- AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
- AI dapat membantu mengatasi tantangan global di berbagai bidang.
- Penggunaan AI harus dilakukan dengan bijak untuk menghindari risiko.
pibitek.biz -AI atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi pusat perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan teknologi yang pesat sering kali menimbulkan kekhawatiran dan bahkan rasa takut di beberapa kalangan. Namun, evolusi AI tidak harus menjadi sesuatu yang menakutkan. AI memiliki potensi besar untuk bermanfaat bagi manusia dan meningkatkan kehidupan di berbagai bidang. Juan M. Lavista Ferres dan William B. Weeks, dua direktur senior di AI for Good Research Lab milik Microsoft, dalam buku "AI for Good" (Wiley, 2024) menunjukkan bagaimana AI digunakan untuk kebaikan di berbagai proyek di seluruh dunia.
2 – Kebocoran Data Asuransi Globe Life dan Upaya Pemerasan 2 – Kebocoran Data Asuransi Globe Life dan Upaya Pemerasan
3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI 3 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI
Mereka menjelaskan bahwa AI dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dengan membantu dalam proyek-proyek keberlanjutan, seperti pemantauan paus dari luar angkasa menggunakan satelit atau pemetaan danau glasial. AI juga dapat digunakan dalam menanggulangi bencana alam, seperti gempa bumi yang dahsyat di Turki pada tahun 2023, atau untuk kebaikan sosial, seperti mengurangi penyebaran informasi yang salah secara daring. AI juga menawarkan manfaat yang signifikan dalam bidang kesehatan, seperti mempelajari dampak jangka panjang COVID-19, menggunakan AI untuk mengelola kista pankreas, atau mendeteksi penyakit kusta pada kelompok rentan.
Kemampuan AI untuk memahami dan meniru bahasa serta pemikiran manusia sangat kuat, dan potensi ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan global. Salah satu contohnya adalah munculnya LLM seperti ChatGPT atau Claude 3, yang semakin populer dalam lanskap AI saat ini. LLM memiliki kemampuan luar biasa dalam membantu manusia mengatasi kendala bahasa. Misalnya, LLM seperti GPT-4 telah mencapai pencapaian penting, seperti lulus ujian bar baik bagian pilihan ganda maupun tertulis. Kehebatan model ini terletak pada kemampuannya belajar dari sumber informasi yang sangat luas: World Wide Web.
World Wide Web mengandung sebagian besar pengetahuan kolektif manusia dan merupakan kumpulan data terpenting di dunia. Dengan melatih diri pada kumpulan data yang sangat besar ini, LLM dapat membangun representasi dunia yang mereplikasi hubungan kompleks yang ditemukan dalam pemahaman manusia. Meskipun memiliki batasan, pengaruh LLM sangat luar biasa, terutama di akhir tahun 2023. Namun, perlu diingat bahwa LLM tidak memiliki pemahaman atau kesadaran yang sebenarnya. Namun, kemampuan mereka dalam memproses dan meniru bahasa serta pemikiran manusia sangat kuat.
Saat kita terus mengembangkan dan menyempurnakan teknologi ini, penting untuk memahami kemampuan, keterbatasan, dan implikasi etis yang menyertainya. Peran LLM sebagai alat bantu bahasa untuk membantu penutur non-native menulis dengan lancar menjadi aspek penting yang sering kali luput dari perhatian. Bagi mereka yang bukan penutur asli bahasa Inggris, LLM seperti GPT dapat menjadi jembatan untuk mengatasi kesulitan bahasa. Penelitian dan publikasi ilmiah yang sebagian besar menggunakan bahasa Inggris menjadi kendala bagi para peneliti non-native.
