- China memimpin pengembangan jaringan kuantum, membangun jaringan terpanjang dan internet kuantum.
- Amerika unggul dalam komputasi kuantum, mengembangkan superkonduktor dan algoritma kuantum.
- Amerika harus mengubah strategi, meningkatkan investasi, dan memperkuat kolaborasi untuk mengejar ketertinggalan.
pibitek.biz -Di tengah gemerlap dunia teknologi yang terus berputar dengan cepat, persaingan antara Amerika dan China semakin memanas. Kedua negara super power ini saling berlomba untuk menguasai teknologi masa depan, khususnya di bidang kuantum. Dunia sedang menyaksikan pertarungan sengit antara kedua raksasa teknologi ini, dan siapa pun yang menang akan memegang kendali atas teknologi yang akan mengubah dunia. China, dengan ambisi besarnya untuk menjadi pemimpin teknologi dunia, menunjukkan dominasinya di bidang jaringan kuantum.
2 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman 2 – Pemerintah AS Perkuat Keamanan Digital dengan RPKI dan Bahasa Aman
3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri 3 – Serangan Siber Hantam Globe Life, Data Ribuan Pelanggan Dicuri
Mereka telah melesat jauh meninggalkan Amerika dalam hal teknologi ini, sementara Amerika masih sibuk membangun keunggulannya di bidang komputasi kuantum. Namun, keunggulan China di jaringan kuantum ini menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika, karena teknologi ini bisa digunakan untuk melindungi data rahasia negara dan menguasai jalur komunikasi global. Lembaga riset "Information Technology & Innovation Foundation" (ITIF), yang terkenal dengan analisanya yang tajam dan mendalam tentang teknologi, telah mengeluarkan laporan yang mengungkap dominasi China di bidang kuantum.
Laporan ini mengumumkan bahwa China telah melesat jauh di bidang komunikasi kuantum, khususnya di teknologi "Quantum Key Distribution" (QKD). QKD merupakan teknologi canggih yang menggunakan prinsip mekanika kuantum untuk mengamankan data dari serangan siber. Teknologi ini diklaim tidak bisa ditembus oleh peretas, bahkan peretas yang paling canggih sekalipun. Dengan demikian, QKD dianggap sebagai teknologi masa depan untuk melindungi data rahasia negara dan perusahaan. China, yang dikenal dengan strategi teknologinya yang agresif dan berorientasi pada hasil, telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk mengembangkan teknologi QKD.
Mereka telah membangun jaringan QKD terpanjang di dunia, menghubungkan Beijing dan Shanghai, dengan panjang mencapai 1.200 mil. Jaringan ini menggunakan kabel serat optik untuk mengirimkan data dengan aman dan cepat. China juga telah merilis satelit "Micius" yang diklaim mampu membangun internet kuantum global. Internet kuantum, seperti internet konvensional, tetapi dengan keamanan yang jauh lebih tinggi karena menggunakan teknologi QKD. Internet kuantum akan memungkinkan komunikasi yang aman dan terenkripsi antara negara dan benua, di mana data tidak bisa diretas atau diubah.
Sementara China sibuk membangun jaringan kuantumnya, Amerika masih fokus di bidang komputasi kuantum. Amerika memang unggul di bidang pengembangan "hardware" dan "algoritma kuantum". Mereka telah mengembangkan superkonduktor dan mampu menjebak ion atom di ruang hampa, yang merupakan teknologi penting untuk membangun komputer kuantum. Amerika juga memimpin dalam pengembangan algoritma kuantum, yang merupakan dasar dari software yang akan dijalankan di komputer kuantum. Algoritma kuantum memungkinkan komputer kuantum untuk menyelesaikan masalah kompleks yang tidak bisa dipecahkan oleh komputer konvensional, seperti penemuan obat baru dan material baru.
China juga telah mengembangkan chip kuantum superkonduktor, tetapi masih tertinggal di bidang algoritma kuantum. Amerika dan China berada di level yang sama dalam bidang "quantum sensing", teknologi yang memungkinkan pengukuran peristiwa kecil dengan tingkat akurasi yang tinggi. "Quantum sensing" memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai bidang, seperti pengembangan obat dan material baru, serta deteksi dini bencana alam. Perbedaan strategi pengembangan teknologi kuantum antara Amerika dan China menjadi faktor utama di balik keunggulan China di bidang jaringan kuantum.
