pibitek.biz -AI Generatif adalah teknologi yang bisa membuat konten baru dari data yangdari data yang ada. Tapi, data apa yang boleh dipakai untuk melatih AI Generatif? Apakah harus ada izin dari pemilik atau pencipta data? Ini jadi pertanyaan yang bikin ribut antara mereka yang punya hak cipta dan perusahaan AI Generatif.
2 – Risiko Gunakan Aplikasi Kencan dengan AI 2 – Risiko Gunakan Aplikasi Kencan dengan AI
3 – Anthropic Perbarui Model AI Generatif Claude 3 3 – Anthropic Perbarui Model AI Generatif Claude 3
Untuk menyelesaikan masalah ini, ada sebuah lembaga nirlaba yang namanya Fairly Trained. Lembaga ini memberi sertifikat kepada perusahaan AI Generatif yangperusahaan AI Generatif yang pakai data berlisensi untuk melatih modelnya.
Tujuannya adalah untuk memberi tahu konsumen mana perusahaan yang peduli dengan hak cipta dan mana yang tidak. Fairly Trained bilang di situsnya, "Kami percaya konsumen berhak tahu perusahaan mana yang menganggap penting persetujuan pencipta dan mana yang tidak. Jadi, kami menyertifikasi perusahaan AI yang tidak pakai karya berhak cipta tanpa lisensi".
Fairly Trained juga menjelaskan bahwa lembaga ini terbentuk karena melihat adanya perbedaan antara dua jenis perusahaan AI Generatif. Ada yang minta izin dari penyedia data, dan ada yang tidak, dengan alasan tidak ada kewajiban hukum untuk melakukannya.
Beberapa penasihat Fairly Trained adalah orang-orang terkenal di bidang AI dan penerbitan. Misalnya, Tom Gruber, salah satu pendiri dan CTO Siri, dan Maria Pallante, presiden dan CEO Association of American Publishers. Saat ini, Fairly Trained cuma punya satu jenis sertifikat, yang disebut L Certification atau Licensed Model Certification.
Sertifikat ini bisa didapat oleh perusahaan AI Generatif yang pakai data berlisensi untuk melatih sistemnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat ini. Pertama, data yang dipakai harus disediakan kepada pengembang model sesuai dengan perjanjian kontrak dengan pihak yang punya hak untuk membuat perjanjian itu.
Kedua, data yang dipakai untuk melatih harus tersedia di bawah lisensi terbuka untuk penggunaan yang sesuai, berada di domain publik secara global, atau dimiliki sepenuhnya oleh pengembang model. Fairly Trained bilang di situsnya, "Mendapatkan lisensi dari organisasi yang juga memberi lisensi kepada pencipta (misalnya label rekaman atau perpustakaan gambar) dianggap sebagai persetujuan untuk tujuan sertifikasi". Selain itu, model yang dipakai untuk membuat data sintetis untuk melatih sistem AI Generatif juga harus mengikuti protokol yang sama.
Untuk menyelesaikan proses pendaftaran sertifikat, perusahaan harus punya proses due diligence data yang kuat dan menyimpan catatan data yang dipakai untuk melatih setiap model. Perusahaan yang menyediakan sistem AI Generatif atau LLM bisa mulai proses aplikasi dengan mengisi formulir online singkat. Setelah itu, Fairly Trained akan menghubungi perusahaan untuk membimbing proses pengajuan.
Fairly Trained bilang di situsnya, "Saat kamu mengirimkan pengajuan tertulis, kamu membayar biaya pengajuan. Kami kemudian meninjau pengajuan kamu, mungkin meminta informasi tambahan". Jika pengajuan berhasil, perusahaan harus membayar biaya sertifikasi tahunan, mulai dari USD 500 sampai USD 6.000 (7,9 juta sampai 95 juta rupiah) tergantung pendapatannya, kepada Fairly Trained sebelum dikeluarkan sertifikatnya.
Fairly Trained juga memberi peringatan bahwa jika ada perusahaan yang sudah punya sertifikat tapi mengubah praktik data pelatihannya yang bertentangan dengan aturan atau kategori Fairly Trained, sertifikatnya akan dicabut. Fairly Trained bilang di situsnya, "Kami berhak menarik sertifikasi tanpa pengembalian dana jika ada informasi baru yang muncul tentang praktik AI kamu yang akan mengubah hasil sertifikasi kamu".
