JPMorgan Bikin Chatbot AI Untuk Analisis Riset



JPMorgan Bikin Chatbot AI Untuk Analisis Riset - credit for: artificialintelligence-news - pibitek.biz - Akses

credit for: artificialintelligence-news


336-280
TL;DR
  • JPMorgan perkenalkan LLM Suite untuk analisis riset canggih.
  • LLM Suite membantu karyawan JPMorgan dengan memberikan informasi akurat.
  • LLM Suite dirancang untuk meningkatkan produktivitas karyawan JPMorgan.

pibitek.biz -JPMorgan Chase, salah satu bank terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan kemunculan sebuah produk AI Generatif yang canggih.Produk ini diberi nama LLM Suite, dan diklaim bakal mengubah wajah industri keuangan. LLM Suite memiliki kemampuan yang biasanya dilakukan oleh analis riset, sehingga diprediksi dapat mempermudah dan mempercepat proses analisis dalam dunia keuangan.

Nah, menurut bocoran internal yang didapat dari Financial Times, JPMorgan sudah memberikan akses ke LLM Suite kepada karyawan di divisi manajemen aset dan kekayaan. Dalam memo yang ditandatangani bersama oleh para petinggi JPMorgan, Mary Erdoes, Teresa Heitsenrether, dan Mike Urciuoli, LLM Suite digambarkan sebagai platform yang mirip ChatGPT dan dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas. Penggunaan platform ini diharapkan dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan lebih cepat dan efisien. Dengan bantuan LLM Suite, karyawan dapat memanfaatkan AI untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat.

LLM Suite dirancang untuk merevolusi cara kerja karyawan. Platform ini memiliki berbagai fungsi, termasuk menulis, memberikan ide, dan merangkum dokumen. Di memo itu juga dijelaskan kalau LLM Suite bisa berfungsi sebagai analis riset yang bisa memberikan informasi, solusi, dan saran tentang berbagai topik. LLM Suite dirancang untuk membantu karyawan dalam mencari informasi yang relevan dan menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan lebih mudah dan cepat.

Platform ini membantu karyawan dalam menyusun strategi yang lebih efektif dan menghasilkan solusi yang lebih optimal. Sebagai catatan, LLM Suite bukan AI yang bekerja sendiri. Platform ini dirancang untuk melengkapi aplikasi yang sudah ada di JPMorgan untuk mengolah informasi keuangan dengan aman.

Dua aplikasi yang dimaksud adalah Connect Coach dan SpectrumGPT. Kedua aplikasi ini merupakan sistem yang sudah teruji dan terbukti aman dan andal dalam menangani data keuangan. Awal tahun ini, JPMorgan mulai memberikan akses ke LLM Suite ke beberapa departemen.

Penerapannya dilakukan secara bertahap, dan sekarang diperkirakan sekitar 50.000 karyawan atau 15% dari total karyawan JPMorgan sudah bisa akses platform ini. Dengan penerapan bertahap ini, JPMorgan dapat memastikan bahwa karyawan mereka dapat beradaptasi dengan penggunaan LLM Suite dengan baik. Jumlah analis riset di JPMorgan belum diketahui, tapi fakta bahwa LLM Suite bisa diakses oleh banyak karyawan dari berbagai departemen bikin kita bertanya-tanya tentang relevansi peran tradisional di masa depan.

LLM Suite, dengan kemampuannya yang canggih, mungkin saja bisa menggantikan beberapa peran tradisional yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Penerapan LLM Suite di JPMorgan adalah salah satu penerapan AI skala besar di Wall Street. Misalnya, Morgan Stanley juga udah mulai mengembangkan produk AI buatan OpenAI untuk membuat bisnis manajemen kekayaan mereka makin oke. Morgan Stanley, dengan menggunakan teknologi AI, berharap dapat memberikan layanan yang lebih personal dan lebih efisien kepada para klien mereka.

Tapi, yang bikin JPMorgan beda dari bank-bank lain adalah mereka mengembangkan sendiri alat AI-nya, yaitu LLM Suite. Kenapa? Karena di industri keuangan, regulasi ketat banget. Regulasi yang ketat ini ditujukan untuk melindungi keamanan dan privasi data keuangan pelanggan.

Karena aturan yang super ketat, karyawan JPMorgan gak boleh pakai chatbot AI yang dibuat buat konsumen umum, seperti Claude dari Anthropic, GPT dari OpenAI, dan Gemini dari Google. Alasannya sederhana: keamanan data pelanggan harus dijaga dengan ketat.Data pelanggan yang sensitif harus disimpan di server JPMorgan untuk menghindari risiko kebocoran data dan penyalahgunaan data.Informasi pelanggan harus disimpan di server JPMorgan.

Hal ini penting untuk memastikan keamanan data dan integritas informasi keuangan. JPMorgan terkenal sebagai perusahaan yang aktif memanfaatkan AI untuk membuat layanan mereka makin bagus. Jamie Dimon, CEO JPMorgan, ngasih pernyataan ke investor pada bulan Mei lalu. "AI bakalan ngerubah semua pekerjaan", kata Dimon."Mungkin beberapa pekerjaan bakalan hilang, tapi mungkin juga muncul pekerjaan baru. Pokoknya, AI pasti akan membantu, mendukung, atau ngebantu semua pekerjaan". Pernyataan Dimon ini nunjukin kalau JPMorgan punya pandangan yang positif tentang AI.

JPMorgan yakin bahwa AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.AI udah ngasih kontribusi yang signifikan buat JPMorgan. Daniel Pinto, presiden JPMorgan, bilang kalau nilai teknologi AI yang mereka pake sekarang ini sekitar $1 sampai $1,5 miliar.

Artinya, adopsi AI punya pengaruh besar buat JPMorgan, dan pastinya juga menguntungkan buat masyarakat luas. Teknologi AI memungkinkan JPMorgan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknologi AI mampu meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan keuntungan, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun LLM Suite terobosan di dunia AI keuangan, tetap ada kekurangannya.

Seperti model AI lainnya, LLM Suite mungkin belum akurat, bisa salah ngasih informasi, atau ngasih data yang salah. Hal ini mungkin terjadi karena model AI masih dalam tahap pengembangan dan terus belajar dari data yang diberikan. Sayangnya, memo internal itu gak bahas kekurangan ini. JPMorgan harus melakukan lebih banyak riset dan pengembangan untuk memastikan bahwa LLM Suite dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan.