- China terkena tarif impor mobil listrik di Eropa, penjualan mobil listrik China merosot.
- Uni Eropa menerapkan tarif sementara 38% pada impor mobil listrik China ke Eropa.
- Penjualan mobil listrik China di Eropa anjlok 45% setelah tarif EU diberlakukan.
pibitek.biz -Seolah tersambar petir, penjualan mobil listrik (EV) buatan China di Eropa mengalami penurunan drastis pada Juli. Penurunan tajam ini terjadi seiring dengan diberlakukannya tarif baru oleh Uni Eropa (EU) pada impor mobil listrik dari China. Sebagai gambaran, penjualan mobil listrik China seperti BYD dan MG milik SAIC merosot 45% dibandingkan bulan Juni. Langkah EU ini bisa jadi pukulan telak bagi produsen mobil listrik China, yang memang sedang agresif menguasai pasar global. Pada 5 Juli, Komisi Eropa menjatuhkan tarif sementara sebesar hampir 38% pada impor EV dari China, termasuk mobil dari brand asing seperti Tesla dan Volkswagen.
2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan 3 – Samsung: Pembaruan Galaxy S22 Oktober 2024, Perbaiki 42 Kerentanan
Tarif sementara ini ditambahkan ke bea masuk impor Eropa yang sudah ada sebesar 10%.Dataforce, sebuah lembaga riset independen, mengumpulkan data dari 16 negara anggota Uni Eropa dan menemukan penurunan jumlah pendaftaran EV China pada bulan Juli. Brand MG milik SAIC mencatatkan penurunan penjualan sebesar 20% dibandingkan tahun lalu, dan penjualan Polestar merosot 42% year-on-year. BYD, pabrikan mobil terbesar di China, justru mencatat kinerja yang lebih baik daripada yang lain. BYD berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di pasar EV EU menjadi 8,5% pada bulan Juli, naik dari 7,4% di awal tahun.
BYD berambisi untuk mengalahkan Tesla dan pabrikan mobil besar EU seperti Volkswagen dan Stellantis di pasar EV Eropa. BYD mendapatkan tarif individual terendah sebesar 17,4% dibandingkan dengan pabrikan mobil China lainnya seperti Geely, yang mendapat tarif 19,9%, dan SAIC yang mendapatkan tarif 37,6%. Matthias Schmidt, analis otomotif independen, menilai penurunan tajam dalam pendaftaran EV China pada bulan Juli kemungkinan disebabkan oleh upaya para pabrikan untuk mengosongkan stok di bulan Juni sebelum tarif sementara Komisi berlaku.
Awal bulan ini, China mengajukan banding ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas tarif EU pada impor EV yang dibuat di China. Kementerian Perdagangan China berpendapat bahwa gugatan WTO adalah upaya untuk "menjaga hak dan kepentingan pengembangan industri mobil listrik dan kerja sama atas transformasi hijau global". Tarif sementara Komisi Eropa diperkirakan akan mendapat dukungan penuh dari 27 negara anggota EU pada bulan November. Tarif impor EV buatan China di EU jauh lebih rendah dibandingkan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Joe Biden di Amerika Serikat.