- Aleph Alpha rilis model AI terbuka untuk umum.
- Langkah ini membuka pintu bagi penelitian dan pengembangan AI.
- Strategi terbuka Aleph Alpha menantang dominasi perusahaan teknologi besar.
pibitek.biz -Aleph Alpha, perusahaan rintisan AI asal Jerman, baru-baru ini membuat gebrakan di dunia AI. Mereka merilis dua LLM terbaru dengan lisensi terbuka. Langkah ini menjadi angin segar di tengah dominasi model AI tertutup milik perusahaan teknologi besar. Langkah berani Aleph Alpha ini membuka pintu bagi para peneliti dan pengembang untuk bebas meneliti dan mengembangkan model mereka. Model yang diberi nama Pharia-1-LLM-7B-control dan Pharia-1-LLM-7B-control-aligned memiliki 7 miliar parameter masing-masing.
2 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 2 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware 3 – Bahaya AI: ChatGPT Digunakan untuk Kembangkan Malware
Mereka dirancang untuk menghasilkan respon yang ringkas dan terkontrol dalam berbagai bahasa Eropa. Kinerja model ini dikatakan setara dengan model open-source terkemuka lainnya dalam rentang 7-8 miliar parameter. Dengan merilis model AI secara terbuka, Aleph Alpha tidak hanya membuka diri untuk dikaji dan diaudit, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam pengembangan AI yang sesuai dengan regulasi Uni Eropa. Langkah ini sangat strategis mengingat dunia AI semakin ketat dalam hal regulasi dan tuntutan etika.
Aleph Alpha tidak hanya merilis model AI secara terbuka, tetapi juga menghadirkan dua versi. Versi standar dan versi yang di "aligmentasi", yaitu dilatih dengan tambahan data untuk mengurangi risiko keluaran yang merugikan dan bias. Langkah ini menunjukkan komitmen Aleph Alpha terhadap pengembangan AI yang bertanggung jawab. Langkah Aleph Alpha sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dunia AI sedang dihadapkan pada pengawasan regulasi yang ketat, terutama di Uni Eropa. Rencana AI Act yang akan diterapkan pada 2026 mewajibkan transparansi dan akuntabilitas sistem AI.
Langkah Aleph Alpha ini selaras dengan regulasi tersebut. Aleph Alpha juga membuka kode pelatihan model AI mereka, yang diberi nama "Scaling", dengan lisensi terbuka. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk tidak hanya menggunakan model AI, tetapi juga memahami dan bahkan memperbaiki proses pelatihan. Langkah Aleph Alpha ini merupakan langkah penting dalam upaya demokratisasi pengembangan AI. Langkah ini membuka jalan bagi akselerasi inovasi dalam metode pelatihan AI etis. Hal ini dimungkinkan karena adanya verifikasi independen dan kolaborasi yang terbuka.
Dengan membuka pintu bagi penelitian dan pengembangan AI, Aleph Alpha juga menjawab kekhawatiran masyarakat tentang sifat "black box" pada sistem AI. Langkah ini membuka transparansi yang diperlukan untuk membangun kepercayaan pada teknologi AI. Namun, keberhasilan strategi open-source ini dalam jangka panjang menghadapi tantangan. Perusahaan raksasa teknologi masih menjadi pesaing yang kuat. Membangun dan menjaga ekosistem di sekitar model AI memerlukan sumber daya yang besar. Aleph Alpha perlu menyeimbangkan keterlibatan komunitas dengan pengembangan strategis untuk tetap kompetitif.
Model AI yang dirilis Aleph Alpha juga menghadirkan inovasi teknis. Mereka menggunakan teknik "grouped-query attention", yang diklaim meningkatkan kecepatan inferensi tanpa mengurangi kualitas. Mereka juga menggunakan "rotary position embeddings", teknik yang memungkinkan model memahami posisi relatif kata dalam kalimat. Perilisan model AI oleh Aleph Alpha menunjukkan adanya perpecahan filosofi dalam pengembangan AI. Ada perusahaan yang mengejar model AI yang lebih besar dan lebih kuat, tetapi dirahasiakan.
Di sisi lain, ada perusahaan seperti Aleph Alpha yang menganjurkan pendekatan yang terbuka, transparan, dan ramah regulasi. Bagi perusahaan, terutama yang berada di industri dengan regulasi ketat seperti keuangan dan kesehatan, pendekatan Aleph Alpha bisa jadi sangat menarik. Kemampuan untuk mengaudit dan menyesuaikan model AI untuk mematuhi peraturan tertentu bisa menjadi nilai tambah yang besar. Permintaan untuk solusi AI yang dapat diverifikasi dan disesuaikan dengan lingkungan regulasi tertentu semakin meningkat.
Pendekatan terbuka yang diusung Aleph Alpha bisa memberi mereka keunggulan kompetitif di pasar, terutama di Eropa. Strategi ini selaras dengan tren "explainable AI" dan dapat menetapkan standar baru untuk transparansi dalam solusi AI perusahaan. Perilisan model AI Pharia oleh Aleph Alpha merupakan langkah berani di tengah perkembangan dunia AI yang terus berubah. Dengan mengedepankan keterbukaan, kepatuhan terhadap regulasi, dan inovasi teknis, Aleph Alpha menantang status quo sistem tertutup yang selama ini didominasi oleh perusahaan teknologi besar.
Langkah ini tidak hanya selaras dengan peraturan Uni Eropa yang akan datang, tetapi juga menjawab kebutuhan akan transparansi dan praktik AI yang etis. Sambil menyaksikan eksperimen ini berjalan, kita bisa melihat bahwa keberhasilan atau kegagalan strategi Aleph Alpha akan berdampak luas pada masa depan pengembangan AI. Pertanyaan penting yang muncul adalah: dalam perlombaan menuju supremasi AI, apakah strategi terbuka dan transparan bisa mengungguli strategi tertutup yang terburu-buru? Jawaban atas pertanyaan ini tidak hanya akan membentuk lanskap AI, tetapi juga menentukan apakah AI menjadi alat yang bermanfaat bagi masyarakat atau tetap menjadi kekuatan yang kuat tetapi buram yang dikendalikan oleh segelintir orang.