China Kuasai Pasar Mobil Meksiko, Amerika Serikat Waspada



China Kuasai Pasar Mobil Meksiko, Amerika Serikat Waspada - credit for: wired - pibitek.biz - milyar

credit for: wired


336-280
TL;DR
  • China menjadi pemasok utama mobil di Meksiko tahun 2023.
  • BYD, produsen mobil listrik China, mengalahkan Honda dan Nissan di Meksiko.
  • Meksiko menjadi pasar terbesar kedua untuk mobil China di dunia.

pibitek.biz -China sedang mengalami masa keemasan di pasar otomotif Meksiko, dengan posisi sebagai pemasok utama mobil di negara tersebut. Ekspor mobil China ke Meksiko mencapai $4,6 miliar pada tahun 2023, sebuah angka yang menunjukkan dominasi China yang semakin kuat. Data ini, yang dikumpulkan dari Kementerian Ekonomi Meksiko, mengungkap tren global yang menarik di mana produsen otomotif China semakin agresif dalam mencari pasar internasional untuk memperluas jangkauan mereka. BYD, pabrikan mobil China yang dikenal dengan mobil listriknya yang terjangkau, telah mencapai prestasi luar biasa.

BYD berhasil mengalahkan Honda dan Nissan, yang sebelumnya mendominasi pasar Meksiko. Kemenangan ini menempatkan BYD sebagai produsen mobil terbesar ketujuh di dunia berdasarkan jumlah unit yang terjual selama kuartal April-Juni 2023. Kesuksesan ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap mobil listrik BYD, yang menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan merek-merek ternama lainnya. Penjualan mobil baru BYD melonjak 40 persen dari tahun ke tahun, mencapai angka yang mengesankan, yaitu 980.000 unit pada kuartal tersebut.

Pencapaian ini terjadi di tengah penurunan penjualan mayoritas produsen mobil lainnya, seperti Toyota dan Volkswagen, yang menunjukkan dominasi BYD yang semakin kuat di pasar global. Kebanyakan pertumbuhan BYD berasal dari penjualan di luar negeri, yang meningkat hampir tiga kali lipat dalam setahun terakhir menjadi 105.000 unit. BYD saat ini tengah mempertimbangkan tiga negara bagian di Meksiko sebagai lokasi pembangunan pabrik baru: Durango, Jalisco, dan Nuevo Leon. Pembangunan pabrik baru ini akan memperkuat posisi BYD di Meksiko dan menunjukkan ambisinya untuk merebut pasar otomotif Amerika Utara.

Investasi asing ini menjadi angin segar bagi ekonomi Meksiko, yang tengah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja baru. BYD, yang dikenal dengan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan, menyatakan bahwa pabrik baru mereka di Meksiko akan menciptakan sekitar 10.000 lapangan kerja baru. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal, dengan peningkatan pendapatan dan peluang baru bagi penduduk sekitar. BYD, sebagai pesaing Tesla, memasarkan model Dolphin Mini di Meksiko dengan harga sekitar 398.800 peso, setara dengan $21.300 dolar. Harga ini sekitar setengah dari harga model Tesla termurah, menjadikannya pilihan yang menarik bagi konsumen yang mencari mobil listrik berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini menunjukkan strategi BYD yang cerdas dalam memikat pasar dengan menawarkan produk yang kompetitif, baik dalam hal teknologi maupun harga. Produsen mobil listrik China, yang terhalang oleh tarif tinggi di Amerika Serikat, mencari pasar lain untuk menjual mobil-mobil canggih mereka. Tarif ini menjadi hambatan utama bagi produsen mobil China untuk memasuki pasar Amerika Serikat.

Mereka melihat peluang di negara-negara lain di Amerika Utara, seperti Meksiko, yang menawarkan akses bebas bea masuk ke Amerika Serikat melalui Perjanjian Dagang Amerika Utara (T-MEC). Namun, seiring dengan semakin kuatnya posisi Meksiko sebagai pasar utama bagi mobil listrik China, pejabat di Washington mulai khawatir Meksiko akan menjadi "pintu belakang" bagi mobil-mobil China untuk masuk ke pasar Amerika Serikat. Kekhawatiran ini muncul karena Amerika Serikat tengah berupaya untuk melindungi industri otomotif domestiknya dari persaingan global.

