Tantangan AI dalam Industri Asuransi



Tantangan AI dalam Industri Asuransi - credit for: techspot - pibitek.biz - Instruksi

credit for: techspot


336-280
TL;DR
  • Perusahaan asuransi harus membangun kepercayaan pelanggan terhadap teknologi AI.
  • Keseimbangan antara inovasi teknologi dan interaksi manusia sangat penting.
  • Pendekatan yang lebih manusiawi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

pibitek.biz -Perusahaan asuransi semakin berinvestasi besar dalam teknologi AI. Mereka percaya bahwa AI dapat membantu meningkatkan pendapatan dan daya saing. Namun, pelanggan tidak selalu merasa nyaman dengan penggunaan AI. Penelitian terbaru dari IBM menunjukkan adanya ketidakcocokan antara prioritas perusahaan asuransi dan harapan pelanggan. Meskipun 77 persen eksekutif merasa perlu menggunakan AI, hanya 29 persen pelanggan yang merasa nyaman berinteraksi dengan dukungan virtual berbasis AI. Survei yang dilakukan melibatkan 1.000 eksekutif dan 4.700 pelanggan di berbagai negara.

Hasilnya menunjukkan bahwa 49 persen pemimpin industri melihat AI sebagai risiko. Sebaliknya, 51 persen lainnya menganggapnya sebagai peluang. Meskipun ada potensi keuntungan, pelanggan merasa ragu terhadap keandalan jawaban yang diberikan oleh AI. Hanya 26 persen pelanggan yang mempercayai informasi yang diberikan oleh sistem AI. Perusahaan asuransi perlu mengatasi masalah kepercayaan ini. Mereka harus memastikan bahwa AI berperilaku secara etis dan dapat diandalkan. Selain itu, penting untuk menghubungkan algoritma dengan ahli manusia dalam rantai nilai asuransi.

IBM merekomendasikan agar perusahaan asuransi menciptakan produk yang lebih disesuaikan dengan data risiko yang realistis. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap teknologi yang digunakan. Namun, ada kekhawatiran bahwa gelembung AI dapat pecah. Banyak CEO mungkin menyambut situasi ini, karena AI telah menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan tugas mereka. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan kekacauan di pasar keuangan. Perusahaan asuransi harus berhati-hati dalam mengimplementasikan teknologi ini.

Jika tidak, mereka berisiko kehilangan kepercayaan pelanggan dan menghadapi tantangan yang lebih besar. Kecenderungan untuk mengandalkan AI dalam industri asuransi sangat mengkhawatirkan. Banyak perusahaan tampaknya lebih fokus pada keuntungan jangka pendek daripada kepuasan pelanggan. Mereka mengabaikan kenyataan bahwa tidak semua orang siap menerima teknologi ini. Ketidakpuasan pelanggan dapat berujung pada kerugian yang lebih besar. Perusahaan harus menyadari bahwa hubungan manusia tetap penting dalam industri ini.

Mengabaikan aspek ini dapat merugikan reputasi dan keberlanjutan bisnis mereka. Perusahaan asuransi harus berupaya membangun kepercayaan dengan pelanggan. Mereka perlu mendengarkan kekhawatiran dan kebutuhan pelanggan. Dengan pendekatan yang lebih manusiawi, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang lebih baik. Hal ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan. Keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusia sangat penting untuk kesuksesan. Perusahaan asuransi harus menyadari bahwa teknologi tidak dapat menggantikan hubungan manusia.

Meskipun AI menawarkan banyak keuntungan, kepercayaan pelanggan tetap menjadi kunci. Mereka harus berinvestasi dalam membangun produk yang lebih baik dan lebih dapat diandalkan. Dengan cara ini, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan menjaga keberlanjutan bisnis. Keseimbangan antara inovasi dan hubungan manusia akan menentukan masa depan industri asuransi.