200 Aplikasi Berbahaya Ada di Google Play Store



200 Aplikasi Berbahaya Ada di Google Play Store - credit: bleepingcomputer - pibitek.biz - Server

credit: bleepingcomputer


336-280
TL;DR
  • Penelitian Zscaler menemukan lebih dari 200 aplikasi berbahaya di Google Play.
  • Pengguna disarankan untuk memeriksa ulasan dan izin aplikasi sebelum mengunduh.
  • Keamanan di Google Play masih menjadi masalah serius yang perlu diatasi.

pibitek.biz -Dalam satu tahun terakhir, lebih dari 200 aplikasi berbahaya ditemukan di Google Play. Aplikasi-aplikasi ini telah diunduh hampir delapan juta kali. Penelitian dilakukan oleh Zscaler antara Juni 2023 dan April 2024. Para peneliti menganalisis berbagai jenis malware yang ada di Google Play dan platform distribusi lainnya. Meskipun Google memiliki mekanisme keamanan, para penyerang masih dapat mengelabui sistem verifikasi. Pada bulan Mei, Zscaler melaporkan lebih dari 90 aplikasi berbahaya dengan total unduhan mencapai 5,5 juta.

Metode yang digunakan oleh penyerang untuk menyebarkan malware sangat beragam. Salah satu metode yang disebut 'versioning' memungkinkan penyerang mengirimkan malware melalui pembaruan aplikasi. Penyerang juga dapat memuat malware dari server yang mereka kendalikan. Beberapa kampanye penyebaran malware lebih berhasil dibandingkan yang lain. Salah satu contoh adalah loader malware Necro yang diunduh 11 juta kali melalui dua aplikasi. Selain itu, malware Goldoson terdeteksi dalam 60 aplikasi yang sah dengan total unduhan mencapai 100 juta.

Malware SpyLoan juga ditemukan dalam aplikasi yang diunduh lebih dari 12 juta kali. Hampir setengah dari aplikasi berbahaya yang ditemukan Zscaler berada dalam kategori alat, personalisasi, fotografi, produktivitas, dan gaya hidup. Meskipun ada penurunan dalam jumlah blokir malware, Zscaler mencatat rata-rata 1,7 juta blokir per bulan. Zscaler juga melaporkan peningkatan signifikan dalam infeksi spyware. Keluarga spyware seperti SpyLoan, SpinOK, dan SpyNote menjadi penyebab utama. Dalam setahun terakhir, Zscaler mencatat 232.000 blokir aktivitas spyware.

Negara yang paling banyak diserang oleh malware seluler adalah India dan Amerika Serikat. Sektor pendidikan menjadi yang paling banyak diserang, dengan peningkatan transaksi yang diblokir mencapai 136,8 persen. Pengguna disarankan untuk membaca ulasan sebelum mengunduh aplikasi. Memeriksa penerbit aplikasi juga sangat penting. Pengguna harus memperhatikan izin yang diminta saat instalasi. Jika aplikasi meminta izin yang tidak sesuai, pengguna harus membatalkan proses instalasi. Keamanan di Google Play masih menjadi masalah serius yang perlu diatasi.

Sangat mengecewakan melihat banyaknya aplikasi berbahaya yang lolos dari pengawasan. Keberadaan malware di platform resmi seperti Google Play menunjukkan kelemahan sistem keamanan. Pengguna seharusnya merasa aman saat mengunduh aplikasi dari sumber resmi. Namun, kenyataannya, banyak aplikasi berbahaya yang mengancam keamanan perangkat. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan terhadap platform yang seharusnya aman. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk mengamankan platform, masih banyak celah yang dimanfaatkan oleh penyerang.

Pengguna harus lebih berhati-hati dan proaktif dalam melindungi perangkat mereka. Membaca ulasan dan memeriksa izin aplikasi adalah langkah penting. Kesadaran akan ancaman ini sangat diperlukan untuk menjaga keamanan perangkat.