- X kehilangan pengguna di Eropa karena pernyataan Elon Musk.
- Data menunjukkan penurunan pengguna X di Uni Eropa sebesar 5%.
- Elon Musk gagal meningkatkan pengguna aktif harian X sejak November 2022.
pibitek.biz -X, platform media sosial yang dulunya dikenal sebagai Twitter, mengalami penurunan jumlah pengguna di wilayah Eropa. Kabar ini muncul di tengah berbagai kontroversi yang mewarnai kepemimpinan Elon Musk di platform tersebut. Berbagai spekulasi beredar mengenai alasan di balik penurunan jumlah pengguna, termasuk pernyataan-pernyataan kontroversial Elon yang semakin menguatkan citra platform ini sebagai tempat yang penuh dengan perdebatan politik. Platform media sosial milik Elon Musk ini memang telah beberapa minggu terakhir dikabarkan mengalami penurunan pengguna, terutama di Inggris.
2 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun 2 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun
3 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir 3 – Sengketa XRP: Pertempuran Hukum yang Tak Kunjung Berakhir
Hal ini disebabkan oleh pernyataan-pernyataan kontroversial dari Elon terkait kerusuhan rasial di negara tersebut. Pernyataan-pernyataan ini dianggap oleh sebagian pengguna sebagai bentuk dukungan terhadap ideologi ekstrem yang merugikan dan memprovokasi. Hal ini telah memicu perdebatan di kalangan pengguna X dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai peran platform ini dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Meskipun data dari penyedia analitik aplikasi independen tidak menunjukkan eksodus besar-besaran pengguna X, namun ada tanda-tanda penurunan yang kecil, namun konsisten.Data ini menunjukkan bahwa platform ini kehilangan daya tarik di mata pengguna yang semakin peduli dengan keamanan dan kualitas informasi yang dikonsumsi. Pengguna yang merasa tidak nyaman dengan konten yang dibagikan di platform ini mulai beralih ke platform lain yang dianggap lebih aman dan seimbang dalam menyajikan informasi. Sekarang, data resmi dari X sendiri menunjukkan penurunan penggunaan di wilayah Uni Eropa, yang bisa menjadi indikasi tren yang lebih luas. Sebagai bagian dari Undang-Undang Layanan Digital Uni Eropa (DSA), semua platform media sosial diwajibkan untuk memberikan laporan pengguna aktif di wilayah Uni Eropa setiap enam bulan sekali.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa platform media sosial mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa terkait dengan keamanan data pengguna dan perlindungan privasi. Pada akhir minggu lalu, X telah merilis pembaruan terbaru mengenai hal ini. Laporan yang mencakup periode Februari hingga Juli 2024 ini memberikan gambaran tentang penggunaan X di wilayah Uni Eropa. Perlu dicatat, data ini hanya menunjukkan penggunaan di satu wilayah, bukan penggunaan X secara keseluruhan, namun tetap memberikan gambaran tentang penggunaan platform di wilayah penting ini.Data ini juga menjadi bukti bahwa Uni Eropa semakin serius dalam mengatur platform media sosial dan memastikan bahwa platform ini bertanggung jawab atas konten yang disebarluaskan.Data yang dirilis menunjukkan bahwa penggunaan X di Uni Eropa memang mengalami penurunan. Grafik yang ditampilkan menunjukkan penggunaan X di Uni Eropa sejak Elon Musk mengambil alih platform tersebut pada akhir 2022. Pengambilalihan tersebut tampaknya memicu peningkatan penggunaan di Uni Eropa pada paruh pertama tahun 2023, namun sejak itu penggunaan X terus menurun.
Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Elon Musk di X belum tentu membawa perubahan positif bagi platform ini. Laporan terbaru menunjukkan penurunan pengguna di Uni Eropa sebesar 5% pada paruh pertama tahun ini. Meskipun demikian, ada kabar baik bagi X, yaitu peningkatan jumlah pengguna yang masuk ke platform di wilayah tersebut. Sejak tahun lalu, terjadi peningkatan sebesar 10% pada jumlah pengguna yang masuk ke platform dibandingkan dengan pengguna yang tidak masuk. Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai bukti bahwa X masih menarik perhatian pengguna baru, namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah pengguna baru ini dapat menjadi pengguna aktif yang loyal dan berkontribusi pada pertumbuhan platform.
