AI Tidak Selalu Jadi Solusi di Keamanan Siber



AI Tidak Selalu Jadi Solusi di Keamanan Siber - credit: kaspersky - pibitek.biz - Investasi

credit: kaspersky


336-280
TL;DR
  • AI dapat membantu meringankan beban kerja analis keamanan siber.
  • Penggunaan AI dalam keamanan siber harus dilakukan secara bertahap.
  • Keberhasilan keamanan siber memerlukan kombinasi teknologi dan keahlian manusia.

pibitek.biz -AI memiliki banyak aplikasi dalam bidang keamanan siber. Penggunaan otomatisasi dan machine learning telah berlangsung selama hampir dua dekade. Namun, eksperimen dalam bidang ini terus berlanjut. Para profesional keamanan perlu melawan ancaman siber yang semakin canggih. Mereka juga harus menghadapi jumlah serangan yang terus meningkat tanpa menambah anggaran atau personel secara signifikan. Di sisi positif, AI dapat mengurangi beban kerja analis keamanan. AI juga mempercepat banyak fase penanganan insiden, mulai dari deteksi hingga respons.

Meskipun demikian, beberapa area aplikasi machine learning tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. AI sangat efektif dalam menangani tugas-tugas rutin. Tugas-tugas ini biasanya memiliki karakteristik yang berubah perlahan dan jarang. Contohnya termasuk penulisan teks yang koheren dan pengenalan jenis anjing. Namun, ketika ada pikiran manusia yang aktif menolak data pelatihan, AI yang dikonfigurasi secara statis akan menjadi kurang efektif seiring waktu. Analis sering kali harus menyesuaikan AI alih-alih membuat aturan deteksi ancaman siber.

Hal ini menyebabkan tidak ada penghematan tenaga kerja manusia yang signifikan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan deteksi ancaman AI sering kali meningkatkan jumlah positif palsu. Hal ini justru menambah beban kerja manusia. Sebaliknya, jika fokus pada mengurangi positif palsu, maka jumlah positif nyata akan berkurang. Ini meningkatkan risiko kehilangan serangan siber. AI tidak dapat sepenuhnya diandalkan untuk mencari ancaman siber. Namun, AI dapat membantu meringankan beban kerja manusia. AI dapat menganalisis peringatan SIEM yang sederhana secara mandiri.

Selain itu, AI dapat membantu analis dalam kasus lainnya. Penggunaan LLM juga telah diuji oleh perusahaan keamanan informasi. Meskipun ada banyak eksperimen menarik, hasilnya sering kali tidak dapat diukur. Penelitian yang ada menunjukkan hasil yang beragam. Oleh karena itu, solusi ini harus diterapkan secara bertahap. Penilaian awal terhadap potensi penghematan sangat penting. Evaluasi mendetail mengenai investasi waktu dan kualitas hasil juga diperlukan. Penggunaan AI dalam keamanan siber sering kali tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Banyak perusahaan berinvestasi dalam teknologi ini, tetapi hasilnya tidak selalu memuaskan. Terkadang, AI justru menambah kompleksitas dalam sistem keamanan. Hal ini membuat analis keamanan semakin terbebani. Ketergantungan pada teknologi ini dapat mengurangi kemampuan manusia dalam mengatasi ancaman. Selain itu, banyak perusahaan tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang cara kerja AI. Mereka sering kali berharap AI dapat menyelesaikan semua masalah tanpa memahami keterbatasannya. Ini adalah pendekatan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana.

AI memiliki potensi untuk membantu dalam keamanan siber, tetapi tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Penggunaan AI harus dilakukan dengan hati-hati dan bertahap. Penting untuk memahami bahwa AI bukanlah solusi ajaib. Keberhasilan dalam keamanan siber memerlukan kombinasi antara teknologi dan keahlian manusia. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.