- RIOT Games batalkan proyek game fighting Pool Party.
- Pembatalan Pool Party terkait dengan perkembangan 2XKO.
- Para penggemar masih menantikan rilis 2XKO pada 2025.
pibitek.biz -RIOT Games memiliki catatan yang kuat dalam mengembangkan game-game yang sukses, termasuk League of Legends, Teamfight Tactics, dan Valorant. Pengembang terus memperluas portofolio mereka, terutama di dalam semesta League of Legends.Proyek-proyek saat ini dan mendatang sangat penting untuk dipantau.
2 – EDRSilencer: Ancaman Baru dalam Perang Melawan Keamanan Siber 2 – EDRSilencer: Ancaman Baru dalam Perang Melawan Keamanan Siber
3 – Misteri Profil Google Scholar Sir Isaac Newton 3 – Misteri Profil Google Scholar Sir Isaac Newton
Sayangnya, tidak semua upaya mereka membuahkan hasil. Pengembangan game fighting yang terinspirasi dari Smash Bros. , yang diberi kode nama Pool Party, dihentikan pada Juli. Meskipun game tersebut tidak pernah diumumkan secara resmi, laporan mengatakan bahwa game tersebut akan menampilkan karakter dari roster luas studio yang bersaing satu sama lain.
Ini mungkin termasuk pertarungan ikonik dari seluruh semesta pengembang, seperti agen Valorant dan juara dari League of Legends dan Arcane. Pengembangan Pool Party mengalami tantangan internal selama proses produksinya. Walaupun timeline proyek tidak pernah diumumkan ke publik, game fighting yang diharapkan untuk menjadi sangat kompetitif sebelum beralih menjadi game pesta. Sementara MultiVersus menawarkan aspek kompetitif dengan Mode Peringkatnya, beberapa pemain menemukan game tersebut lebih menyenangkan ketika dimainkan secara santai atau dengan teman-teman.
Selain itu, MultiVersus menghadapi tantangan setelah peluncuran ulangnya, termasuk kritik atas mikrotransaksi dan masalah keseimbangan. Walaupun ada kesamaan yang signifikan dalam karakter yang dikenal antara RIOT Games dan Warner Bros. Interactive, tampaknya RIOT Games menyadari bahwa hanya dengan memiliki roster yang kuat tidak akan menjamin kesuksesan game tersebut.
Namun, untuk mengatakan bahwa riwayat yang bermasalah dari MultiVersus memainkan peran besar dalam pembatalan Pool Party adalah hal yang diragukan. Pembatalan Pool Party menimbulkan frustrasi dari para pengembang dan penggemar. Para insiders mengklaim bahwa sekitar 70-80 pengembang dihapus atau dialihkan dari proyek tersebut. Sementara Joe Hixson, Kepala Komunikasi Korporat RIOT Games, menjelaskan bahwa pengembangan game melibatkan eksperimen dan iterasi proyek yang konstan, pembatalan game fighting tersebut tetap menjadi kekecewaan bagi tim pengembangan dan komunitasnya.
Pembatalan Pool Party tampaknya lebih mungkin terkait dengan perkembangan 2XKO, game fighting tim 2 lawan 2 RIOT Games yang berbasis di semesta League of Legends. Saat ini sedang diuji di Alpha Lab dari 8-19 Agustus, judul tersebut direncanakan untuk rilis pada 2025 setelah hampir satu dekade investasi. Diumumkan pada 2019 dengan nama Proyek L, tampaknya telah mengalami proses produksi yang menantang. Akibat investasi waktu dan sumber daya yang besar pada judul yang akan datang, 2XKO saat ini menghadapi tekanan besar sebagai game fighting tunggal yang sedang dikembangkan oleh perusahaan.
Sangat aneh bahwa RIOT Games secara bersamaan mengembangkan dua proyek game fighting. Sementara upaya tersebut dapat dilihat sebagai eksplorasi ambisius dari genre tersebut, juga menimbulkan pertanyaan tentang alokasi sumber daya dan fokus strategis. Pembatalan tidak terduga dari Pool Party telah meninggalkan kekosongan bagi para penggemar yang ingin melihat karakter favorit mereka crossover di dalam semesta RIOT Games. Untungnya, para penggemar League of Legends dan penggemar game fighting masih dapat menantikan rilis 2XKO.
RIOT Games memiliki kekuatan besar dalam mengembangkan game-game yang sukses. Namun, tidak semua upaya mereka membuahkan hasil. Pembatalan Pool Party menimbulkan frustrasi dari para pengembang dan penggemar. Pembatalan tersebut tampaknya lebih mungkin terkait dengan perkembangan 2XKO.
Sementara MultiVersus menawarkan aspek kompetitif, game tersebut juga memiliki masalah keseimbangan dan mikrotransaksi. Pembatalan Pool Party menimbulkan pertanyaan tentang alokasi sumber daya dan fokus strategis RIOT Games. Untungnya, para penggemar League of Legends dan penggemar game fighting masih dapat menantikan rilis 2XKO. RIOT Games memiliki catatan yang kuat dalam mengembangkan game-game yang sukses.
Namun, pembatalan Pool Party menimbulkan frustrasi dari para pengembang dan penggemar. Pembatalan tersebut tampaknya lebih mungkin terkait dengan perkembangan 2XKO. Sementara MultiVersus memiliki kesamaan yang signifikan dalam karakter yang dikenal, game tersebut juga memiliki masalah keseimbangan dan mikrotransaksi.
Pembatalan Pool Party menimbulkan pertanyaan tentang alokasi sumber daya dan fokus strategis RIOT Games. Untungnya, para penggemar League of Legends dan penggemar game fighting masih dapat menantikan rilis 2XKO. Pembatalan Pool Party menimbulkan kekecewaan bagi tim pengembangan dan komunitasnya.
Para insiders mengklaim bahwa sekitar 70-80 pengembang dihapus atau dialihkan dari proyek tersebut. Sementara Joe Hixson menjelaskan bahwa pengembangan game melibatkan eksperimen dan iterasi proyek yang konstan, pembatalan game fighting tersebut tetap menjadi kekecewaan bagi tim pengembangan dan komunitasnya. Pembatalan Pool Party tampaknya lebih mungkin terkait dengan perkembangan 2XKO.
Sementara MultiVersus memiliki kesamaan yang signifikan dalam karakter yang dikenal, game tersebut juga memiliki masalah keseimbangan dan mikrotransaksi. Pembatalan Pool Party menimbulkan pertanyaan tentang alokasi sumber daya dan fokus strategis RIOT Games. Untungnya, para penggemar League of Legends dan penggemar game fighting masih dapat menantikan rilis 2XKO.