AI dan Laser: Penghubung Kita ke Alien



AI dan Laser: Penghubung Kita ke Alien - credit: bgr - pibitek.biz - Matahari

credit: bgr


336-280
TL;DR
  • Manusia ingin berkomunikasi dengan alien di angkasa dengan mengirim model AI yang berisi informasi tentang peradaban kita.
  • Para ilmuwan ingin mengirim model AI ini menggunakan laser yang kuat untuk mencapai peradaban alien yang jauh.
  • Meskipun ada risiko, ini adalah langkah berani untuk mencari kehidupan di luar bumi.

pibitek.biz -Manusia sudah lama mencari kehidupan di luar Bumi dan mencoba berkomunikasi dengan peradaban canggih di luar angkasa. Tapi selama ini, SETI (pencarian kecerdasan luar angkasa) dan METI (pengiriman pesan ke luar angkasa) belum berhasil. Tapi kita masih di tahap awal pencarian, dan usaha kita akan ditingkatkan saat teknologi baru muncul.

Tidak hanya soal mencapai planet yang mungkin dihuni alien, tapi juga soal komunikasi jarak jauh menggunakan cara canggih. Dengan hadirnya AI Generatif seperti ChatGPT, dua ilmuwan mengusulkan penggunaan model bahasa AI untuk berkomunikasi dengan peradaban alien. Mereka ingin mengirim model AI khusus ke alien menggunakan komunikasi laser yang kuat, untuk mentransmisikan data ke luar angkasa.

Astronom dari Institut SETI, Franch Marchis, dan peneliti NASA, Ignacio G. Lopez-Francois, menulis proposal di Scientific American (via Futurism) tentang penggunaan model AI untuk menghubungi peradaban alien. Idenya adalah bahwa model AI yang disesuaikan akan memungkinkan alien mempelajari peradaban dan planet kita, setelah mereka mendekode dan memahami AI tersebut.

"Ini ide radikal dan berisiko karena alien yang tidak bersahabat bisa menyalahgunakan informasi ini", kata para ilmuwan. "Tapi ini layak dibahas, mengingat penemuan baru-baru ini". Masalah dengan model AI saat ini adalah tidak sepenuhnya dapat diandalkan.

Mereka bisa menghasilkan informasi yang salah. Kita tidak bisa mengirim ChatGPT ke luar angkasa dan mengandalkannya untuk memberikan informasi yang benar tentang spesies kita kepada alien. Selain itu, LLM yang kita gunakan di Bumi membutuhkan banyak sumber daya dan ruang penyimpanan.

Sebagai gantinya, Marchis dan Lopes-Francois mengusulkan penggunaan model bahasa yang lebih kecil dan sumber terbuka. Meta Llama-3-70B dan Mixtral 8x22B Mistral AI bisa berfungsi, asalkan dilatih untuk tugas khusus ini. Mereka harus berisi pengetahuan umum tentang manusia dan menjawab pertanyaan tentangnya.

Kebutuhan data menjadi masalah. Llama-3-70B berukuran 130GB. Para ilmuwan mengusulkan penggunaan teknik yang disebut kuantisasi untuk mengurangi ukuran AI menjadi hanya beberapa gigabyte.

Juga, AI harus berjalan sendiri, tanpa akses internet. Para peneliti mengusulkan penggunaan metode komunikasi saat ini untuk mengirim AI seperti ChatGPT ke peradaban alien. Salah satunya adalah komunikasi radio.

Lunar Reconnaissance Orbiter NASA dapat mentransmisikan data hingga 100 Mbps. Model Llama-3-70B ukuran penuh akan mencapai Bulan dalam setengah jam. Cara kedua adalah menggunakan laser.

Lunar Laser Communications Demonstration dapat mencapai kecepatan 622 Mbps. Model AI yang sama hanya membutuhkan waktu lima menit untuk mencapai Bulan. Namun, kita perlu mengirim AI jauh melampaui Bulan.

Para peneliti mengatakan bahwa kecepatan teknologi komunikasi antarbintang saat ini akan turun menjadi 100 bit per detik. AI kita membutuhkan ratusan tahun untuk mencapai Alpha Centaury. Itu adalah sistem bintang terdekat dengan kita yang berjarak sekitar empat tahun cahaya dari Bumi.

Model yang lebih kecil hanya membutuhkan 20 tahun. Tetapi jika kita menggunakan laser yang lebih kuat untuk meningkatkan kecepatan komunikasi, kita dapat mengirim AI lebih jauh dan lebih cepat. Para peneliti menyebutkan beberapa ide untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Mungkin melibatkan penggabungan beberapa laser 10KW untuk mencapai pemancar 100GW. Menggunakan matahari sebagai lensa gravitasi untuk memperkuat sinyal juga dapat membantu. Kita juga dapat mengemas AI ke dalam komputer di salah satu pesawat ruang angkasa yang rutin kita kirim ke luar angkasa dan menunggu alien menemukannya.

Tidak ada skenario yang menjamin keberhasilan. Meskipun galaksi kita mungkin berisi sekitar 300 juta planet yang mirip dengan Bumi, dan beberapa di antaranya mungkin mendukung kehidupan alien yang maju, kita tidak tahu di mana harus mengirim informasi tersebut. Kita harus melakukan banyak percobaan.

Juga, tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan alien untuk benar-benar mendapatkan sinyal AI dan meresponsnya. Meski begitu, menggunakan AI untuk mengirim informasi lengkap tentang planet kita ke peradaban alien adalah ide yang layak dikembangkan. Jika kita benar-benar melakukannya, orang yang akan melatih AI yang berbicara dengan alien sebaiknya memastikan bahwa itu tidak berisi resep pizza yang aneh.

Terakhir, jika ide ini terdengar seperti apa yang terjadi di 3 Body Problem Netflix, bukan hanya kamu yang berpikir demikian. Kita juga harus siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi setelah kontak pertama. Terlepas dari acara TV fiksi ilmiah, ingatlah bahwa alien mungkin juga berusaha menghubungi kita.