pibitek.biz -Shakeeb Ahmed, mantan insinyur keamanan di Amazon, mengaku bersalah atas tuduhan peretasan dan pencurian lebih dari 12,3 juta dolar dari dua bursa crypto pada Juli 2022. Kejadian cybercrime yang menarik perhatian ini, menurut laporan BleepingComputer, membuat heboh komunitas crypto, menunjukkan kerentanan platform keuangan terdesentralisasi. Shakeeb menggunakan keahliannya dalam audit blockchain dan reverse engineering kontrak pintar untuk memanipulasi dan mengeksploitasi dua bursa crypto yang menjadi korbannya.
2 – Serangan MFA Makin Marak, Microsoft Beri Tips Keamanan 2 – Serangan MFA Makin Marak, Microsoft Beri Tips Keamanan
3 – Superlist, Aplikasi To-Do Baru dari Pembuat Wunderlist 3 – Superlist, Aplikasi To-Do Baru dari Pembuat Wunderlist
Bursa pertama adalah Nirvana Finance, sebuah bursa crypto terdesentralisasi. Bursa kedua adalah bursa tanpa nama yang beroperasi di platform blockchain Solana. Shakeeb berhasil mengubah data harga di kontrak pintar bursa Solana, sehingga mendapatkan sekitar 9 juta dolar dari biaya yang dibesar-besarkan.
Setelah menarik dana tersebut, Shakeeb dengan nekat menawarkan untuk mengembalikan uang curiannya, dikurangi 1,5 juta dolar, dengan syarat bursa tidak melapor ke polisi. Serangan ini mirip dengan yang menimpa platform keuangan terdesentralisasi Crema Finance pada Juli 2022. Setelah itu, Shakeeb beralih ke Nirvana Finance.
Dia menemukan celah di kontrak pintar protokol DeFi, mengambil pinjaman kilat token crypto ANA dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga tinggi. Dengan cara ini, dia mendapat sekitar 3,6 juta dolar. Meski ditawari hadiah 300 ribu dolar untuk mengembalikan aset yang dicuri, Shakeeb menolak, menuntut 1,4 juta dolar dan akhirnya membuat Nirvana Finance tutup karena tidak ada kesepakatan.
Untuk menghindari penangkapan dan menyembunyikan jejak digital uang hasil kejahatannya, Shakeeb menggunakan berbagai trik. Dia menggunakan mixer crypto, termasuk Samourai Whirlpool, dan memindahkan dana antara blockchain Solana dan Ethereum. Dia juga menggunakan bursa asing untuk menukar jutaan dolar yang dicurinya menjadi Monero, sebuah crypto yang terkenal karena fitur privasinya.
Aktivitas online Shakeeb mengungkapkan niatnya untuk melarikan diri dari Amerika Serikat dan menghindari hukuman. Dia mencari cara untuk menghalangi penyitaan aset, mendapatkan kewarganegaraan di negara lain, dan menghindari ekstradisi, menunjukkan rencana yang jelas untuk kabur. Jaksa AS Damian Williams berkomentar tentang kasus ini, mengatakan, "Lima bulan lalu, Kantor saya mengumumkan penangkapan pertama yang melibatkan serangan pada kontrak pintar.
Hari ini, insinyur senior keamanan Shakeeb Ahmed mengaku bersalah dan setuju untuk mengembalikan semua crypto yang dicuri ke korban. Penangkapan itu sekarang menjadi vonis pertama untuk peretasan seperti itu". Shakeeb mengaku bersalah atas satu tuduhan penipuan komputer yang membawa hukuman maksimal lima tahun penjara.
Dia setuju untuk memberi ganti rugi kepada korban sebesar 5. 071. 074,23 dolar dan menyerahkan lebih dari 12,3 juta dolar, termasuk sekitar 5,6 juta dolar crypto yang diperoleh secara curang.
