- Apple Intelligence masih belum mencapai level yang diharapkan.
- Keterlambatan Apple dalam mengimplementasikan fitur-fitur AI menimbulkan kekecewaan pengguna.
- Apple berusaha mencari keseimbangan antara mengembangkan teknologi AI sendiri dan menggunakan teknologi yang telah tersedia.
pibitek.biz -Apple telah berjanji untuk menghadirkan pengalaman software yang kaya dengan AI, dan perangkat terbaru seperti iPad Mini adalah bukti nyata dari ambisi ini. Perusahaan raksasa teknologi ini berusaha untuk menyamai para pesaingnya dalam hal AI, namun kenyataannya, Apple Intelligence masih belum mencapai level yang diharapkan, bahkan menurut standar perusahaan sendiri. Apple Intelligence, platform AI milik Apple, belum mampu memikat pengguna dengan kehebatannya. Pengenalan fitur-fitur AI yang ambisius, yang masih banyak berada di tahap perencanaan, telah memunculkan kekecewaan di kalangan pengguna.
2 – Uber Perbarui Sistem Database MySQL 2 – Uber Perbarui Sistem Database MySQL
3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber 3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber
Apple, dalam upayanya untuk menghadirkan AI yang canggih, telah terlambat dalam mengimplementasikan fitur-fitur yang ditawarkan oleh perusahaan teknologi lain. Keterlambatan ini diindikasikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Apple sendiri. Penelitian tersebut mengumumkan bahwa ChatGPT, sebuah model bahasa buatan dari OpenAI, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan Siri, asisten virtual Apple. ChatGPT terbukti memiliki akurasi yang lebih tinggi dalam menjawab pertanyaan dan mampu menjawab lebih banyak pertanyaan dibandingkan Siri.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Apple Intelligence, meskipun telah dibekali dengan kemampuan pemahaman bahasa alami yang lebih baik dan integrasi yang lebih dalam dengan aplikasi dan file lokal, masih tertinggal dalam hal kemampuan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Untuk mengatasi kekurangan ini, Apple telah membuat kesepakatan dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam sistemnya. Melalui kesepakatan ini, Apple mengharapkan Siri dapat meningkatkan kemampuan dalam menangani tugas-tugas yang memerlukan keterhubungan dengan internet.
Namun, penting untuk dicatat bahwa Siri dan ChatGPT merupakan produk yang berbeda. Meskipun demikian, kehadiran ChatGPT di dalam sistem Apple memamerkan strategi Apple yang berfokus pada penggunaan teknologi OpenAI dalam berbagai aplikasi. Teknologi OpenAI tidak hanya digunakan untuk meningkatkan Siri. ChatGPT juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Apple dalam memahami gambar dan dokumen. Fitur-fitur menulis yang telah diperkenalkan di aplikasi Notes dan Safari juga diharapkan mendapatkan keuntungan dari teknologi ChatGPT.
Selain itu, Apple juga berencana menggunakan teknologi OpenAI untuk menghasilkan gambar. Ketergantungan Apple yang mendalam pada teknologi OpenAI menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Apple dalam mengembangkan teknologi AI nya sendiri. Sebagian orang memperkirakan bahwa teknologi AI Apple masih tertinggal sekitar dua tahun dibandingkan dengan pemimpin industri lain, seperti Google dan Meta. Keterlambatan ini bukan hanya terlihat dari perkembangan teknologi, tetapi juga dari kecepatan peluncuran fitur-fitur AI.
Samsung, dengan sistem AI Galaxy AI, telah menampilkan AI di berbagai perangkat ponsel dan komputernya, dengan dukungan teknologi Gemini dari Google. Produsen ponsel cerdas asal China juga telah menawarkan fitur-fitur AI Generatif seperti pembuatan gambar dan asisten generasi selanjutnya selama beberapa waktu lalu. Strategi Apple dalam mengembangkan Apple Intelligence tampaknya terburu-buru, seolah-olah untuk menenangkan kekhawatiran investor bahwa Apple tertinggal dalam perlombaan AI. Sampai saat ini, perubahan yang dihasilkan oleh Apple Intelligence masih jauh dari revolusioner.
Fitur paling menarik dari Apple Intelligence sejauh ini adalah rangkuman notifikasi dan prioritas, tetapi fitur-fitur ini lebih bersifat utilitarian dibandingkan dengan fitur-fitur yang dapat mengubah pengalaman software bagi pengguna. Apple belum mengumumkan rencana untuk memperbarui strategi AI mereka di tahun depan. Janji-janji yang diberikan pada konferensi pengembang tahun ini masih belum terwujud. Masa depan Apple Intelligence masih belum jelas. Apple tampaknya masih berjuang untuk menemukan formula yang tepat untuk menyatukan teknologi AI dengan pengalaman pengguna.
Hal ini dapat dilihat dari keputusan Apple untuk memanfaatkan teknologi OpenAI, terutama ChatGPT, dalam aplikasinya. Langkah ini menunjukkan bahwa Apple mengakui keunggulan teknologi AI yang dikembangkan oleh perusahaan lain. Apple tampaknya berupaya untuk mencari jalan tengah antara mengembangkan teknologi AI sendiri dan menggunakan teknologi yang telah tersedia. Strategi ini menunjukkan bahwa Apple sedang berjuang untuk menemukan keseimbangan antara inovasi dan efisiensi. Meskipun Apple telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam pengembangan AI, hasilnya belum sesuai dengan ekspektasi.
Apple Intelligence belum mampu menyediakan pengalaman AI yang benar-benar berbeda dan menarik bagi pengguna. Kekecewaan pengguna dan keterlambatan dalam peluncuran fitur AI menunjukkan bahwa Apple masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Apple harus menetapkan strategi yang lebih jelas dan konsisten dalam pengembangan AI. Perusahaan juga harus mempercepat proses pengujian dan peluncuran fitur AI baru. Dengan meningkatkan kecepatan dan kejelasan strategi, Apple dapat mengembangkan Apple Intelligence yang benar-benar berbeda dan inovatif.
Apple berada dalam posisi yang sulit dalam hal AI. Perusahaan ini harus berjuang untuk menemukan keseimbangan antara menciptakan teknologi AI sendiri dan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia. Apple juga harus mengantisipasi kekhawatiran investor dan harapan pengguna yang tinggi terhadap AI. Keberhasilan Apple dalam AI akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan tantangan ini. Apple perlu mengatur strategi yang tepat dan memfokuskan usaha pada mengembangkan teknologi AI yang benar-benar berbeda dan inovatif.
