China: Kekuatan Berkembang dan Tantangan Global



China: Kekuatan Berkembang dan Tantangan Global - picture from: bloomsbury - pibitek.biz - Risiko

picture from: bloomsbury


336-280
TL;DR
  • Buku "Advantage China" membahas kebangkitan Republik Rakyat China (RRT) sebagai kekuatan global dan implikasinya bagi dunia.
  • RRT menggunakan strategi seperti "Belt and Road Initiative" (BRI) untuk memperluas pengaruhnya di berbagai negara, termasuk negara-negara berkembang.
  • Buku ini menawarkan analisis yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan RRT, serta implikasinya bagi tatanan dunia.

pibitek.biz -Dalam kancah dunia yang terus berputar, pengaruh Republik Rakyat China (RRT) semakin terasa. Di Asia, Afrika, Amerika Latin, hingga Eropa dan Amerika Utara, kehadiran RRT semakin kuat. Pertanyaan besar muncul: apa yang mendorong kebangkitan RRT dan bagaimana dunia Barat dapat beradaptasi? Buku "Advantage China: Agent of Change in an Era of Global Disruption" karya Jeremy Garlick mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan mengupas faktor-faktor politik, ekonomi, dan budaya yang mendorong munculnya kekuatan RRT.

Buku ini menelisik lebih dalam tentang tekanan ekonomi dan demografis yang dihadapi RRT di dalam negeri. Garlick juga membahas pengaruh ekonomi global dari "Belt and Road Initiative" (BRI), sebuah proyek ambisius RRT untuk membangun infrastruktur di berbagai negara. Melalui penjelajahan ini, Garlick mengajak pembaca untuk melihat melampaui persepsi Barat tentang kebangkitan RRT dan mendorong penciptaan pendekatan baru dalam tatanan politik internasional, terutama pasca pandemi COVID-19. "Advantage China" bukan sekadar buku analisis, tetapi juga sebuah pengantar yang penting dalam memahami salah satu transformasi geopolitik terbesar di zaman modern.

Buku ini dengan gamblang menguraikan bahwa RRT mungkin tidaklah menjadi pahlawan bagi negara-negara berkembang seperti yang digambarkan dalam narasi pemerintahnya. Namun, RRT juga bukan penjahat seperti yang kerap dituduhkan dalam kritik eksternal terhadap peran internasionalnya yang sedang berkembang. Garlick dengan cermat mengumpulkan bukti-bukti yang kemudian diinterpretasikannya secara rasional. Dari interpretasi tersebut, Garlick membangun argumen yang bernuansa. Pakar terkemuka seperti Kerry Brown, Direktur Lau China Institute, Kings College, London, memberikan apresiasi terhadap karya ini.

Brown melihat buku "Advantage China" sebagai sebuah karya tulis yang tajam dan kaya analisis, serta mampu mengingatkan dunia Barat, terutama Amerika Serikat dan Eropa, tentang perubahan mendalam yang tengah dilalui RRT. Buku ini juga menjelaskan bagaimana kemajuan RRT akan memengaruhi, mengubah, dan membentuk dunia Barat serta tatanan internasional yang dibangun setelah Perang Dunia Kedua. Anoush Ehteshami dari Durham University, Inggris, juga memberikan ulasan positif. Ehteshami menilai "Advantage China" sebagai sebuah studi yang menarik dan teliti.

Buku ini menawarkan perspektif holistik tentang kebangkitan RRT sebagai kekuatan global dalam pembangunan internasional. Ehteshami menyorot pendekatan, argumen, dan luasnya wawasan intelektual yang segar dalam buku ini. Buku "Advantage China" akan memperkaya debat akademik dan persepsi publik tentang peran RRT di negara-negara berkembang dan sekitarnya. Konstantinos Tsimonis, Lau China Institute, King's College London, juga memberikan komentar positif. Tsimonis menilai bahwa sedikit orang yang meragukan munculnya RRT sebagai aktor internasional yang penting.

