- Gartner prediksi 30% bisnis gagal menerapkan teknologi AI Generatif pada 2025 karena biaya mahal dan masalah kualitas data.
- Biaya deploy AI Generatif bisa mencapai 5-20 juta dolar, membuat perusahaan kesulitan membenarkan investasi besar.
- Gartner menyarankan perusahaan menganalisis nilai bisnis dan total biaya untuk mengungkap ROI langsung maupun dampak nilai di masa depan sebelum membuat investasi pada teknologi AI Generatif.
pibitek.biz -Firma analis Gartner memprediksi, 30% bisnis yang mencoba teknologi AI Generatif akan menyerah pada tahun 2025. Penelitian menunjukkan, proyek AI Generatif bakal kandas karena biaya mahal dan masalah kualitas data, meski awalnya meledak hype. Menurut Gartner, perusahaan-perusahaan yang pertama memakai AI Generatif kesulitan dengan biaya yang membengkak.
2 – Apple Tertinggal dalam Pengembangan AI 2 – Apple Tertinggal dalam Pengembangan AI
3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
Deploy AI Generatif bisa menelan biaya antara 5 hingga 20 juta dolar. Misalnya, membuat model AI Generatif khusus, seperti fine-tuning model Llama dengan data khusus industri, akan menghabiskan 5 hingga 6 juta dolar di awal dan hingga 11.000 dolar per bulan. Menciptakan model dari awal bisa menelan biaya hingga 20 juta dolar.
Bahkan, membuat fitur pencarian dokumen sederhana melalui Retrieval Augmented Generation (RAG) membutuhkan biaya lebih dari 750.000 dolar. Gartner menyatakan, perusahaan kesulitan membenarkan investasi besar pada AI Generatif. Menurutnya, AI Generatif "membutuhkan toleransi lebih tinggi untuk kriteria investasi keuangan tidak langsung dibandingkan pengembalian investasi (ROI) langsung".
"Setelah hype tahun lalu, eksekutif tidak sabar melihat pengembalian investasi AI Generatif. Tapi, organisasi kesulitan membuktikan dan mewujudkan nilainya", kata Rita Sallam, analis wakil presiden Gartner. "Seiring meluasnya cakupan inisiatif, beban finansial untuk mengembangkan dan mengerahkan model AI Generatif semakin terasa".
Penelitian Gartner menunjukkan, perusahaan-perusahaan yang pertama memakai AI Generatif melaporkan peningkatan bisnis yang beragam. Survei Gartner terhadap 822 pemimpin bisnis menemukan, hanya 15,8% melaporkan peningkatan pendapatan, 15,2% menghemat biaya, dan 22,6% mencatat peningkatan produktivitas setelah deploy AI Generatif. "Data ini menjadi titik referensi berharga untuk menilai nilai bisnis yang didapat dari inovasi model bisnis AI Generatif", kata Sallam.
"Tapi, penting untuk mengakui tantangan dalam memperkirakan nilai tersebut, karena manfaatnya sangat spesifik untuk setiap perusahaan, kasus penggunaan, peran, dan tenaga kerja. Seringkali, dampaknya mungkin tidak langsung terlihat dan bisa muncul seiring waktu. Namun, penundaan ini tidak mengurangi manfaat potensialnya".
Gartner menyarankan perusahaan yang mempertimbangkan untuk menerapkan teknologi AI Generatif untuk menganalisis nilai bisnis dan total biaya untuk mengungkap ROI langsung maupun dampak nilai di masa depan. Ini membantu perusahaan membuat keputusan investasi yang lebih tepat. "Jika hasil bisnis memenuhi atau melampaui ekspektasi, ini merupakan peluang untuk mengembangkan investasi dengan meningkatkan inovasi dan penggunaan AI Generatif ke basis pengguna yang lebih luas, atau menerapkannya di divisi bisnis tambahan", kata Sallam.