Akses bebas bea masuk ini merupakan bagian dari Perjanjian Dagang Amerika Utara (T-MEC), versi terbaru dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Perjanjian ini mulai berlaku pada tahun 2018 dan menghapuskan bea masuk untuk banyak produk yang diperdagangkan antar negara Amerika Utara. T-MEC, yang dirancang untuk memperkuat hubungan ekonomi antar negara Amerika Utara, telah memberikan keuntungan bagi perusahaan otomotif asing yang memproduksi kendaraan di Kanada atau Meksiko. Mereka dapat mengekspor produk mereka ke Amerika Serikat tanpa bea masuk jika mereka dapat menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari daerah setempat.

Hal ini menjadi peluang besar bagi produsen mobil China untuk memanfaatkan pasar Amerika Serikat, yang memiliki potensi besar dalam hal permintaan mobil. Berdasarkan data resmi, 20 persen kendaraan ringan yang terjual di Meksiko pada tahun lalu diimpor dari China, setara dengan 273.592 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan 50 persen dibandingkan tahun 2022, yang menunjukkan minat konsumen Meksiko terhadap mobil buatan China yang semakin tinggi. Saat ini, sebagian besar mobil yang diimpor dari China berasal dari merek Barat yang telah mendirikan pabrik di China, seperti General Motors, Ford, Chrysler, BMW, dan Renault.

Hal ini menunjukkan bahwa pabrikan Barat melihat China sebagai pusat manufaktur yang strategis, dengan biaya produksi yang lebih rendah dan akses ke rantai pasokan yang luas. Namun, produsen mobil China juga semakin agresif dalam membangun merek mereka sendiri dan menjual mobil langsung ke pasar global. Meksiko merupakan pasar terbesar kedua untuk mobil China di dunia, setelah Rusia. Data ini diperoleh dari Linked Global Solutions, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam bisnis antara China dan negara-negara Amerika Latin.

Posisi Meksiko sebagai pasar yang menarik bagi produsen mobil China didorong oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi yang stabil, populasi yang besar, dan permintaan yang tinggi terhadap mobil. Ini menunjukkan bahwa produsen mobil China semakin fokus untuk menguasai pasar emerging market di dunia. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah meningkatkan perang dagang melawan China, dengan fokus pada industri otomotif dan produksi chip semikonduktor. Kedua negara tersebut menyelidiki praktik predatory, tarif, dan pembatasan yang dilakukan China.

Strategi geopolitik baru ini, yang dipicu oleh persaingan ekonomi global, mendorong perusahaan Barat untuk mencari alternatif untuk merelokasi pabrik mereka di luar China. Tren ini, yang dikenal sebagai "nearshoring", muncul karena perusahaan-perusahaan Barat berusaha untuk mengurangi ketergantungan mereka pada rantai pasokan China dan untuk menghindari tarif dan pembatasan yang diterapkan oleh pemerintah China. Khawatir dengan potensi dampak terhadap produsen mobil domestik, Amerika Serikat menaikkan tarif mobil listrik buatan China hingga 100 persen.

Kanada juga tengah mempertimbangkan untuk menerapkan tarifnya sendiri terhadap mobil buatan China. Langkah-langkah ini menunjukkan upaya kedua negara untuk melindungi industri otomotif domestik mereka dan untuk mencegah masuknya mobil-mobil China ke pasar mereka. Namun, langkah ini dapat menyebabkan peningkatan harga mobil listrik di Amerika Serikat dan Kanada, yang dapat berdampak negatif terhadap konsumen. Pada bulan Juli, Uni Eropa mulai menerapkan tarif tambahan terhadap mobil listrik China dan, pada hari Selasa, mengajukan proposal untuk menaikkan tarif tersebut menjadi 36,3 persen.