Hampir seluruh dunia telah merasakan investasi dan jangkauan RRT. Buku "Advantage China" memberikan jawaban yang menarik, penuh pemikiran, dan bernuansa terhadap pertanyaan mengenai bagaimana hal ini terjadi dan apa artinya bagi dunia. Melalui studi kasus yang detail, pengetahuan yang mendalam, dan analisis yang menarik, buku ini menyajikan gambaran yang mencengangkan, namun sangat tajam tentang jejak kaki RRT yang semakin meluas di seluruh dunia. Emilian Kavalski, NAWA Chair Professor, Jagiellonian University di Krakow, Polandia, menilai "Advantage China" sebagai sebuah karya yang luar biasa.

cari Google Map

Buku ini menggambarkan jurang pemisah yang semakin melebar antara RRT dan dunia Barat, khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa. Dalam konteks perang Rusia-Ukraina, RRT tampak berpihak kepada Rusia melawan dunia Barat. Garlick melihat perilaku ini melalui lensa negara-negara berkembang. Di bawah kedok "non-alignment", sebagian besar negara berkembang diam-diam mengikuti arahan RRT. Hal ini dikarenakan RRT secara konsisten terlibat dengan negara-negara tersebut melalui perdagangan, investasi, pinjaman, dan bantuan pembangunan.

Diplomasi publik RRT yang didasarkan pada prinsip non-intervensi dan saling menghormati secara bertahap telah membangun hubungan yang kuat di seluruh negara-negara berkembang. Garlick mengingatkan bahwa para politisi dan pembuat kebijakan Barat, yang terburu-buru menyalahkan RRT atas berbagai hal, mengabaikan pelajaran besar ini dengan resiko besar bagi diri mereka sendiri. Carol Wise, University of Southern California, Amerika Serikat, memberikan penilaian yang berbeda. Wise melihat "Advantage China" bukan sebagai buku yang menyerang Barat, tetapi sebagai studi kasus serius tentang "Belt and Road Initiative" (BRI).

Buku ini berusaha menjelaskan mengapa dan bagaimana RRT memiliki keuntungan dibandingkan dunia Barat di negara-negara berkembang. Buku "Advantage China" menawarkan analisis yang mendalam tentang kebangkitan RRT sebagai kekuatan global. Buku ini menyoroti bagaimana RRT menggunakan berbagai strategi untuk memperluas pengaruhnya di berbagai negara. Garlick membahas dengan detail bagaimana RRT memanfaatkan kekuatan ekonomi, politik, dan budaya untuk mencapai tujuannya. Salah satu strategi yang diulas Garlick adalah "Belt and Road Initiative" (BRI).

BRI merupakan program pembangunan infrastruktur berskala besar yang digagas oleh RRT. Melalui BRI, RRT berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di berbagai negara, termasuk jalan raya, kereta api, pelabuhan, dan bandara. BRI tidak hanya meningkatkan konektivitas antar negara, tetapi juga memperkuat pengaruh ekonomi dan politik RRT di dunia. Strategi lain yang digunakan RRT adalah diplomasi ekonomi. RRT menawarkan pinjaman lunak dan investasi bagi negara-negara berkembang yang membutuhkan dana untuk pembangunan.

Melalui strategi ini, RRT berhasil membangun hubungan baik dengan banyak negara, terutama di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. RRT juga menggunakan strategi diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruhnya di dunia. RRT mempromosikan budaya dan sejarahnya melalui berbagai kegiatan, seperti festival film, pameran seni, dan program pertukaran pelajar. Garlick juga menyoroti pentingnya diplomasi publik dalam kebangkitan RRT. RRT berupaya membangun citra positif di mata dunia internasional dengan menekankan prinsip-prinsip non-intervensi, saling menghormati, dan kerjasama.

RRT juga menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang kebijakan dan program pembangunannya. "Advantage China" juga membahas tentang strategi RRT dalam menghadapi Amerika Serikat dan Uni Eropa. RRT menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi berbagai tekanan dari Barat. RRT tidak ragu untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya dan melawan hegemoni Barat. Buku ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kebangkitan RRT dan pengaruhnya terhadap tatanan dunia. Garlick menunjukkan bahwa kebangkitan RRT bukanlah fenomena yang semata-mata terjadi secara tiba-tiba.

Kebangkitan RRT merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, perubahan demografi, dan kebijakan politik yang cerdas. Garlick juga memberikan analisis yang tajam tentang tantangan yang dihadapi RRT dalam mempertahankan pengaruhnya di dunia. Salah satu tantangan tersebut adalah persaingan dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat masih memegang peranan penting dalam tatanan dunia dan berupaya untuk membendung pengaruh RRT. Tantangan lain yang dihadapi RRT adalah ketidakstabilan politik dan ekonomi di berbagai negara.

Ketidakstabilan ini dapat mengancam keberlangsungan proyek-proyek pembangunan yang digagas oleh RRT. Garlick menyimpulkan bahwa kebangkitan RRT akan terus berlanjut dalam dekade mendatang. RRT memiliki potensi untuk menjadi kekuatan global yang lebih besar, dengan pengaruh yang semakin luas di dunia. Namun, RRT juga harus mengatasi berbagai tantangan dalam mempertahankan pengaruhnya, termasuk persaingan dengan Amerika Serikat, ketidakstabilan politik dan ekonomi di berbagai negara, dan perubahan iklim. "Advantage China" adalah buku yang penting untuk dipahami oleh siapa saja yang ingin memahami dinamika politik dan ekonomi dunia. Buku ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kebangkitan RRT dan implikasinya bagi dunia. Buku ini juga memberikan pandangan yang objektif tentang kekuatan dan kelemahan RRT. Dengan memahami kebangkitan RRT, kita dapat lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi di dunia. "Belt and Road Initiative" (BRI) adalah program infrastruktur berskala besar yang dirilis oleh RRT pada tahun 2013.

BRI bertujuan untuk menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika melalui pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan, dan bandara. BRI mencakup berbagai proyek yang dijalankan di lebih dari 150 negara dan merupakan salah satu program pembangunan infrastruktur terbesar dalam sejarah. BRI telah banyak dikritik oleh beberapa pihak. Kritik terhadap BRI meliputi kekhawatiran akan utang negara-negara berkembang, kurangnya transparansi dalam proyek-proyek BRI, dan kemungkinan BRI menjadi alat untuk memperluas pengaruh politik RRT.

Namun, BRI juga mendapat dukungan dari banyak negara yang menganggap program ini sebagai peluang untuk meningkatkan konektivitas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja. Beberapa negara yang mendapat manfaat dari BRI antara lain Pakistan, Sri Lanka, Kenya, dan Laos. BRI telah membantu negara-negara ini untuk membangun infrastruktur penting dan meningkatkan konektivitas dengan negara-negara lain. Namun, BRI juga telah menimbulkan kontroversi di beberapa negara, terutama di Sri Lanka, yang telah mengalami kesulitan dalam melunasi hutang kepada RRT.

BRI adalah program yang kompleks dengan dampak yang luas. Program ini memiliki potensi untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Namun, BRI juga menimbulkan berbagai tantangan, termasuk kekhawatiran akan utang, kurangnya transparansi, dan potensi manipulasi politik. Masa depan BRI masih belum pasti, tetapi program ini jelas akan memainkan peran penting dalam membentuk tatanan dunia di masa depan. Garlick memberikan analisis yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan RRT.

Garlick mengakui bahwa RRT memiliki banyak kekuatan, termasuk pertumbuhan ekonomi yang kuat, populasi yang besar, dan kebijakan politik yang cerdas. Namun, Garlick juga menyoroti beberapa kelemahan RRT, termasuk kurangnya transparansi, kurangnya kebebasan pers, dan kurangnya hak asasi manusia. Garlick menyimpulkan bahwa RRT masih perlu melakukan banyak perbaikan untuk membangun pemerintahan yang demokratis dan berkelanjutan. RRT adalah negara totalitarian yang menggunakan kekuatan ekonominya untuk menguasai dunia.

RRT tidak peduli dengan hak asasi manusia dan tidak menghormati kedaulatan negara lain. RRT menggunakan BRI sebagai alat untuk mengontrol negara-negara berkembang dan mendapatkan akses ke sumber daya alam mereka. RRT adalah ancaman besar bagi dunia dan dunia Barat harus bersatu untuk menghadapi RRT. "Advantage China" menawarkan pandangan yang berbeda dan lebih kompleks tentang kebangkitan RRT. Garlick menekankan bahwa RRT tidak selalu berperilaku seperti yang digambarkan dalam media Barat. RRT berusaha untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang dan melakukan banyak hal untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup.

Garlick juga mengingatkan bahwa dunia Barat tidak selalu berperilaku baik terhadap negara-negara berkembang. Barat sering mencampuri urusan dalam negeri negara-negara berkembang dan menciptakan instabilitas politik dan ekonomi. Garlick menyarankan agar dunia Barat mengubah strategi nya dalam menanggapi kebangkitan RRT. Barat harus lebih fokus pada kerjasama dan mencari solusi bersama untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan terorisme. "Advantage China" menawarkan wawasan yang berharga tentang kebangkitan RRT dan implikasinya bagi dunia.

Buku ini memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang RRT dan menyarankan agar dunia Barat mengubah strategi nya dalam menanggapi kebangkitan RRT. Buku ini penting untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami dinamika politik dan ekonomi dunia saat ini.