Si Kaya Berutang, Negara Untung



Si Kaya Berutang, Negara Untung - picture origin: fortune - pibitek.biz - Tesla

picture origin: fortune


336-280
TL;DR
  • Ackman usul pajak baru untuk orang kaya yang ngambil utang pakai jaminan saham mereka.
  • Musk ngambil utang pakai jaminan saham Tesla, dia nggak gajian dan hampir nggak bayar pajak.
  • Musk ngelakuin ini supaya dia bisa ngantongi keuntungan besar tanpa kena pajak.

pibitek.biz -Bill Ackman, seorang investor miliarder, punya ide cemerlang untuk bikin orang kaya berduit bayar pajak lebih banyak. Dia ngeliat, banyak orang Amerika yang udah muak dengan kesenjangan pendapatan yang lebar banget. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin, kayak jurang pemisah yang semakin dalam. Makanya, Ackman pengin bikin aturan baru, khusus buat para konglomerat kayak Elon Musk dan Jeff Bezos. Ackman nggak setuju kalau pemerintah cuma ngeluarin aturan pajak yang berlaku buat semua orang. Menurut dia, cara itu terlalu kasar dan bisa bikin semangat wirausaha di Amerika jadi redup.

Lebih baik, aturan pajak dibuat khusus buat orang kaya, yang disesuaikan dengan cara mereka ngelakuin bisnis. Ackman bilang, orang kaya biasanya ngambil utang pakai jaminan saham perusahaan mereka sendiri. Nah, dari situlah harus diambil pajaknya. Logikanya, kalau kamu punya saham perusahaan senilai 10 miliar dolar, lalu kamu pinjam uang pakai saham itu sebagai jaminan, maka utang itu harus dikenakan pajak. Kayak kamu udah jual sebagian saham itu. Ide Ackman ini muncul setelah Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, mendukung rencana pemerintahan Biden untuk mengenakan pajak atas keuntungan modal yang belum direalisasikan.

Pajak ini ditujukan buat orang-orang yang hartanya lebih dari 100 juta dolar. Tapi, rencana ini langsung ditentang oleh para venture capitalist, termasuk Marc Andreessen. Mereka takut, kalau aturan pajak ini diberlakukan, semangat para founder startup teknologi untuk berinovasi akan terhambat. Ackman ngasih solusi yang lebih 'mengena'. Menurut dia, orang kaya yang mau ngambil risiko dengan modalnya sendiri, nggak usah dikenakan pajak. Pajak hanya dikenakan kalau mereka ngambil utang buat bisnis mereka di luar modal mereka sendiri.

Contohnya, Elon Musk lagi berjuang di pengadilan untuk mempertahankan paket gaji tahun 2018-nya. Paket itu ngasih hak buat dia membeli hampir 304 juta saham Tesla dengan harga diskon 89% dari harga sekarang. Kalau menang di pengadilan, dia bisa membeli saham-saham itu dengan harga 7,1 miliar dolar. Setelah itu, dia bisa langsung jual saham itu dengan harga 64 miliar dolar, dan ngantongi untung sekitar 57 miliar dolar. Untung itu akan kena pajak sebagai keuntungan modal. Tapi, gimana kalau Musk cuma pengen ngeluarin sedikit uang buat beli kapal pesiar mewah, kayak saingannya, Jeff Bezos? Atau pengen beli pulau kecil, kayak sahabatnya, Larry Ellison? Nah, di sini Ackman punya solusi.

Musk bisa ngambil utang pakai jaminan sahamnya, tapi hanya sampai jumlah modal yang dia investasikan buat beli saham itu. Kalau dia ngambil utang di luar itu, baru dikenakan pajak. Kalau Musk bayar utangnya, artinya dia nggak punya utang lagi buat jamin sahamnya. Saat itu, pemerintah nggak bisa lagi ngambil pajak atas saham itu. Artinya, kalau Musk jual saham itu di masa depan, pemerintah nggak akan bisa ngambil pajak dua kali, pertama atas keuntungan modal yang belum direalisasikan, dan kedua atas keuntungan modal yang sudah direalisasikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang yang geram sama para miliarder. Mereka dianggap nggak mau bayar pajak. Setelah pandemi COVID-19, 'gerakan anti-miliarder' ini semakin menguat. Orang-orang ngeliat bagaimana para miliarder semakin kaya raya, sementara mereka sendiri kesulitan bertahan hidup. Selama pandemi, pemerintah di seluruh dunia ngeluarin stimulus fiskal dan moneter yang besar-besaran. Stimulus ini malah nyebabin harga aset naik, dan bikin para miliarder semakin kaya. Oxfam ngasih kesimpulan, pandemi yang penuh dengan kesedihan dan kesulitan buat sebagian besar manusia, justru jadi masa keemasan bagi para miliarder.

Pada Juni 2021, ProPublica ngeluarin investigasi yang mengungkap, beberapa orang terkaya di dunia nyaris nggak bayar pajak. Mereka malah ngambil utang dengan jaminan saham mereka, kayak pemilik rumah yang ngambil utang dengan jaminan rumahnya. Musk jadi contoh yang pas. Dia udah lama nggak gajian. Seluruh penghasilannya didapat dari paket gaji yang ngasih dia hak untuk beli saham Tesla dengan harga diskon. Karena dia nggak gajian, dia juga nggak bayar pajak penghasilan. Dia cuma bayar pajak atas keuntungan modal yang diperoleh saat dia jual sebagian sahamnya.

Laporan tahunan Tesla ngungkap, Musk udah ngambil utang dengan jaminan 238,4 juta sahamnya. Nilai jaminan itu sekitar 50 miliar dolar dengan harga saham Tesla saat ini. Dan itu baru Tesla, siapa tahu dia ngelakuin hal yang sama di perusahaan pribadinya, kayak SpaceX. Setelah ProPublica ngeluarin investigasi yang bikin geger Washington, Ketua Komite Keuangan Senat, Ron Wyden, ngusulin pajak federal atas keuntungan modal yang belum direalisasikan. Tapi, usulan itu dianggap terlalu radikal dan ditolak oleh Musk.