- Kandidat independen Bentley Hensel menciptakan chatbot AI untuk debat melawan anggota Kongres Don Beyer.
- Penggunaan chatbot AI dalam debat pemilihan dapat membawa konsekuensi tidak diinginkan dan tidak etis.
- Perlu diadakan diskusi tentang penggunaan AI dalam pemilihan dengan cara yang etis dan demokratis.
pibitek.biz -Seorang kandidat independen di Virginia, Bentley Hensel, mengambil langkah-langkah untuk memaksa debat dengan anggota Kongres incumbent, Don Beyer, setelah Beyer menolak untuk berdebat dengannya. Hensel, seorang insinyur software yang mengaku sebagai "pemecah masalah berbasis data yang penuh semangat", memutuskan untuk menciptakan versi AI dari Beyer. Ia tidak meminta izin Beyer untuk proyek tersebut. Hensel menggunakan OpenAI untuk melatih chatbot AI, yang ia sebut DonBot, dengan memberikan informasi dari situs web Beyer dan rilis pers.
2 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber 2 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber
3 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun 3 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun
Ia juga menggunakan data publik tentang anggota Kongres tersebut. DonBot dirancang untuk menghasilkan jawaban yang akurat, kata Hensel. Hensel tidak akan sendirian di atas panggung debat dengan komputer. Kandidat independen lainnya, David Kennedy, juga akan berpartisipasi dalam debat tersebut. Seorang juru bicara Beyer mengomentari proyek tersebut dengan mengatakan bahwa Beyer telah bekerja keras untuk meningkatkan regulasi AI, termasuk legislasi untuk mencegah aktor jahat menggunakan AI untuk menyebarkan informasi palsu dalam pemilihan.
Meskipun demikian, pengacara mengatakan bahwa Beyer kemungkinan tidak memiliki upaya hukum untuk menghentikan debat yang menggunakan chatbot AI. Hensel mengakui bahwa ia tidak buta terhadap keunggulan Beyer dalam jajak pendapat. Namun, ia melihat upayanya sebagai cara untuk memastikan "transparansi yang lebih besar" dalam pemilihan. Penciptaan chatbot AI untuk debat ini sangat tidak etis dan mengkhawatirkan. Ini dapat membuka pintu bagi aktor jahat untuk menggunakan AI untuk menyebarkan informasi palsu dan mempengaruhi pemilihan.
Selain itu, ini juga dapat membuat kesan bahwa kandidat lainnya tidak memiliki kemampuan untuk berdebat secara langsung. Ini sangat tidak demokratis dan dapat membahayakan integritas pemilihan. Penciptaan chatbot AI ini juga dapat membuat kesan bahwa kandidat independen tidak memiliki kemampuan untuk berdebat secara langsung. Ini sangat tidak profesional dan dapat membahayakan kredibilitas kandidat. Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah menjadi topik yang sangat populer. Namun, penggunaan AI dalam pemilihan dapat membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, perlu diadakan diskusi yang lebih lanjut tentang bagaimana menggunakan AI dalam pemilihan dengan cara yang etis dan demokratis. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pemilihan berlangsung dengan adil dan transparan.