- Penjahat siber menggunakan AI untuk menciptakan malware AsyncRAT.
- Malware ini dapat mencatat penekanan tombol dan memberikan akses jarak jauh.
- Keamanan siber harus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman malware AI.
pibitek.biz -Peneliti menemukan bahwa para peretas menggunakan kode jahat yang diduga dibuat dengan bantuan AI. Serangan ini menargetkan pengguna di Prancis melalui kampanye email. Malware yang digunakan dalam serangan ini adalah AsyncRAT. Kode jahat ini menunjukkan bahwa para penjahat siber semakin memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan software berbahaya. Meskipun ada upaya dari penyedia untuk menerapkan batasan, penyalahgunaan alat AI tetap terjadi. Dalam beberapa kasus, malware yang dibuat dengan AI telah terdeteksi dalam serangan nyata.
2 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman 2 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman
3 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan 3 – AI Apple: Kekecewaan dan Keterlambatan
Sebuah perusahaan keamanan siber, Proofpoint, menemukan skrip PowerShell berbahaya yang kemungkinan besar dihasilkan oleh sistem AI. Penjahat siber yang kurang terampil kini dapat menggunakan AI untuk mengembangkan malware dengan lebih mudah. Penelitian dari HP menunjukkan bahwa kampanye jahat yang terjadi pada bulan Juni lalu menggunakan teknik HTML smuggling. Teknik ini digunakan untuk mengirimkan arsip ZIP yang dilindungi kata sandi. Setelah berhasil membuka arsip tersebut, peneliti menemukan kode VBScript dan JavaScript.
Kode tersebut memiliki komentar yang rapi, sesuatu yang jarang dilakukan oleh pengembang manusia. Biasanya, para penjahat ingin menyembunyikan cara kerja malware mereka. Kode VBScript ini berfungsi untuk menjaga agar malware tetap aktif di mesin yang terinfeksi. Malware ini juga dapat mengunduh dan menjalankan AsyncRAT, yang dapat mencatat penekanan tombol dan memberikan akses jarak jauh ke mesin korban. Penyalahgunaan AI dalam pembuatan malware sangat mengkhawatirkan. Hal ini memungkinkan penjahat siber dengan keterampilan rendah untuk melakukan serangan yang lebih canggih.
Mereka dapat dengan cepat menyesuaikan malware untuk menyerang berbagai platform. AI Generatif mempercepat proses pembuatan ancaman yang lebih kompleks. Keberadaan malware yang dihasilkan AI menunjukkan bahwa ancaman siber semakin meningkat. Kondisi ini sangat meresahkan. Penggunaan AI untuk menciptakan malware menunjukkan bahwa teknologi dapat disalahgunakan. Hal ini menciptakan risiko yang lebih besar bagi pengguna di seluruh dunia. Penjahat siber kini memiliki alat yang lebih kuat untuk menyerang.
Keamanan siber harus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman ini. Serangan malware yang menggunakan AI menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Penjahat siber semakin canggih dalam menggunakan teknologi. Mereka dapat dengan mudah menciptakan ancaman baru yang lebih berbahaya. Pengguna harus lebih waspada terhadap serangan yang mungkin terjadi. Upaya untuk melindungi diri dari serangan ini harus ditingkatkan. Dalam dunia yang semakin terhubung, ancaman siber terus berkembang. Penggunaan AI dalam pembuatan malware menjadi tantangan besar.
Penjahat siber semakin berani dan kreatif dalam menyerang. Keamanan siber harus beradaptasi dengan cepat untuk melindungi pengguna. Kesadaran akan risiko ini sangat penting untuk mencegah serangan di masa depan.