- Google memprioritaskan Gemini lebih dari hardware Pixel.
- Gemini menjadi teknologi inti yang menggerakkan pengalaman pengguna di berbagai perangkat Google.
- Hardware Pixel menjadi wadah untuk menampung kekuatan AI Gemini bagi pengguna.
pibitek.biz -Google, perusahaan raksasa teknologi yang dikenal sebagai pencipta mesin pencari terkemuka, menunjukkan sisi lain dari dirinya dalam peluncuran produk Pixel terbaru. Alih-alih memprioritaskan hardware seperti yang biasa dilakukan Apple, Google justru fokus pada teknologi AI terbarunya, Gemini. Acara peluncuran "Made By Google" yang biasanya dipenuhi dengan hardware Pixel yang canggih dan inovatif, kali ini bergeser fokusnya.
2 – Apple Tertinggal dalam Pengembangan AI 2 – Apple Tertinggal dalam Pengembangan AI
3 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan 3 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan
Google tidak lagi menjadikan Pixel 9, Pixel 9 Pro, Pixel 9 Pro XL, dan Pixel 9 Pro Fold sebagai bintang utama. Hardware Pixel seperti terlupakan, sementara Gemini, teknologi AI yang sedang berkembang, mengambil alih sorotan. Google lebih peduli dengan bagaimana Gemini dapat mengubah cara pengguna berinteraksi dengan teknologi daripada memamerkan spesifikasi hardware yang mengesankan. Dalam acara peluncuran tersebut, Google menghabiskan sebagian besar waktu untuk memamerkan kemampuan Gemini, bukan Pixel 9, Pixel 9 Pro, Pixel 9 Pro XL, dan Pixel 9 Pro Fold.
Gemini menjadi pusat perhatian, dan hardware Pixel lebih terasa seperti wadah untuk menampung kekuatan AI canggih ini. Google menunjukkan kepada dunia bahwa Gemini adalah masa depan, dan hardware Pixel hanyalah alat untuk mengakses kekuatan AI tersebut. Google tidak hanya menunjukkan Gemini bekerja di perangkat Pixel, tetapi juga menunjukkan kemampuannya dalam berbagai skenario menggunakan berbagai smartphone Android, termasuk Samsung Galaxy Z Fold 6, Motorola Razr, dan Samsung Galaxy S24. Google tidak ingin membatasi Gemini pada perangkat Pixel saja.
Google ingin menjadikan Gemini sebagai "AI ambassador" di seluruh ekosistem Android, dan menjadikan teknologi ini tersedia untuk semua pengguna Android, bukan hanya pengguna Pixel. Google tidak hanya mendemonstrasikan Gemini, tetapi juga menunjukkan kemampuannya dalam berbagai skenario. Salah satunya, Gemini dapat menganalisis foto, membaca teks pada poster konser, dan memberikan informasi tentang jadwal konser serta menambahkannya ke kalender pengguna. Google tidak hanya menunjukkan kemampuan Gemini secara teoritis, tetapi juga menghadirkan demonstrasi langsung agar pengguna dapat melihat sendiri potensi Gemini.
Meskipun ada beberapa kendala teknis dalam demonstrasi tersebut, Google tetap menunjukkan tekadnya untuk memamerkan kemampuan Gemini, menunjukkan keyakinan bahwa Gemini adalah teknologi yang revolusioner. Keputusan Google untuk memprioritaskan Gemini lebih dari hardware Pixel menunjukkan bahwa perusahaan melihat AI sebagai masa depan. Google ingin menjadikan Gemini sebagai teknologi inti yang menggerakkan pengalaman pengguna di berbagai perangkat. Gemini memang memiliki potensi yang luar biasa.
Dengan kemampuannya untuk memahami dan menghasilkan teks, gambar, dan kode, Gemini mampu melakukan berbagai hal seperti menulis esai, membuat ilustrasi, dan bahkan menyelesaikan masalah pemrograman. Gemini tidak hanya terbatas pada tugas-tugas sederhana, tetapi juga mampu melakukan pekerjaan yang kompleks dan kreatif. Google telah mengintegrasikan Gemini ke dalam berbagai layanannya, termasuk Search, Assistant, dan Lens.
Gemini menjadi kekuatan pendorong di balik berbagai fitur baru yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna. Google ingin menjadikan Gemini sebagai fondasi untuk berbagai layanannya, sehingga pengguna dapat menikmati pengalaman yang lebih personal dan interaktif. Meskipun begitu, fokus yang kuat pada Gemini menimbulkan pertanyaan tentang hardware Pixel. Apakah Pixel 9, 9 Pro, dan 9 Pro XL masih memiliki daya tarik bagi pengguna? Apakah hardware Pixel cukup kuat untuk menampung kekuatan Gemini? Beberapa fitur baru yang hadir bersama hardware Pixel, seperti "Add Me" yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan diri mereka ke foto kelompok, dan aplikasi "Screenshots" yang menggunakan AI untuk mengatur screenshot, memang menarik.
Fitur-fitur ini menunjukkan bagaimana Google memanfaatkan AI untuk membuat pengalaman pengguna lebih mudah dan menyenangkan, tetapi beberapa orang mungkin merasa bahwa hardware Pixel sendiri tidak memiliki keunikan yang cukup untuk menarik perhatian. Kinerja chip Tensor G4 pada Pixel 9, 9 Pro, dan 9 Pro XL masih menjadi misteri. Google tidak memberikan perbandingan kinerja dengan Snapdragon 8 Gen 3 atau A17 Pro milik Apple, sehingga sulit untuk menilai seberapa kuat chip Tensor G4 sebenarnya.
Google tampak lebih peduli dengan menunjukkan kemampuan Gemini daripada memamerkan spesifikasi hardware Pixel. Secara keseluruhan, "Made By Google" lebih terasa seperti peluncuran Gemini daripada peluncuran hardware Pixel. Google memprioritaskan AI sebagai teknologi inti dan menggunakan hardware Pixel sebagai wadah untuk menunjukkan kemampuan AI. Keberhasilan Google dalam menggabungkan Gemini dengan hardware Pixel akan menentukan masa depan Google di dunia teknologi.