- Pengguna Gen Z makin banyak gabung Facebook.
- Tiktok ditinggali boomer, jadi kelompok pengguna yang paling cepat tumbuh.
- Platform yang adaptif bakal jadi yang paling sukses, mengincar target pasar yang lebih tua di TikTok atau Gen Z di Facebook.
pibitek.biz -Facebook kini kembali diminati Gen Z, sebaliknya Tiktok mulai populer di kalangan baby boomer. Meski begitu, kedua platform ini punya basis pengguna inti yang stabil. Gen Z makin banyak gabung Facebook, dari 49% di 2024 jadi 57% di 2028.
2 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI 2 – Google Kerjasama dengan Reaktor Nuklir untuk AI
3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware 3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware
Alasannya, Facebook punya potensi besar buat belanja online. Sebanyak 75% Gen Z pengguna Facebook pernah belanja di Marketplace tahun lalu. Tapi, jumlah pengguna Gen Z masih kalah dari Gen X dan milenial.
Yang menarik, waktu yang dihabiskan di Facebook berkurang buat pengguna di bawah 55 tahun. Tiktok masih banyak diminati Gen Z, tapi sekarang tambah banyak boomer yang pakai. Jumlah pengguna boomer diperkirakan naik 10,5% tahun depan, dari 8,7 juta jadi 9,7 juta.
Ini menunjukkan Tiktok mudah diakses dan menarik buat orang tua yang pengen tetap gaul dan dekat sama anak cucu mereka. Boomer jadi kelompok yang perkembangannya paling pesat, tapi pengguna Tiktok dari semua generasi terus bertambah. Ini membuktikan Tiktok punya daya tarik luas.
Facebook terus ditinggalin semua generasi, kecuali Gen Z. Hal ini nunjukin kalau peran Facebook di media sosial mulai berubah. Tren ini, ditambah pertumbuhan TikTok di kalangan pengguna yang lebih tua, menunjukkan batas generasi di penggunaan media sosial mulai kabur.
Platform yang bisa beradaptasi dengan perubahan demografi pengguna sambil menjaga daya tarik intinya bakal sukses jangka panjang. Platform dan penggunanya selalu berubah. Brand harus beradaptasi biar gak kalah saing.
Pertumbuhan pengguna boomer di Tiktok membuka peluang baru buat brand yang mengincar target pasar yang lebih tua. Tapi, pemasar harus inget kalau pengguna Tiktok kebanyakan masih muda. Buat pemasar Facebook, pertumbuhan pengguna Gen Z kasih kesempatan baru, terutama di e-commerce lewat Marketplace.
Tapi, waktu yang dihabiskan di platform berkurang berarti konten harus lebih menarik dan tepat sasaran. Brand yang bisa menjangkau semua generasi sambil tetap menghormati norma platform masing-masing kemungkinan besar bakal paling sukses di lanskap yang terus berubah ini. Tetap fleksibel dan update strategi sesuai perubahan demografi dan preferensi pengguna.