- Google membangun reaktor nuklir untuk energi AI.
- Proyek Google menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan energi bersih.
- Reaktor nuklir Google memungkinkan dekarbonisasi jaringan energi.
pibitek.biz -Google terus memperluas portofolionya dengan membangun tujuh reaktor nuklir kecil di Amerika Serikat. Perusahaan teknologi tersebut bekerja sama dengan Kairos Power untuk mewujudkan proyek ambisius ini. Proyek ini menandai kerja sama pertama Google dengan perusahaan nuklir. Reaktor pertama direncanakan akan beroperasi pada tahun 2030, sementara reaktor lainnya diproyeksikan beroperasi pada tahun 2035. Total, proyek ini akan menghasilkan 500 megawatt energi yang akan digunakan untuk mendukung sistem AI Google.
2 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025 2 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025
3 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 3 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
Jumlah ini setara dengan kebutuhan energi sebuah kota sedang. "Solusi nuklir menawarkan sumber energi bersih dan dapat diandalkan selama 24 jam. Hal ini memungkinkan kita untuk memenuhi permintaan energi dengan energi bebas karbon setiap saat", tulis Google dalam sebuah pernyataan resmi. "Dengan bekerja sama erat dengan masyarakat setempat, kita dapat mendorong dekarbonisasi jaringan listrik di seluruh dunia". Reaktor nuklir yang lebih kecil, yang dikembangkan oleh Kairos, sebuah perusahaan rintisan energi nuklir, berbeda dengan reaktor menara tinggi yang umumnya dibayangkan oleh masyarakat.
Kairos menggunakan sistem pendingin garam lebur, mirip dengan yang digunakan untuk reaktor di kampus Abilene Christian University. Sistem ini beroperasi pada tekanan lebih rendah. Pada awal tahun ini, perusahaan telah memulai pembangunan reaktor demonstrasi non-bertenaga di Tennessee. Google belum mengumumkan biaya yang dikeluarkan untuk proyek ini. Lokasi pembangunan reaktor juga belum ditentukan. Pengumuman Google ini datang beberapa minggu setelah Microsoft mengumumkan kemitraan dengan Constellation Energy untuk menghidupkan kembali reaktor di Three Mile Island, tempat terjadi kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Reaktor ini akan digunakan untuk memasok energi ke pusat data AI Microsoft. Para ahli telah memperingatkan bahwa pusat data dapat menjadi beban besar bagi jaringan listrik Amerika Serikat. Proyeksi pertumbuhan selama sembilan tahun untuk Amerika Utara telah hampir dua kali lipat dari prediksi tahun lalu. Tahun lalu, Grid Strategies memproyeksikan pertumbuhan selama lima tahun sebesar 2,6%. Angka ini telah meningkat menjadi 4,7% dan diperkirakan permintaan puncak akan meningkat sebesar 38 gigawatt.
Sebagai perbandingan, jumlah ini cukup untuk memasok energi bagi 12,7 juta rumah. Membangun reaktor nuklir adalah langkah yang berani dan penuh risiko, yang dapat memicu kontroversi dan ketakutan di masyarakat. Ada banyak pihak yang meragukan keamanan dan efektivitas teknologi nuklir. Penggunaan energi nuklir membawa potensi risiko bencana besar, seperti kebocoran radiasi yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Meskipun Google menyatakan komitmennya terhadap energi bersih dan berkelanjutan, pembangunan reaktor nuklir menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab dan dampak jangka panjang.
Google tampaknya belum mempertimbangkan sepenuhnya potensi dampak negatif dari proyek ini. Proyek ini berpotensi meningkatkan risiko bencana lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, proyek ini menimbulkan pertanyaan tentang etika dan moral. Google, perusahaan teknologi yang berperan penting dalam pengembangan AI, seharusnya lebih fokus pada solusi yang lebih berkelanjutan dan aman. Proyek Google menunjukkan bahwa perusahaan besar memiliki keinginan untuk mengendalikan sumber daya energi sendiri.
Hal ini mengkhawatirkan mengingat kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya nuklir. Google dan Kairos Power harus transparan dalam proses pembangunan reaktor, melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan memprioritaskan keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Proyek ini merupakan langkah penting dalam perkembangan teknologi energi nuklir. Namun, penting untuk menilai risiko dan dampaknya secara menyeluruh. Google perlu menjelaskan dengan detail manfaat dan risiko proyek ini, serta rencana mitigasi untuk potensi dampak negatif.
Proyek ini menunjukkan bahwa energi nuklir terus menjadi fokus penting dalam upaya dekarbonisasi. Google dan Kairos Power berharap dapat memainkan peran penting dalam mengantarkan masa depan energi nuklir yang aman, andal, dan berkelanjutan.