- Hacker China bisa melumpuhkan rumah sakit Inggris dengan mudah.
- Mereka bisa mengakses data medis keluarga kerajaan Inggris.
- Pemerintah Inggris harus meningkatkan keamanan sistem IT.
pibitek.biz -Sebuah kabar mengejutkan datang dari Inggris. Para ahli keamanan memperingatkan bahwa hacker China memiliki kemampuan untuk melumpuhkan rumah sakit di Inggris dengan mudah. Mereka bahkan bisa mengakses data medis keluarga kerajaan, termasuk catatan medis Putri Kate. Ini bukan berita yang menyenangkan bagi warga Inggris. Rumah sakit, yang merupakan tulang punggung sistem kesehatan nasional Inggris, ternyata rentan terhadap serangan siber. Para hacker China, yang diketahui memiliki pasukan besar ahli IT, telah menyusup ke sistem komputer rumah sakit-rumah sakit terkemuka di Inggris.
2 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun 2 – Startup AI Perplexity Bidik Pendanaan 7 Triliun
3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 3 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
Dengan akses ini, mereka bisa melumpuhkan sistem komputer, mematikan aliran listrik, dan membuat rumah sakit lumpuh. Para sumber di Whitehall menyebut NHS sebagai "titik lemah" Inggris karena sistem IT yang sudah ketinggalan zaman dan beragam di antara berbagai rumah sakit. Mereka khawatir data pasien sangat mudah diakses oleh hacker. Keamanan Inggris sangat prihatin dengan kemudahan para hacker mengakses data pasien. Seorang sumber mengatakan bahwa para hacker terus menguji sistem rumah sakit Inggris.
Mereka memiliki kemampuan untuk mematikan rumah sakit hanya dengan menekan tombol. Jika terjadi serangan, komputer para konsultan akan tiba-tiba macet. Kemudian, listrik akan padam dan sistem kartu akses akan berhenti berfungsi. Sistem cadangan listrik baru akan aktif setelah 20 menit, dan butuh waktu satu jam untuk memulihkan keadaan normal. Namun, dalam waktu singkat itu, banyak kerusakan yang bisa terjadi. Hacker China bahkan bisa mengakses data pasien, termasuk catatan medis keluarga kerajaan.
Mereka bisa dengan mudah menyebarkan data tersebut ke internet. Kemampuan hacker China untuk mengakses data medis keluarga kerajaan sangat memprihatinkan. Bayangkan bagaimana reaksinya jika data medis Putri Kate, yang baru-baru ini menjalani operasi perut, tersebar di internet. Kejadian ini akan menjadi skandal besar dan bisa menyebabkan krisis kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan Inggris. Pemerintah Inggris tampaknya tidak tinggal diam. Mereka telah menginvestasikan dana lebih dari 338 juta poundsterling selama tujuh tahun terakhir untuk memperkuat keamanan sistem kesehatan.
Mereka juga sedang menjalankan program peningkatan cyber untuk menanggulangi ancaman siber yang terus berkembang. Para penasihat keamanan pemerintah mengatakan bahwa China suka menunjukkan kekuatannya sebagai "dorongan" agar Inggris mau menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi yang lebih baik, serta mencabut kontrol ekspor teknologi China. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa pemerintah Inggris telah terlalu lunak terhadap China. Mereka menuding pemerintah Inggris dengan sengaja mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China di Hong Kong dan Xinjiang.
Mereka juga mengkritik sikap netral China terhadap konflik di Ukraina dan hubungan dekatnya dengan Rusia. Situasi ini semakin rumit dengan semakin maraknya aktivitas peretasan oleh China di Amerika Serikat. Hacker China yang dikenal sebagai Volt Typhoon telah berhasil menyusup ke akun pemerintah dan militer AS. Mereka memanfaatkan celah keamanan dalam software yang belum diketahui pembuatnya (zero-day flaw) untuk menyerang penyedia layanan internet. Mantan Perdana Menteri Inggris, yang berasal dari Partai Konservatif, mengkritik pemerintah Inggris saat ini, yang dipimpin oleh Partai Buruh, karena terlalu lemah menghadapi China.
Mereka mengatakan bahwa pemerintah Inggris yang dipimpin Partai Konservatif sudah lemah menghadapi China, dan pemerintah Partai Buruh tampaknya akan lebih lemah lagi. Partai Konservatif menuduh Partai Buruh lemah dan tidak tegas dalam menghadapi China. Mereka khawatir Partai Buruh akan terlalu lunak dan bersedia untuk menuruti keinginan China. Partai Konservatif khawatir bahwa Partai Buruh akan terlalu fokus pada hubungan ekonomi dan mengabaikan masalah hak asasi manusia dan keamanan nasional. Terlepas dari berbagai kritik, pemerintah Inggris tampaknya bertekad untuk menjaga hubungan baik dengan China.
Mereka berharap bisa menjalin hubungan yang "dewasa" dengan China. Mereka ingin bisa berdiskusi secara terbuka dan jujur dengan China, termasuk membahas perbedaan pandangan mengenai masalah seperti Hong Kong, perang Rusia di Ukraina, dan hak asasi manusia. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa ancaman siber dari China semakin serius. Jika tidak ditangani dengan serius, ancaman ini bisa berdampak buruk bagi sistem kesehatan Inggris, bahkan mengancam keamanan nasional Inggris. Pemerintah Inggris harus lebih proaktif dalam menghadapi ancaman siber dan meningkatkan keamanan sistem IT, termasuk di rumah sakit.