- Google merilis pengalaman belanja online baru yang lebih personal.
- Fitur canggih seperti AR dan rekomendasi produk meningkatkan interaksi pengguna.
- Pemasar harus beradaptasi dengan perubahan untuk meningkatkan kesadaran merek.
pibitek.biz -Google, raksasa teknologi dunia, telah merilis pengalaman belanja online yang baru di Amerika Serikat. Melalui perubahan besar-besaran pada platform Belanja Google, Google menghadirkan pengalaman belanja yang lebih pintar dan personal. Platform Belanja Google yang telah didesain ulang ini memadukan kekuatan Graf Belanja Google dengan model Gemini yang canggih, membuka era baru personalisasi dan kemudahan dalam dunia e-commerce. Dengan memanfaatkan kemampuan AI yang luar biasa, Google mentransformasikan cara konsumen menjelajahi, membandingkan, dan membeli produk.
2 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 2 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
3 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun 3 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun
Google telah mengintegrasikan berbagai fitur canggih untuk meningkatkan pengalaman berbelanja secara keseluruhan. Pengalaman Belanja Google yang baru tidak hanya sekadar menampilkan daftar produk seperti sebelumnya. Google kini menghadirkan panduan belanja yang dipersonalisasi dan cerdas melalui ringkasan produk yang dihasilkan oleh AI. Ringkasan produk yang dipersonalisasi ini memberikan informasi penting yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli suatu produk, membantu konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Tidak hanya sekadar memberikan rekomendasi produk, Google juga telah menyusun kategori produk secara lebih terstruktur. Penataan kategori yang lebih baik memungkinkan konsumen untuk menavigasi pilihan dengan lebih mudah dan efisien. Fitur penyaringan dinamis memungkinkan pengguna untuk menyempurnakan pencarian mereka lebih lanjut dengan menggunakan berbagai kriteria, termasuk ukuran, ketersediaan, dan bahkan lokasi geografis. Fitur ini membantu konsumen dalam menemukan hasil pencarian yang sangat relevan, mengurangi beban pengambilan keputusan dan mempercepat proses belanja.
Google juga telah menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif melalui integrasi teknologi Augmented Reality (AR) dan alat belanja AI. Fitur ini memungkinkan konsumen untuk mencoba pakaian atau aksesori secara virtual. Fitur AR memberikan pengalaman yang lebih realistis, meningkatkan kepercayaan diri konsumen dalam melakukan pembelian. Hal ini juga memungkinkan konsumen untuk merasakan produk secara langsung, meskipun mereka tidak berada di toko fisik. Google telah mendesain ulang halaman beranda Belanja Google untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan menarik.
Pengguna kini dapat menemukan produk dan video yang disarankan berdasarkan riwayat belanja dan preferensi mereka. Halaman beranda yang dipersonalisasi ini bertujuan untuk menginspirasi konsumen, tidak hanya membantu mereka menemukan apa yang mereka cari. Selain itu, Google menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih seamless dengan fitur untuk melanjutkan pencarian dari tempat pengguna berhenti. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk kembali ke produk yang disimpan, penawaran menarik, dan kategori yang telah dijelajahi sebelumnya.
Dengan cara ini, pengguna dapat melanjutkan proses pengambilan keputusan mereka tanpa harus memulai dari awal, membuat pengalaman berbelanja mereka lebih lancar dan terhubung. Google juga menyadari pentingnya memberikan kontrol kepada pengguna dalam mengatur pengalaman belanja mereka. Bagi pengguna yang tidak ingin menerima rekomendasi yang dipersonalisasi, Google menyediakan opsi untuk mematikan fitur personalisasi. Pengguna dapat dengan mudah mengelola preferensi mereka melalui pengaturan Belanja Google.
Google telah menghadirkan pengalaman Belanja yang lebih informatif dengan menyediakan alat perbandingan harga, wawasan harga, dan opsi pelacakan harga. Dengan alat ini, pengguna dapat memantau fluktuasi harga produk dari waktu ke waktu, membantu mereka membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas. Google juga menawarkan halaman penawaran khusus yang berisi penawaran yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat belanja dan minat pengguna. Pengguna dapat mengakses halaman penawaran khusus ini dengan mudah melalui tab "Penawaran", sehingga mereka dapat menemukan penawaran terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pengalaman Belanja Google yang baru bukan hanya sebuah terobosan bagi konsumen. Perombakan platform belanja ini berpotensi untuk mengubah lanskap pemasaran secara signifikan. Google telah memberikan kesempatan bagi para pemasar untuk menjangkau calon pembeli dengan lebih efektif. Dengan kemampuan AI yang canggih, pemasar dapat menampilkan produk mereka dalam hasil pencarian yang sangat dipersonalisasi. Fitur ringkasan produk yang dihasilkan oleh AI memungkinkan merek untuk menjadi lebih relevan di tahap penelitian konsumen.
Hal ini sangat penting bagi pemasar karena mereka dapat memanfaatkan momen kritis ketika konsumen sedang mencari informasi tentang produk yang mereka inginkan. Merek yang menyediakan deskripsi produk yang jelas, gambar berkualitas tinggi, dan atribut produk yang akurat di feed produk mereka, kemungkinan akan mendapatkan visibilitas yang lebih baik. Dengan demikian, mereka dapat menjangkau lebih banyak calon pembeli. Untuk kategori seperti fashion, kecantikan, dan kategori lain yang didorong oleh visual, integrasi fitur virtual try-on AR merupakan langkah maju yang signifikan dalam cara merek menampilkan produk mereka.
