- China dan Uni Eropa mulai bicara soal tarif mobil listrik untuk mencari jalan keluar yang dapat diterima.
- China lebih memilih menyelesaikan sengketa ekonomi dan perdagangan melalui dialog daripada menggunakan tindakan punitif.
- Uni Eropa mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada merek China jika mereka tidak memenuhi tuntutan informasi.
pibitek.biz -China dan Uni Eropa telah memulai pembicaraan tentang penyelidikan Uni Eropa terhadap subsidi mobil listrik China. Pembicaraan ini bertujuan untuk mencari jalan keluar yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Hal ini terjadi saat China mengumumkan kekhawatiran yang intens.
2 – Serangan Ransomware Turun 300%, Microsoft Ungkap Strategi Baru 2 – Serangan Ransomware Turun 300%, Microsoft Ungkap Strategi Baru
3 – Microsoft dan OpenAI: Pasang Surut Kolaborasi 3 – Microsoft dan OpenAI: Pasang Surut Kolaborasi
Menurut He Yadong, pejabat tinggi Kementerian Perdagangan China, China lebih memilih menyelesaikan sengketa ekonomi dan perdagangan melalui dialog. Ia juga mengatakan bahwa China siap berbicara daripada menggunakan tindakan punitif. Pendekatan ini mencerminkan strategi China yang lebih luas dalam menangani masalah perdagangan secara diplomatik.
He Yadong juga mengatakan bahwa tim kerja dari kedua belah pihak sedang aktif berbicara untuk mencari kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua pihak. Ia menambahkan bahwa China berusaha menyelesaikan kekhawatiran yang dihadapi oleh kedua pihak. Namun, Uni Eropa telah mengeluarkan peringatan bahwa jika China tidak memenuhi tuntutan informasi, maka akan ada keputusan yang tidak menguntungkan.
Pada 20 Juni, He Yadong mengatakan bahwa merek China telah melaporkan tuntutan informasi yang luas dari Komisi Eropa. Tuntutan ini mencakup data produksi, rencana pengembangan, proses teknis, dan formula produk. Semua data ini harus terkait dengan mobil listrik China dan baterainya.
China menganggap bahwa tuntutan ini terlalu luas dan melampaui kebutuhan biasa untuk penyelidikan semacam itu. Komisi Eropa telah mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada merek China jika mereka tidak memenuhi tuntutan informasi. Meskipun merek China telah berusaha memenuhi tuntutan dan memberikan data, mereka masih dituduh tidak kooperatif.
Akibatnya, Uni Eropa mengenakan tarif tinggi pada merek China, yang membuat mereka merasa kecewa. China telah menentang praktik Uni Eropa, mengklaim bahwa mereka tidak memiliki dasar faktual dan hukum. China juga menganggap bahwa tindakan Uni Eropa melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan menghambat persaingan yang adil serta transformasi hijau global.
Oleh karena itu, China telah berjanji untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela hak-hak perusahaan China. Konsultasi yang sedang berlangsung antara China dan Uni Eropa ini merupakan langkah kritis untuk menyelesaikan sengketa perdagangan terkait tarif mobil listrik. Kedua belah pihak berusaha mencapai kesepakatan yang dapat menyelesaikan kekhawatiran mereka masing-masing sambil mempertahankan persaingan yang adil dan mendukung transformasi hijau global.