- Arthropleura merupakan artropoda terbesar yang pernah ada di bumi.
- Penelitian terbaru mengumumkan hubungan Arthropleura dengan spesies modern.
- Keberadaan Arthropleura menunjukkan kompleksitas kehidupan di bumi.
pibitek.biz -Jauh sebelum dinosaurus menguasai bumi, makhluk menakutkan lainnya berkeliaran dengan bebas. Bayangkan seekor kaki seribu, tetapi dengan berat lebih dari 45 kilogram dan tubuh sepanjang mobil. Makhluk menyeramkan ini dikenal dengan nama Arthropleura, dan mereka adalah spesies artropoda terbesar yang pernah ada. Untungnya bagi orang-orang yang merasa ngeri dengan hewan-hewan yang merayap, makhluk sepanjang 2,6 meter ini muncul pertama kali 346 juta tahun yang lalu dan menghilang sekitar 50 juta tahun kemudian.
2 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025 2 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025
3 – OpenAI dan Microsoft Beradu: Drama Investasi AI 3 – OpenAI dan Microsoft Beradu: Drama Investasi AI
Keberadaan Arthropleura meninggalkan teka-teki bagi para paleobiolog modern: seberapa dekat hubungan mereka dengan spesies modern yang jauh lebih kecil? Meskipun raksasa purba ini biasanya diklasifikasikan sebagai myriapoda, kelompok hewan yang didominasi oleh kaki seribu dan kelabang di zaman modern, hubungan pasti Arthropleura dalam pohon keluarga myriapoda masih belum jelas. Para ilmuwan dari beberapa universitas di Prancis mungkin telah menemukan jawabannya dengan meneliti wajah aneh makhluk-makhluk ini. Menemukan wajah Arthropleura bukanlah tugas yang mudah.
Meskipun Arthropleura pertama kali ditemukan pada tahun 1854, sebagian besar fosil yang ditemukan hanya berupa fragmen, dan tidak satupun yang memiliki kepala lengkap. Catatan fosil yang tidak lengkap dan bentuk makhluk ini yang begitu aneh membuat beberapa paleobiolog salah mengira bagian seperti leher yang disebut collum sebagai kepala. Tidak ada bukti tentang bagaimana rupa mata, antena, dan mulut Arthropleura, sehingga sulit bagi para ilmuwan untuk mengetahui apakah ada kemiripan keluarga dengan organisme berkaki banyak yang dapat ditemukan di sebagian besar taman.
Untuk memecahkan masalah ini, para paleobiolog yang dipimpin oleh Mickaƫl Lheritier dari Universite Clauder Bernard, memindai sisa-sisa beberapa individu muda yang diawetkan dengan baik dan menggunakan teknik pencitraan tomografi untuk merekonstruksi wajah mereka. Seperti yang dijelaskan Lheritier dan rekan-rekannya dalam jurnal Science Advances, artropoda purba ini mewariskan beberapa ciri wajah mereka kepada kerabat modern mereka yang jauh. Seperti kaki seribu, pemindaian menunjukkan bahwa Arthropleura memiliki antena yang terbagi menjadi tujuh segmen, dan collum yang dimodifikasi di belakang kepala mereka.
Arthropleura juga memiliki beberapa ciri yang sama dengan kelabang, seperti mandibula yang terbungkus sepenuhnya, dan sepasang struktur rahang seperti kaki yang disebut maksila. Meskipun kaki seribu dan kelabang sama-sama termasuk dalam myriapoda, hubungan pasti mereka satu sama lain telah menjadi subyek perdebatan di antara para penggemar myriapoda. Temuan baru ini menunjukkan bahwa kedua spesies tersebut harus dikelompokkan bersama, karena warisan bersama yang membuat mereka lebih dekat satu sama lain daripada dengan myriapoda lainnya, seperti pauropoda.
Dengan pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana rupa Arthropleura, para paleobiolog mengatakan bahwa beberapa simpulan dapat dibuat tentang perilaku mereka. Menurut para ilmuwan, makanan mereka kemungkinan terdiri dari hewan mati yang dapat mereka makan. Meskipun penelitian ini menawarkan pandangan paling lengkap tentang artropoda yang telah punah hingga saat ini, James Lamsdell, seorang profesor madya paleobiologi di West Virginia University, menulis artikel pendamping yang menyatakan bahwa masih banyak yang tidak kita ketahui. "Tanpa bukti langsung dari saluran pencernaan, masih belum jelas apa yang sebenarnya dimakan Arthropleura", tulisnya. "Organ pernapasan juga masih belum diketahui, sehingga ada kemungkinan Arthropleura hidup di air". Lamsdell mengatakan bahwa tidak dapat dikesampingkan bahwa Arthropleura menghabiskan tahap kehidupan yang berbeda di lingkungan yang berbeda. Jadi, jutaan tahun yang lalu, makhluk merayap menyeramkan yang seukuran buaya berkeliaran di darat, dan mungkin juga di air, menyambar potongan hewan mati.
Lain kali kamu melihat kaki seribu berkeliaran di lantai kamu, luangkan waktu sejenak untuk bersyukur atas ukurannya yang kecil sebelum kamu memutuskan untuk menghancurkannya. Arthropleura, makhluk purba yang menyeramkan, mengajarkan kita bahwa dunia telah dihuni oleh makhluk-makhluk menakutkan yang jauh lebih besar dan lebih mengerikan daripada yang kita bayangkan. Fosil mereka, meskipun tidak lengkap, memberikan bukti nyata tentang kehidupan di masa lampau dan membantu kita memahami evolusi makhluk hidup di bumi.
Walaupun Arthropleura telah lama menghilang, misteri seputar makhluk ini masih terus memikat para ilmuwan dan peneliti. Kisah Arthropleura mengingatkan kita bahwa dunia tempat kita hidup telah mengalami transformasi yang luar biasa. Ada banyak sekali spesies yang telah menghilang dan banyak lagi yang belum ditemukan. Keberadaan makhluk-makhluk seperti Arthropleura mengingatkan kita bahwa kehidupan di bumi sangat kompleks dan penuh dengan kejutan. Meskipun penampilan mereka mungkin menakutkan, makhluk ini memainkan peran penting dalam ekosistem di masa lampau.