunjukkan kemampuannya untuk menangani volume transaksi yang tinggi dengan biaya yang rendah dan kecepatan yang tinggi. Platform ini semakin menjadi platform pilihan untuk pembayaran dan aplikasi yang memerlukan transaksi yang cepat dan efisien. Penggunaan Solana oleh PayPal untuk stablecoin PYUSD adalah bukti nyata potensi platform ini dalam mendukung sistem pembayaran. Keputusan PayPal untuk memilih Solana menunjukkan bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa Solana lebih sesuai untuk mendukung pembayaran digital yang cepat dan efisien.
Dengan semakin banyaknya adopsi Solana oleh perusahaan besar seperti PayPal, platform ini semakin memperkuat posisinya sebagai pesaing kuat bagi Ethereum. Solana memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam industri pembayaran digital, terutama dalam hal kecepatan dan efisiensi. Keputusan PayPal untuk memindahkan stablecoinnya dari Ethereum ke Solana merupakan langkah strategis yang menunjukkan perkembangan blockchain menuju platform pembayaran yang lebih cepat dan efisien. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa persaingan antara Ethereum dan Solana akan semakin ketat di masa depan, dengan masing-masing platform bersaing untuk menjadi platform pilihan untuk pembayaran dan aplikasi yang memerlukan transaksi yang cepat dan hemat biaya.
Perkembangan di pasar blockchain telah menunjukkan bahwa tidak ada satu platform pun yang dapat mendominasi pasar secara mutlak. Ethereum dan Solana memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, dan keduanya akan terus berkembang dan bersaing untuk menjadi platform pilihan untuk aplikasi yang berbeda. Masing-masing platform memiliki tujuan dan fokus yang berbeda, yang membuat mereka cocok untuk aplikasi yang berbeda pula. Dalam jangka panjang, persaingan sehat antara kedua platform ini akan mendorong inovasi dan pengembangan teknologi blockchain yang lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengguna.