- Qualcomm telah menambal kerentanan keamanan yang berdampak pada banyak perangkat yang menggunakan chipsetnya.
- Kerentanan ini dapat dieksploitasi oleh penyerang untuk mendapatkan akses ke data sensitif pengguna.
- Qualcomm mendorong pengguna untuk memperbarui perangkat mereka dengan patch terbaru guna meningkatkan keamanan perangkat.
pibitek.biz -Qualcomm, perusahaan teknologi terkemuka yang dikenal dengan chipset canggihnya, baru-baru ini merilis patch keamanan untuk mengatasi kerentanan zero-day yang berdampak pada puluhan chipset. Kerentanan ini, yang diberi nama CVE-2024-43047, terletak pada layanan Digital Signal Processor (DSP) dan dapat dieksploitasi oleh penyerang lokal dengan hak istimewa rendah untuk menyebabkan kerusakan memori. Penemuan kerentanan ini ditemukan oleh Seth Jenkins dari Google Project Zero, peneliti keamanan Conghui Wang, dan Amnesty International Security Lab.
2 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston 2 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston
3 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat 3 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat
Kerentanan ini disebabkan oleh kelemahan use-after-free, yang memungkinkan penyerang untuk memanipulasi buffer DMA dan menyebabkan kerusakan memori. Menurut informasi yang dibagikan dalam commit kernel DSP, bug ini muncul ketika header buffer yang digunakan untuk pembaruan DSP berisi handle FD DMA yang tidak digunakan. Ketika bagian put_args memproses header buffer, FD DMA yang ada di dalamnya dibebaskan. Namun, penyerang dapat memanfaatkan kerentanan ini dengan menyisipkan FD tidak valid ke dalam header buffer, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan memori jika FD tidak valid tersebut cocok dengan FD yang sudah digunakan.
Dalam sebuah pernyataan, Qualcomm menyatakan bahwa kerentanan CVE-2024-43047 telah dieksploitasi di dunia nyata oleh penyerang yang ditargetkan. Google Threat Analysis Group (TAG) dan Amnesty International Security Lab telah mencatat aktivitas eksploitasi yang terbatas, yang mengisyaratkan serangan terarah terhadap individu-individu berisiko tinggi, termasuk jurnalis, politikus oposisi, dan aktivis. Qualcomm telah merilis patch untuk kerentanan ini dan telah menginformasikan produsen peralatan asli (OEM) untuk menerapkannya secepat mungkin.
Perusahaan juga mendorong pengguna untuk menghubungi produsen perangkat mereka untuk informasi lebih lanjut tentang status patch perangkat mereka. Selain kerentanan CVE-2024-43047, Qualcomm juga telah menambal kelemahan serius lainnya (CVE-2024-33066) yang ditemukan dalam WLAN Resource Manager. Kerentanan ini, yang dilaporkan lebih dari setahun yang lalu, disebabkan oleh validasi input yang tidak tepat, yang dapat mengakibatkan kerusakan memori jika dieksploitasi. Pada Oktober tahun lalu, Qualcomm mengeluarkan peringatan tentang eksploitasi tiga kerentanan zero-day pada driver GPU dan Compute DSP.
Kerentanan ini, yang dirilis oleh Google TAG dan Project Zero, telah dieksploitasi dalam serangan terbatas dan terarah. Namun, informasi lebih lanjut tentang serangan ini belum diumumkan oleh Google atau Qualcomm. Dalam beberapa tahun terakhir, Qualcomm telah mengatasi beberapa kerentanan chipset yang dapat memungkinkan penyerang mengakses data pengguna, seperti file media, pesan teks, riwayat panggilan, dan percakapan real-time. Perusahaan juga telah memperbaiki kelemahan pada chip Snapdragon Digital Signal Processor (DSP) yang memungkinkan penyerang mengendalikan smartphone tanpa campur tangan pengguna, memata-matai pengguna, dan menginstal malware yang tidak dapat dihapus.
Salah satu kerentanan yang diperbaiki pada tahun 2020, yang dikenal sebagai Kr??k, memungkinkan penyerang untuk mendekripsi beberapa paket jaringan nirkabel yang dienkripsi WPA2. Kerentanan lainnya, yang juga telah diperbaiki, memungkinkan akses ke data penting. Kerentanan zero-day, yang merupakan kerentanan yang belum diketahui publik dan belum ada patch, menjadi ancaman serius bagi keamanan perangkat. Penyerang dapat memanfaatkan celah ini sebelum vendor software menyadari dan menambalnya. Keamanan perangkat telah menjadi masalah yang semakin penting, karena serangan siber semakin canggih dan ditargetkan.
Pelaku kejahatan siber mencari cara untuk mencuri data, memata-matai pengguna, dan memperoleh keuntungan finansial. Meskipun Qualcomm telah mengambil langkah untuk menambal kerentanan zero-day yang diketahui, ancaman ini terus berkembang. Perusahaan teknologi dan pengguna harus tetap waspada dan proaktif dalam menjaga perangkat mereka tetap aman. Pembaruan software secara berkala, menggunakan software keamanan yang kuat, dan berhati-hati dalam mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal merupakan langkah-langkah penting untuk melindungi diri dari serangan siber.
Terlepas dari upaya Qualcomm untuk menyelesaikan masalah keamanan, kerentanan dalam chipset mereka telah menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan perangkat yang menggunakannya. Penggunaan yang meluas dari chip Qualcomm di berbagai perangkat, dari smartphone hingga perangkat Internet of Things (IoT), membuat kerentanan ini menjadi masalah yang sangat serius. Penemuan kerentanan ini menunjukkan bahwa penyerang dapat mengeksploitasi kelemahan dalam software dan hardware untuk menyerang pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
Ini menunjukkan bahwa keamanan perangkat harus menjadi prioritas utama bagi pengguna dan pengembang. Perusahaan teknologi harus lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan menambal kerentanan keamanan sebelum mereka dieksploitasi. Mereka juga harus transparan dengan pengguna tentang kerentanan yang telah ditemukan dan langkah-langkah yang diambil untuk memperbaikinya. Pengguna, pada gilirannya, harus lebih waspada dalam melindungi perangkat mereka. Mereka harus selalu memperbarui software mereka ke versi terbaru, menggunakan software keamanan yang andal, dan berhati-hati dalam mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal.
Perusahaan teknologi dan pengguna harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem perangkat yang lebih aman. Ini memerlukan upaya bersama untuk mengidentifikasi dan menambal kerentanan keamanan, serta edukasi pengguna tentang praktik keamanan yang baik. Meskipun Qualcomm telah berupaya untuk memperbaiki masalah keamanan, kerentanan yang ada dalam chipset mereka menunjukkan bahwa keamanan perangkat belum mencapai tingkat yang optimal. Pengguna dan perusahaan teknologi harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan ekosistem perangkat yang lebih aman di masa depan.