- Kolaborasi antara AI dan komputasi kuantum menciptakan solusi inovatif.
- Teknologi ini berpotensi meningkatkan keamanan siber dan pengobatan.
- Pemerintah dan perusahaan besar mulai mengadopsi kriptografi pasca-kuantum.
pibitek.biz -Pertemuan antara AI dan komputasi kuantum sedang melahirkan solusi inovatif untuk tantangan besar yang dihadapi umat manusia. Kombinasi kedua teknologi ini membuka jalan baru dalam berbagai bidang, seperti keamanan siber, energi bersih, ilmu hayat, dan layanan kesehatan. Pada City Quantum & AI Summit yang baru-baru ini digelar, panel yang diorganisir oleh Lord Mayor of London menyoroti potensi luar biasa dari kolaborasi ini. Salah satu manfaatnya yang signifikan namun diiringi peringatan adalah kemampuan komputasi kuantum untuk memecahkan enkripsi yang saat ini digunakan untuk mengamankan data.
2 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat 2 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat
3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware 3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware
Meskipun komputasi kuantum memiliki potensi untuk mengacaukan sistem keamanan siber, di sisi lain, teknologi ini menawarkan kesempatan untuk membangun sistem kriptografi yang lebih aman dan gesit. Steve Suarez, pendiri dan CEO HorizonX, menekankan bahwa beberapa organisasi belum memprioritaskan kriptografi pasca-kuantum (PQC) karena para ahli menilai kemungkinan komputasi kuantum untuk memecahkan RSA, algoritma enkripsi kunci publik yang banyak digunakan, hanya sekitar 3%. Suarez memberikan contoh yang relevan dengan pandemi COVID-19 di tahun 2020, yang awalnya dinilai memiliki peluang kecil terjadi.
Namun, pemerintah dunia dengan cepat mengambil tindakan untuk mengatasinya. Suarez menekankan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan dekrit eksekutif yang mewajibkan penggunaan PQC bagi semua entitas yang ingin berbisnis dengan pemerintah Amerika Serikat. Lembaga Standar dan Teknologi Nasional (NIST) telah merilis algoritma PQC resmi, dan perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dan Zoom telah mengintegrasikan algoritma PQC ke dalam teknologi mereka. Suarez mendorong audiens untuk mempelajari lebih lanjut tentang PQC dan distribusi kunci kuantum, serta menyadari risiko dan peluang yang terkait dengannya.
Julia Sutcliffe, penasihat ilmiah utama di Departemen Bisnis dan Perdagangan (DBT) Inggris, menekankan bahwa landasan sains dan teknologi telah siap untuk mendorong pengembangan produk dan layanan baru. Pemerintah Inggris telah menetapkan lima misi utama yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi, energi bersih, keamanan, peluang, dan sistem kesehatan nasional (NHS) yang siap untuk masa depan. Sutcliffe menyatakan bahwa teknologi kuantum dapat memainkan peran penting dalam mencapai misi-misi ini. NHS memiliki database besar yang dikumpulkan selama pandemi COVID-19, dan berencana untuk memanfaatkannya melalui laboratorium AI.
Rumah Sakit Addenbrooke juga bekerja sama dengan laboratorium ini untuk meningkatkan pengobatan kanker. Pemerintah Inggris telah mendirikan lima hub kuantum khusus, termasuk Q-Biomed, yang dibentuk oleh University College London dan University of Cambridge untuk memanfaatkan teknologi kuantum untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan penyakit dini. Upaya penelitian lainnya juga berfokus pada pengembangan material baru untuk teknologi baterai penyimpanan. Ala Alenazi, manajer investasi di Kinnevik, mengemukakan tantangan dalam penemuan obat dan potensi AI dan komputasi kuantum untuk meningkatkan proses tersebut.
AI dapat membantu menghadirkan obat-obatan yang lebih aman dan cepat dengan meningkatkan efisiensi operasional untuk mempercepat waktu peluncuran ke pasar. Namun, AI saja tidak dapat memahami semua proses yang terjadi dalam tubuh manusia. Komputasi kuantum dapat membantu mensimulasikan dan memahami proses kimia dan fisik yang lebih baik karena beroperasi pada tingkat kuantum. Hal ini membantu para peneliti memahami apa yang menjadi kesalahan dan merancang obat yang lebih baik. Komputasi kuantum juga dapat berkontribusi pada pembuatan material untuk menemukan cara yang lebih baik dalam mengirimkan obat.
Alenazi mengemukakan bahwa pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana memahami diri manusia sebagai makhluk multidimensi dengan berbagai reaksi. Komputasi kuantum dapat membantu memahami susunan kimia dan biologis seseorang, menciptakan kembaran digital untuk membuat pengobatan lebih baik, lebih aman, dan lebih cepat. Hans Henrik Knudsen, co-founder dan CEO Kvantify, sebuah perusahaan yang mengembangkan software farmasi, berbicara tentang upaya perusahaannya dalam mensimulasikan alam menggunakan komputer kuantum dengan komputer klasik untuk menemukan pengobatan baru.
Knudsen menjelaskan bahwa komputer klasik dan kuantum akan bekerja sama, dan di titik temu kedua teknologi inilah Kvantify berfokus pada mensimulasikan efek interaksi antara obat dan tubuh manusia. Ini sangat berharga karena membuat perbedaan dalam reaksi kimia yang rumit. Knudsen menjelaskan bagaimana komputasi kuantum dapat meningkatkan AI, karena AI hanya menemukan pola dalam data yang ada dan tidak dapat berpikir di luar kotak. Komputasi kuantum dapat menambahkan bagian yang hilang untuk menemukan pengobatan untuk penyakit yang belum pernah dipelajari sebelumnya.