- Penggunaan AI dalam informasi medis berisiko tinggi dan tidak dapat diandalkan.
- Banyak jawaban chatbot sulit dipahami dan berpotensi berbahaya.
- Konsultasi dengan tenaga medis tetap diperlukan sebelum mengambil keputusan.
pibitek.biz -Sebuah studi baru menunjukkan risiko penggunaan alat AI, seperti Microsoft Bing AI Copilot, dalam memberikan informasi medis. Penelitian ini dipublikasikan di Scimex dan mengumumkan bahwa banyak jawaban dari chatbot tersebut sulit dipahami. Hampir 40% rekomendasi yang diberikan bertentangan dengan konsensus ilmiah. Lebih mengkhawatirkan lagi, sekitar 22% dari jawaban yang diberikan dianggap berpotensi berbahaya. Jika diikuti, informasi tersebut dapat menyebabkan kerugian serius, bahkan kematian. Peneliti melakukan pengujian dengan mengajukan sepuluh pertanyaan umum tentang 50 obat yang paling banyak diresepkan di pasar rawat jalan AS pada tahun 2020.
2 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata 2 – SimpliSafe Rilis Layanan Pemantauan Aktif Waktu Nyata
3 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks 3 – Fitur Canvas ChatGPT Tampilkan Perubahan Teks
Pertanyaan tersebut mencakup berbagai topik, seperti indikasi obat, cara kerja, petunjuk penggunaan, efek samping, dan kontraindikasi. Mereka menggunakan Flesch Reading Ease Score untuk menilai tingkat pendidikan yang diperlukan untuk memahami teks. Skor rata-rata yang diperoleh dalam studi ini adalah 37, menunjukkan bahwa sebagian besar jawaban dari chatbot sulit dibaca. Bahkan jawaban yang paling mudah dipahami masih memerlukan tingkat pendidikan setara sekolah menengah. Meskipun AI telah berperan dalam meningkatkan hasil kesehatan dan mengoptimalkan operasi kesehatan, penggunaannya dalam memberikan informasi medis harus dilakukan dengan hati-hati.
AI membantu dalam analisis gambar medis dan mendeteksi penyakit lebih awal. Selain itu, AI juga mendukung profesional kesehatan dengan mengurangi beban kerja di rumah sakit. Namun, penggunaan chatbot AI untuk mendapatkan informasi kesehatan masih belum banyak dieksplorasi. Penelitian lain menunjukkan bahwa meskipun chatbot dapat memberikan informasi lengkap tentang obat, banyak jawaban yang dianggap salah atau berpotensi berbahaya. Penggunaan chatbot AI dalam memberikan informasi kesehatan sangat berisiko.
Banyak orang mungkin mengandalkan informasi tersebut tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan keputusan yang salah terkait kesehatan. Chatbot tidak dapat menggantikan penilaian dan pengalaman profesional kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengambil keputusan berdasarkan informasi dari chatbot. Penggunaan AI dalam informasi medis harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Masyarakat harus menyadari bahwa tidak semua informasi yang diberikan oleh chatbot dapat dipercaya.
Ketergantungan pada teknologi ini dapat berakibat fatal. Penggunaan AI dalam konteks kesehatan harus diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang batasan dan risiko yang ada. Kesehatan adalah hal yang sangat penting, dan tidak seharusnya diabaikan hanya karena kemudahan akses informasi. Penggunaan AI dalam memberikan informasi medis menunjukkan banyak risiko. Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mengandalkan informasi dari chatbot. Kualitas informasi yang diberikan sering kali tidak dapat diandalkan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi informasi dengan sumber yang terpercaya. Kesehatan tidak boleh dipertaruhkan hanya karena kemudahan teknologi. Penggunaan AI dalam informasi medis menunjukkan banyak tantangan yang harus dihadapi. Masyarakat perlu menyadari bahwa tidak semua informasi yang diberikan oleh chatbot dapat diandalkan. Kualitas dan akurasi informasi sangat penting dalam konteks kesehatan. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis tetap menjadi langkah yang paling bijak.