Langkah-langkah ini menunjukkan upaya Uni Eropa untuk melindungi industri otomotifnya dari persaingan global dan untuk menanggapi praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh pemerintah China. Dihadapkan dengan situasi ini, BYD telah memutuskan untuk membangun pabrik baru di Turki untuk menghindari tarif ini. Keputusan ini menunjukkan bahwa BYD berupaya untuk menemukan lokasi produksi baru yang dapat memberikan akses ke pasar utama dengan biaya yang lebih rendah dan tanpa kendala tarif. Bagi pabrikan Jepang yang tertinggal, pasar Amerika Utara menjadi semakin relevan.

Pasar ini menjadi sasaran utama mobil listrik China, meskipun tarif tinggi telah membatasi penetrasi mereka. Seiring dengan melambatnya permintaan mobil listrik di Amerika Utara, mobil hybrid dari Toyota dan Honda semakin populer. Namun, masih harus dilihat apakah tren ini dapat mengimbangi penurunan penjualan di China dan pasar lainnya. Produsen Jepang perlu menemukan strategi baru untuk menghadapi persaingan dari produsen mobil listrik China dan untuk mempertahankan pangsa pasar mereka di Amerika Utara.

China memasuki pasar otomotif Meksiko, sebuah langkah yang penting bagi Meksiko. Industri otomotif telah menggantikan minyak dalam hal pentingnya bagi perekonomian Meksiko. Industri ini berkontribusi sebesar 4,8 persen terhadap PDB negara dan ekspornya merupakan sumber utama pendapatan devisa. Industri ini juga mempekerjakan 1 juta orang secara langsung dan menciptakan 3,5 juta lapangan kerja secara tidak langsung. Pada kuartal ketiga tahun ini, 22 persen dari investasi asing langsung (FDI) yang masuk ke Meksiko dialokasikan untuk industri ini.

Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif menjadi sektor penting bagi pertumbuhan ekonomi Meksiko dan akan terus menjadi fokus utama dalam kebijakan ekonomi negara. Meksiko naik dari peringkat keempat ke peringkat ketiga sebagai eksportir otomotif terbesar di dunia dari tahun 2022 ke tahun 2023. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan ekspor otomotif yang signifikan, mencapai 14,33 persen dan mencapai nilai $189 miliar pada tahun 2023. Prestasi ini menunjukkan bahwa Meksiko telah menjadi pemain kunci dalam industri otomotif global dan telah berhasil meningkatkan daya saingnya di pasar internasional.

Industri otomotif telah menjadi pendorong utama ekspor Meksiko, menyumbang 31 persen dari total ekspor negara pada tahun 2023. Sektor ini tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menunjukkan integrasi regional yang signifikan, terutama di bawah kerangka kerja T-MEC, yang telah mendukung daya saing dan modernisasi industri ini. T-MEC telah membuka peluang baru bagi industri otomotif Meksiko untuk meningkatkan ekspornya dan untuk membangun kemitraan strategis dengan negara-negara Amerika Utara lainnya.

Meksiko berhasil menggeser Jepang dan Amerika Serikat dari peringkat ketiga dalam daftar eksportir otomotif terbesar di dunia. Uni Eropa tetap berada di peringkat pertama, sementara China naik dari peringkat kelima ke peringkat kedua. Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan ekspor kendaraan dari Meksiko, yang sekarang mencapai 31 persen dari total ekspornya, menjadikan negara ini sebagai kekuatan utama dalam industri otomotif global. Integrasi regional yang kuat di bawah T-MEC juga merupakan faktor kunci dalam kemajuan ini.

Tren ini menunjukkan bahwa pasar otomotif global sedang mengalami perubahan yang signifikan, dengan negara-negara emerging market seperti Meksiko dan China mengambil peran yang semakin besar dalam membentuk lanskap industri. Uni Eropa memimpin ekspor otomotif pada tahun 2023, mencapai total $831 miliar. Disusul oleh China dengan $170 miliar, Meksiko dengan $158 miliar, Jepang dengan $157 miliar, dan Amerika Serikat, juga dengan $157 miliar. Angka-angka ini termasuk ekspor kendaraan ringan dan berat, serta suku cadang dan komponen otomotif, yang mencerminkan dinamika dan daya saing pasar-pasar ini.