Namun, X juga telah membatasi jumlah postingan yang dapat dilihat oleh pengguna yang tidak masuk, yang mungkin memaksa lebih banyak orang untuk mendaftar. Namun, mereka yang masuk tidak menjadi pengguna aktif reguler. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi X dalam satu sisi, tetapi di sisi lain juga bukan kabar baik. Ini menunjukkan bahwa X menghadapi tantangan dalam mengubah pengguna baru menjadi pengguna aktif yang terlibat dalam platform tersebut.Data ini hanya mencakup penggunaan di Uni Eropa, tidak termasuk Inggris, di mana sebagian besar diskusi tentang migrasi pengguna X terjadi.
Jumlah pengguna aktif di Uni Eropa mencapai 100 juta, yang hanya mewakili seperlima dari basis pengguna X secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan jumlah pengguna di Uni Eropa mungkin tidak mencerminkan tren global, namun tetap menjadi alarm bagi X untuk meningkatkan strategi platform agar lebih menarik bagi pengguna. Meskipun demikian, data ini menunjukkan bahwa X tidak mendapatkan traksi, seperti yang diklaim Elon Musk. X juga tidak mencatatkan tambahan pengguna aktif harian sejak November 2022, ketika Elon mengumumkan bahwa aplikasi tersebut telah mencapai 250 juta pengguna aktif harian.
Ini menunjukkan bahwa klaim Elon Musk tentang pertumbuhan X tidak sepenuhnya akurat. Namun, Elon terus mengklaim bahwa pengguna aktif X menghabiskan lebih banyak waktu di platform tersebut, yang berarti bahwa pengguna X yang aktif terus menggunakan platform tersebut lebih sering. Klaim ini masih perlu dibuktikan dengan data yang lebih akurat dan terperinci. Secara keseluruhan, data ini menunjukkan tren yang sama dengan laporan data lain, yaitu X mengalami penurunan minat yang lambat, namun bukan perubahan yang signifikan.
Grafik yang dibuat berdasarkan data SimilarWeb menunjukkan bahwa penggunaan X di Inggris telah mengalami penurunan secara konsisten, sementara penggunaan Threads, sebagai perbandingan, mengalami peningkatan perlahan. Ini menunjukkan bahwa Threads perlahan-lahan mendapatkan popularitas di Inggris, sementara X justru kehilangan daya tariknya. Tidak ada lonjakan yang signifikan, dan tidak terlihat jutaan orang yang keluar dari X secara bersamaan. Namun, tren keseluruhan menunjukkan bahwa Threads mencapai lebih sedikit orang dari waktu ke waktu.
Ini menunjukkan bahwa Threads masih dalam tahap awal perkembangan dan masih perlu bersaing untuk mendapatkan tempat di hati pengguna. Mungkin pendekatan "kebebasan berbicara" Elon tidak diterima dengan baik oleh pengguna, atau lebih mungkin, komentar politik Elon sendiri membuat lebih banyak orang menjauhi aplikasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa pendekatan Elon Musk yang cenderung provokatif tidak diterima dengan baik oleh pengguna X yang menginginkan platform yang lebih netral dan ramah. Meta telah berulang kali menyatakan bahwa pengguna mereka merasa bosan dengan konten bermuatan politik yang menyebabkan kegelisahan dan perpecahan di aplikasi mereka.
Mungkin, hal yang sama juga terjadi pada X, karena Elon terus terlibat dalam diskusi politik dan mengamplifikasi konten kontroversial. Ini menunjukkan bahwa platform media sosial perlu memperhatikan keinginan pengguna untuk konten yang lebih seimbang dan berfokus pada nilai-nilai positif. Kesimpulannya, X menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pengguna, terutama di Eropa. Pernyataan-pernyataan kontroversial Elon Musk dan tren umum pengguna yang mencari platform yang lebih netral dan seimbang telah menyebabkan penurunan jumlah pengguna di platform ini.