Pemasar dapat memanfaatkan alat AR untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan menarik, memberikan calon pembeli rasa percaya diri yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pembelian. Seiring dengan perkembangan Google dalam teknologi AR, merek harus mempertimbangkan pentingnya kualitas gambar produk mereka dan cara pengguna berinteraksi dengan gambar tersebut saat membuat keputusan pembelian. Halaman beranda yang dipersonalisasi dan feed penawaran khusus yang dipersonalisasi memberikan jalur baru bagi pemasar untuk menjangkau audiens target mereka.
Dengan konsumen kini mendapatkan pengalaman berbelanja yang sangat dipersonalisasi, merek yang fokus pada personalisasi dalam kampanye mereka akan memiliki peluang lebih baik untuk menjangkau pembeli dengan produk yang tepat pada waktu yang tepat. Mempersonalisasi penawaran, membuat kampanye iklan yang dinamis, dan memanfaatkan wawasan baru yang didukung oleh AI Google adalah kunci untuk tetap relevan dalam lanskap belanja yang baru ini. Alat perbandingan harga dan pencarian penawaran yang terintegrasi ke dalam pengalaman Belanja Google baru mendorong pemasar untuk fokus pada daya saing harga dan transparansi.
Konsumen sekarang lebih berpengetahuan daripada sebelumnya, dan dengan kemampuan untuk melacak dan membandingkan harga, merek yang menawarkan proposisi nilai yang jelas akan menonjol. Strategi pemasaran harus menekankan tidak hanya kualitas tetapi juga nilai terbaik untuk uang, sejalan dengan perilaku sensitif harga yang didorong oleh model Belanja baru ini. Dengan mengingat bahwa ringkasan produk yang dihasilkan oleh AI masih dalam tahap eksperimental, pemasar memiliki kesempatan unik untuk membentuk fitur ini.
Dengan mendorong umpan balik dari pelanggan mereka dan menyesuaikan daftar produk mereka dengan tepat, merek dapat berperan aktif dalam meningkatkan akurasi dan relevansi AI. Interaksi dua arah antara pemasar, konsumen, dan AI Google dapat mengarah pada rekomendasi produk yang lebih presisi dan tingkat konversi yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Dengan peluncuran pengalaman Belanja Google yang baru, Google telah membuka era baru untuk belanja online. Era ini lebih cepat, lebih personal, dan lebih pintar, didorong oleh kecanggihan AI.
Bagi pemasar, perubahan ini menawarkan banyak peluang untuk melibatkan pelanggan dengan cara yang lebih bermakna, mulai dari daftar produk yang dioptimalkan hingga pengalaman imersif dan dinamis seperti virtual try-on. Dengan peluncuran pengalaman Belanja Google yang baru di Amerika Serikat, Google sedang melakukan langkah besar dalam mengubah cara orang berbelanja secara online. Fitur-fitur baru, seperti ringkasan produk yang dipersonalisasi dan penawaran yang dipersonalisasi, dirancang untuk membuat proses belanja lebih mudah, lebih efisien, dan lebih menarik.
Namun, seperti halnya teknologi baru lainnya, ada beberapa kekhawatiran tentang potensi dampaknya. Pertama, ada kekhawatiran bahwa AI dapat digunakan untuk memanipulasi perilaku konsumen. AI dapat mengumpulkan data tentang riwayat belanja konsumen dan menggunakannya untuk memprediksi apa yang mungkin mereka beli. Data ini kemudian dapat digunakan untuk menargetkan konsumen dengan iklan yang dirancang untuk mendorong mereka membeli produk yang mungkin tidak mereka perlukan. Kedua, ada kekhawatiran tentang privasi data konsumen.
AI membutuhkan akses ke sejumlah besar data konsumen agar dapat berfungsi dengan baik. Data ini dapat mencakup informasi tentang riwayat belanja konsumen, lokasi, dan aktivitas online. Ada kekhawatiran bahwa informasi ini dapat disalahgunakan, digunakan untuk menargetkan konsumen dengan iklan yang tidak pantas atau dijual kepada pihak ketiga. Ketiga, ada kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan. Seiring dengan semakin canggihnya AI, banyak pekerjaan yang sekarang dilakukan oleh manusia dapat diotomatisasi.
Ini dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di berbagai industri, termasuk ritel. Google telah berupaya untuk mengatasi kekhawatiran ini dengan memberikan pengguna kontrol atas data mereka. Pengguna dapat memilih untuk mematikan personalisasi dan memilih untuk tidak membagikan data mereka dengan Google. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis. Google menargetkan untuk menghadirkan pengalaman Belanja Google yang baru kepada lebih banyak pengguna di Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang.
Perombakan platform ini akan mengubah cara pemasar berinteraksi dengan konsumen. Pemasar harus bersiap untuk beradaptasi dengan tools inovatif ini untuk mendorong kesadaran merek dan konversi. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Google berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan pengalaman belanja online bagi konsumen. Perubahan besar yang dilakukan Google terhadap platform Belanja merupakan langkah berani dan inovatif. Dengan memanfaatkan kekuatan AI, Google telah meningkatkan pengalaman belanja online dan memberikan kesempatan baru bagi pemasar untuk menjangkau audiens target mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi baru seringkali datang dengan tantangan dan potensi risiko. Google harus terus mempertimbangkan dampaknya pada privasi, keamanan, dan pekerjaan, serta terus berinovasi dengan mempertimbangkan etika dan nilai-nilai sosial. Sebagai pemimpin industri, Google memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa perubahan teknologi yang mereka pimpin memberikan manfaat bagi semua pihak.