Hanya 4,7% penduduk dunia yang merupakan penutur asli bahasa Inggris, sedangkan 95% penelitian diterbitkan dalam bahasa Inggris. Bagi para peneliti non-native, LLM menjadi harapan untuk menjembatani kesenjangan bahasa ini. Kemampuan LLM untuk mentransformasikan teks yang mungkin tidak tersusun dengan baik menjadi umuman yang mirip dengan penutur asli bahasa Inggris sangat membantu bagi penutur non-native yang seringkali kesulitan memahami nuansa tata bahasa dan sintaksis bahasa Inggris. Model ini membantu tidak hanya dalam memastikan keakuratan gramatikal, tetapi juga dalam meningkatkan kosakata agar sesuai dengan kualitas publikasi bahasa Inggris asli.
Namun, kemampuan AI tidak hanya terbatas pada bahasa. LLM juga memiliki potensi besar dalam membantu manusia dalam hal lain, seperti menulis kode. Banyak orang di dunia tidak memiliki kesempatan untuk belajar coding, padahal coding merupakan kunci untuk mengakses dunia digital. Lagi-lagi, LLM dapat membantu manusia dalam hal ini. Sistem canggih seperti GPT-4 mampu menerjemahkan bahasa alami ke dalam bahasa pemrograman. Model ini memungkinkan orang untuk menulis program dan mengotomatiskan proses dalam bahasa mereka sendiri, baik itu bahasa Inggris, Spanyol, Mandarin, atau bahasa lainnya.
Teknologi ini memiliki potensi untuk mendemokratisasi pemrograman, memperluas jangkauannya ke ratusan juta orang di seluruh dunia, dan menjembatani kesenjangan antara mereka yang dapat mengkode dan mereka yang tidak. Tidak hanya bahasa dan kode, AI juga berpotensi untuk membantu dalam bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah studi yang dilakukan oleh John W. Ayers dan koleganya yang dipublikasikan di JAMA International Medicine pada April 2023. Studi ini membandingkan respons dokter dengan respons GPT-4 dalam menjawab pertanyaan pasien.
Studi tersebut menemukan bahwa GPT-4 tidak hanya memberikan jawaban yang lebih akurat daripada dokter, tetapi juga menunjukkan empati yang lebih besar. Meskipun GPT-4 belum dilatih secara ekstensif pada sebagian besar pengetahuan medis, yang banyak di antaranya berada di balik paywall, dan belum dilatih secara khusus untuk skenario medis, performanya yang mengesankan menunjukkan potensi dampak model tersebut. Saat ini, sekitar 4 miliar orang, hampir setengah dari populasi dunia, tidak memiliki akses ke dokter.
Meskipun akses medis telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, terutama di negara-negara berkembang, tantangannya tetap besar. AI memang tidak dimaksudkan untuk menggantikan dokter. Namun, jika AI dapat memberikan respons yang akurat terhadap pertanyaan manusia, AI dapat membantu dokter berkonsentrasi pada bidang-bidang di mana mereka unggul. Meskipun model-model tersebut belum digunakan dalam lingkungan produksi untuk konsultasi medis, hasil yang menjanjikan menunjukkan bahwa AI memiliki potensi untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan global.
Namun, di balik potensi besar AI, terdapat kekhawatiran yang perlu diperhatikan. Teknologi AI dapat dengan mudah dimanipulasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menyebarkan propaganda dan informasi yang salah, serta untuk menciptakan deepfake yang dapat merusak reputasi seseorang. AI juga dapat mengarah pada pengangguran massal, karena AI dapat mengotomatiskan banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Selain itu, AI dapat digunakan untuk menciptakan senjata otonom yang dapat membunuh tanpa campur tangan manusia.
Jika AI tidak dikelola dengan benar, AI dapat menjadi ancaman yang sangat besar bagi manusia. Oleh karena itu, kita perlu sangat berhati-hati dalam mengembangkan dan menggunakan AI. AI memiliki potensi besar untuk memperbaiki dunia, tetapi AI juga memiliki potensi besar untuk menghancurkan dunia. Kita harus menggunakan AI dengan bijak dan bertanggung jawab agar AI benar-benar dapat menjadi harapan baru untuk masa depan.