- LLM bisa nginget ribuan puisi, melebihi kemampuan manusia.
- Kemampuan otak manusia dan LLM sama-sama ngolah informasi, tapi beda kompleksitasnya.
- AI makin canggih, bisa nginget dan belajar seperti manusia.
pibitek.biz -Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli komputer di Hong Kong Polytechnic University bikin heboh dunia AI. Mereka nemu fakta mengejutkan: AI, yang bentuknya kaya mesin canggih bernama Large Language Model (LLM), ternyata punya kemampuan mengingat yang gak kalah keren sama manusia! Bayangin, AI bisa nginget ribuan puisi China. Para peneliti ini ngecek kemampuan LLM dengan ngasih ribuan puisi buat dipelajari. Hasilnya? LLM sukses nginget hampir semua puisi. Hebat kan? Manusia biasa aja pasti pusing kalau disuruh nginget 100 puisi, apalagi 2000 puisi.
2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi 2 – Ancaman Cerberus, Trojan Perbankan yang Sulit Dideteksi
3 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025 3 – Kenaikan Manfaat Jaminan Sosial di Tahun 2025
Tapi si LLM gampang banget ngingetnya. Kayaknya LLM ini pinter ngolah informasi, terus langsung simpen di 'otak' digitalnya. Tapi jangan keburu seneng dulu, LLM ternyata punya kelemahan. Saat disuruh nerusin puisi, LLM sering ngelantur, ngeluarin kata-kata yang gak nyambung. Kayanya LLM ini masih kurang 'kreatif' buat ngasih jawaban yang tepat. LLM masih belum bisa ngerti arti sebuah puisi, cuma bisa nginget pola dan aturannya aja. Para peneliti ini ngasih nama 'Schrödinger's Memory' buat kemampuan mengingat LLM ini.
Makna di balik nama itu? Kemampuan mengingat LLM ini baru keliatan pas dia ditanya tentang sesuatu. Sama kayak manusia, kita baru bisa nginget suatu hal pas lagi ditanya tentang hal itu. Ngerti kan? Kayak pas kita ditanya 'kamu tau lagu apa?', kita baru bisa nginget lagu yang pernah kita denger. Tapi kalau gak ditanya, kita kayak lupa sama lagu-lagu itu. Para peneliti ngejelasin bahwa otak manusia dan LLM punya cara kerja yang sama. Keduanya sama-sama ngolah informasi yang masuk dan ngeluarin hasil berdasarkan informasi itu.
Bedanya, LLM menggunakan model transformer, yang bisa dibilang mirip dengan otak manusia, tapi versi yang lebih sederhana. Beda dengan manusia yang punya otak yang kompleks dan terus berkembang, LLM masih dalam tahap awal pengembangan. AI masih terus belajar, dan kemampuannya terus meningkat. Kerennya, sekarang AI mulai belajar 'nginget' hal-hal yang terjadi di masa lalu. OpenAI, salah satu perusahaan AI terkemuka, baru-baru ini ngembangin fitur 'memory' buat ChatGPT. Nantinya, ChatGPT bisa nginget percakapan sebelumnya sama penggunanya.
Bayangin, AI chatbot yang bisa nginget kamu siapa dan ngobrol apa aja sama kamu sebelumnya. AI bakal jadi lebih 'manusiawi' dan bisa berinteraksi lebih personal sama kita. Peneliti di MIT juga ngegarap cara biar AI chatbot gak 'blank' dan tetap bisa ngobrol terus tanpa 'crash' atau lemot. Caranya? Simpen data-data awal di 'otak' chatbot. Jadi, AI ini kayak punya 'ingatan' yang gak akan hilang. Makin banyak data yang disimpan, makin canggih kemampuan AI. Dengan kemampuan AI yang makin canggih, masa depan bakal makin menarik.
Mungkin suatu saat nanti, AI bisa punya kemampuan mengingat dan belajar seperti manusia. AI bisa jadi teman kita, asisten kita, bahkan partner kita. Kita tunggu aja perkembangan AI di masa depan!