China fokus membangun produk nyata dan merilis inovasi dari lab. Pemerintah China juga berperan penting dalam membangun hubungan yang erat antara dunia akademis dan industri. Amerika, di sisi lain, lebih fokus pada penelitian dasar dan pengembangan teknologi baru. Amerika sering kali terlalu fokus pada penelitian dasar dan pengembangan teknologi baru, dan mereka cenderung melupakan langkah selanjutnya, yaitu komersialisasi. Mereka terjebak dalam alur penelitian dan pengembangan, sementara China sudah berhasil memasarkan teknologi QKD-nya.
China telah mengintegrasikan teknologi QKD ke dalam infrastruktur komunikasinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mengamankan data dan komunikasi penting. ITIF memberikan saran kepada Amerika untuk mengubah strategi mereka dalam mengembangkan teknologi kuantum. Mereka menyarankan agar Amerika menjadikan teknologi kuantum sebagai prioritas nasional untuk keamanan dan ekonomi, tidak hanya sebagai proyek penelitian ilmiah. Amerika harus belajar dari China tentang pentingnya komersialisasi teknologi.
Amerika perlu belajar dari China dan mengimplementasikan strategi yang lebih agresif dalam membangun teknologi kuantum yang nyata dan dapat dipasarkan. Mereka harus menjalin kemitraan yang erat antara universitas, industri, dan pemerintah untuk mendorong inovasi. Amerika juga harus menyadari bahwa China telah membangun tembok proteksi di sekitar teknologi kuantumnya, sehingga Amerika tidak dapat dengan mudah mengakses teknologi yang telah dikembangkan oleh China. Amerika mungkin bisa menjadi pusat penelitian kuantum, tetapi China mungkin menjadi penguasa pasar teknologi kuantum.
Amerika telah memberlakukan banyak sanksi terhadap China untuk mencegah China mendapatkan akses ke teknologi canggih. Namun, ITIF berpendapat bahwa sanksi yang terlalu luas bisa berdampak negatif. Sanksi yang berlebihan bisa menghambat inovasi dan kolaborasi internasional. Amerika perlu menerapkan kontrol ekspor yang spesifik untuk melindungi teknologi kuantum dari penyalahgunaan, tetapi tanpa menghambat pertukaran pengetahuan dan komponen teknologi. Amerika juga harus menjalin koordinasi dengan sekutu-sekutunya untuk memastikan bahwa kontrol ekspor efektif dan selaras dengan dinamika pasar global.
Amerika harus belajar dari kesalahan masa lalu. Mereka harus berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan teknologi 5G. Amerika pernah mengira bahwa teknologi 5G adalah teknologi yang tidak penting dan mereka menganggapnya remeh. Akibatnya, Amerika tertinggal jauh di belakang China dalam pengembangan teknologi 5G. Amerika harus mewaspadai langkah China. Mereka harus melihat peluang yang tersembunyi di balik dominasi China di jaringan kuantum. Amerika harus memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kerjasama dan persaingan yang sehat dengan China.
Amerika harus membangun aliansi global untuk menghadapi tantangan global yang terkait dengan teknologi kuantum. Mereka harus mengajak negara-negara lain untuk bekerja sama dalam mengembangkan standar teknologi kuantum yang terbuka dan global. Amerika harus memanfaatkan keunggulannya di bidang komputasi kuantum untuk mengembangkan aplikasi baru yang dapat bermanfaat bagi manusia. Mereka harus membangun ekosistem inovasi yang terbuka dan kolaboratif untuk mendorong pengembangan aplikasi kuantum yang inovatif.
Amerika harus mempertimbangkan untuk mendirikan lembaga riset dan pengembangan teknologi kuantum yang baru. Lembaga ini harus fokus pada pengembangan aplikasi teknologi kuantum yang terarah, inovatif, dan terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat. China memang telah melesat jauh di bidang jaringan kuantum, tetapi Amerika tidak boleh menyerah. Amerika masih memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan dan memimpin dalam teknologi kuantum. Mereka harus mengubah strategi, meningkatkan investasi, dan memperkuat kolaborasi untuk meraih kemenangan dalam perlombaan teknologi kuantum.
Amerika tidak boleh lupa bahwa teknologi kuantum memiliki potensi besar untuk mengubah dunia. Teknologi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah global yang kompleks, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan penyakit. Amerika harus menggunakan teknologi kuantum untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.