- Reporter menggunakan AI membuat berita palsu dan kutipan palsu.
- Jurnalis harus hati-hati menggunakan AI dalam penulisan berita untuk menghindari kesalahan.
- Penggunaan AI dapat membuat kesalahan penulisan berita lebih mudah dilakukan jika tidak digunakan dengan hati-hati.
pibitek.biz -Seorang reporter dari Wyoming bernama CJ Baker menemukan bahwa seorang reporter lain dari media saingan menggunakan AI untuk membuat berita dan kutipan palsu. Baker mencurigai hal ini ketika membaca beberapa artikel, termasuk kutipan dari Gubernur Wyoming dan seorang jaksa lokal yang terdengar tidak biasa. Baker kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa reporter tersebut, Aaron Pelczar, telah menggunakan AI untuk membuat berita dan kutipan palsu.
2 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir 2 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir
3 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat 3 – OSCAL TIGER 13: Ponsel Pintar dengan Kamera AI nan Hebat
Pelczar mengakui bahwa ia telah menggunakan AI sebelumnya dan berjanji untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Namun, Baker menemukan bahwa Pelczar telah membuat kutipan palsu dari enam orang, termasuk Gubernur Wyoming dan seorang jaksa lokal. Baker juga menemukan bahwa Pelczar telah menggunakan AI untuk membuat berita tentang seorang komedian yang dipilih sebagai grand marshal dalam sebuah parade lokal. Artikel tersebut berakhir dengan penjelasan tentang struktur penulisan berita, yang terdengar tidak biasa bagi Baker.
Penerbit dan editor dari media saingan, Cody Enterprise, kemudian meminta maaf atas kesalahan tersebut dan berjanji untuk memperbaiki proses penulisan berita mereka. Mereka juga mengumumkan bahwa mereka akan membuat kebijakan baru tentang penggunaan AI dalam penulisan berita. Insiden ini menunjukkan bahaya potensial dari penggunaan AI dalam jurnalisme. Sementara AI dapat membantu dalam beberapa tugas, seperti penulisan berita tentang laporan keuangan, ia juga dapat digunakan untuk membuat berita palsu dan kutipan palsu.
Oleh karena itu, penting bagi jurnalis untuk menggunakan AI dengan hati-hati dan memastikan bahwa informasi yang mereka tulis adalah akurat. Penggunaan AI dalam jurnalisme bukanlah hal baru. Beberapa media telah menggunakan AI untuk membantu dalam penulisan berita, seperti Associated Press, yang menggunakan AI untuk membuat berita tentang laporan keuangan sejak 2014.
Namun, penting bagi jurnalis untuk memastikan bahwa AI tidak digunakan untuk membuat berita palsu atau kutipan palsu. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi beberapa kasus dimana jurnalis membuat berita palsu atau kutipan palsu. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa penggunaan AI dapat membuat kesalahan tersebut lebih mudah dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi jurnalis untuk menggunakan AI dengan hati-hati dan memastikan bahwa informasi yang mereka tulis adalah akurat.
Penggunaan AI dalam jurnalisme juga dapat memiliki dampak negatif pada reputasi media. Jika media menggunakan AI untuk membuat berita palsu atau kutipan palsu, maka hal tersebut dapat merusak kepercayaan pembaca dan membuat mereka kehilangan kepercayaan pada media tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi beberapa kasus dimana media menggunakan AI untuk membuat berita palsu atau kutipan palsu. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa penggunaan AI dapat membuat kesalahan tersebut lebih mudah dilakukan.
Oleh karena itu, penting bagi jurnalis untuk menggunakan AI dengan hati-hati dan memastikan bahwa informasi yang mereka tulis adalah akurat. Dalam akhirnya, penting bagi jurnalis untuk menggunakan AI dengan hati-hati dan memastikan bahwa informasi yang mereka tulis adalah akurat. Jika tidak, maka hal tersebut dapat memiliki dampak negatif pada reputasi media dan kepercayaan pembaca.
Pelczar tidak merespons permintaan komentar dari Associated Press. Namun, editor dari Cody Enterprise, Chris Bacon, mengatakan bahwa media tersebut telah meminta maaf atas kesalahan tersebut dan berjanji untuk memperbaiki proses penulisan berita mereka. Bacon juga mengatakan bahwa media tersebut tidak memiliki kebijakan tentang penggunaan AI dalam penulisan berita sebelumnya.
Namun, mereka sekarang sedang membuat kebijakan baru tentang hal tersebut. Penggunaan AI dalam jurnalisme dapat memiliki dampak positif jika digunakan dengan hati-hati. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa penggunaan AI dapat membuat kesalahan lebih mudah dilakukan.
Oleh karena itu, penting bagi jurnalis untuk menggunakan AI dengan hati-hati dan memastikan bahwa informasi yang mereka tulis adalah akurat. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi beberapa kasus dimana jurnalis membuat berita palsu atau kutipan palsu. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa penggunaan AI dapat membuat kesalahan tersebut lebih mudah dilakukan.